Fakta ASN Wanita Bakar Ibu Tiri hingga Tewas, Kesal Dihalangi Bunuh Diri hingga Sosok Pelaku
ASN wanita di Labuhanbatu tega membakar ibu tirinya hingga tewas, Jumat (11/11/2022). Pelaku kesal karena dihalangi saat hendak akhiri hidup.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sederet fakta kasus Aparatur Sipil Negara (ASN) wanita di Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, tega membakar ibu tirinya hingga tewas.
Aksi keji yang dilakukan DH kepada ibunya, N, terjadi pada Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 04.30 WIB.
Adapun lokasi kejadiannya di Desa Sampean Barat, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Padahal, selama ini tidak pernah terdengar cerita DH berselisih dengan ibu tirinya.
Bahkan, menurut Camat setempat, DH dikenal sayang pada sang ibu.
DH diketahui merupakan ASN yang bekerja di bidang kesehatan Pemkab Labuhanbatu Selatan.
Baca juga: Seorang ASN di Sumatera Utara Bakar Ibu Tirinya hingga Tewas, Begini Penjelasan Polisi
Atas perbuatannya, DH kini telah ditahan di Polres Labuhanbatu.
Tak hanya itu, DH juga akan diobservasi kejiwaannya.
Ia akan dibawa ke Medan, Sumatera Utara.
Belakangan terungkap motif korban tega membakar ibu tirinya hingga tewas.
Dihalangi saat Hendak Akhiri Hidup
Dilansir Tribun-Medan.com, DH mengaku awalnya tak ada niat membunuh ibu tirinya.
Namun, ia kesal karena korban menghalanginya yang berniat untuk mengakhiri hidup.
Kejadian bermula pada Jumat sekitar pukul 04.30 WIB, DH mendatangi rumah korban dan menggedor pintu keras-keras.
Kemudian, korban membuka pintu dan menegur pelaku dengan mengatakan, 'apanya maumu'.
Pelaku lantas memberitahu keinginannya untuk mengakhiri hidup.
"Gak mak, saya mau bunuh diri," kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, Rusdi Marzuki, menirukan ucapan pelaku, Selasa (15/11/2022).
Siram Tubuh Korban Pakai Pertalite, lalu Dibakar
Mendengar ucapan itu, korban meminta agar pelaku mengurungkan niatnya.
Namun, pelaku justru langsung menyiramkan bahan bakar minyak jenis pertalite ke tubuh korban lalu membakarnya.
Baca juga: Fakta ASN di Sumut Bakar Ibu Tiri hingga Tewas, Pelaku Diduga Depresi karena Dimutasi
"Setelah mendengar jawaban korban, tersangka kemudian berkata, 'ya udah, kalau enggak, mamaklah'."
"Yak kemudian diikuti dengan menyiramkan minyak ke tubuh korban, serta langsung menyulutnya," terang Rusdi.
Saat tubuhnya terbakar, korban sempat berteriak meminta tolong.
Teriakan tersebut didengar oleh anak korban yang lain, yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Nahas, saat anak korban dan warga datang, N sudah tak terselamatkan, tubuhnya sudah hangus terbakar.
Diduga Stres Dicopot sebagai Kepala Puskesmas
Dilansir Tribun-Medan, dari keterangan keluarga, DH nekat membakar ibu tirinya diduga karena depresi.
DH yang merupakan seorang ASN itu baru saja dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Puskesmas Hutagadong.
Ia kemudian dipindahkan menjadi tenaga medis biasa di kawasan Tanjung Medan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Diduga hal itu menjadi pemicu korban hendak mengkhairi hidup dan akhirnya justru membakar ibu tirinya hingga tewas.
Baca juga: ASN Bakar Ibu Tiri hingga Tewas di Labusel, Diduga Depresi Dimutasi dari Jabatan Kepala Puskesmas
"Iya, sepertinya depresi karena beliau sejak 2013 jadi Kepala Puskesmas Hutagadong dan dua bulan terakhir beliau dipindahkan, mungkin karena jauh," ujar Kapolsek Sei Kanan, AKP Herry Sugiharto.
Sosok Pelaku
Camat Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Syarifah Hafni menuturkan, pelaku dikenal sebagai sosok yang baik.
Selama bekerja, kata Syarifah, pelaku memiliki hubungan yang baik dengan atasan serta bawahannya.
"Selama ini ibu DH bekerja dengan baik dan juga bermasyarakat dengan baik."
"Suka menolong juga karena dia juga bidan menolong melahirkan dan selama jadi Kapus."
"Kalau menurut saya, dia orangnya loyalitasnya bekerja, sama bawahan atasan masih normal-normal saja," ujarnya, seperti dilansir Tribun-Medan.com.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Fredy Santoso/Alfiansyah)