6 Fakta Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Waktu Kematian hingga Ditemukan Tumpukan Sampah
Berikut 6 fakta kasus satu keluarga tewas di Kalideres, mulai dari waktu kematian yang berbeda, polisi gunakan alat canggih, ditemukan tumpukan sampah
Penulis: Rifqah
Editor: Arif Fajar Nasucha
Dalam penyelidikan kasus kematian keluarga di Kalideres ini, polisi melibatkan beberapa tim ahli, termasuk kedokteran forensik.
Para ahli yang dilibatkan meliputi ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.
Kepolisian juga menggandeng tim ahli lainnya seperti Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri hingga Asosiasi Psikologi Forensik (Apfisor).
"Ini memang nanti ahli yang akan jelaskan. Ini merupakan interkolaborasi profesi, berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation," jelas Kombes Hengky Haryadi, dikutip dari Kompas.com.
3. Polisi Gunakan Alat Canggih
Dalam menyelidiki kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Polisi gunakan sejumlah alat canggih.
Kombes Hengki menyebut salah satu dari alat-alat canggih tersebut bernama Crime Lite Auto.
"Termasuk kita gunakan alat-alat canggih yaitu crime lite auto, misalnya kita cari apakah ada bercak darah dan sebagainya," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).
4. Ditemukan Kapur Barus dan Bedak Bayi
Polisi menemukan kapur barus hingga bedak bayi di rumah satu keluarga yang tewas.
Kedua barang bukti tersebut tidak ditemukan dalam kondisi ditabur pada jenazah.
"(Kapur barus dan bedak bayi) tidak ditabur (di jenazah)," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).
Bedak bayi, menurut Avrilendi ditemukan di kamar dalam kondisi utuh dan tidak ditaburkan di jenazah.
"Bedak bayi ya di kamar. Enggak dicecerkan ke tubuh mayat," ucapnya.