Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Waktu Kematian hingga Ditemukan Tumpukan Sampah

Berikut 6 fakta kasus satu keluarga tewas di Kalideres, mulai dari waktu kematian yang berbeda, polisi gunakan alat canggih, ditemukan tumpukan sampah

Penulis: Rifqah
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in 6 Fakta Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Waktu Kematian hingga Ditemukan Tumpukan Sampah
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Dua pria menggembok rumah TKP satu keluarga yang tewas di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Berikut 6 fakta-fakta kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Mulai dari waktu kematian yang berbeda, polisi gunakan alat canggih, hingga ditemukan tumpukan sampah di TKP. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut enam fakta-fakta kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Satu keluarga di Kalideres ditemukan meninggal di rumahnya, yakni di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).

Keempat yakni Rudyanto Gunawan (71), ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur kamar belakang.

Istri Rudyanto, Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Kemudian jasad Dian (40), anak dari Rudyanto-Margaretha juga ditemukan di kamar depan tetapi letaknya di lantai.

Jasad ipar dari Rudyanto, Budyanto Gunawan ditemukan di sofa ruang tamu dalam posisi terlentang.

Baca juga: Update Sekeluarga Tewas di Kalideres: Kesaksian Berbeda Mantan Tetangga, Polisi Klaim Kantongi Motif

Dirangkum Tribunnews.com, Jumat (18/11/2022), berikut enam fakta kasus satu keluarga tewas di Kalideres.

Berita Rekomendasi

1. Waktu Kematian yang Berbeda

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menuturkan telah menemukan sejumlah petunjuk penting, di antaranya soal perbedaan waktu kematian keempat korban.

Menurut Hengki, petunjuk didapatkan setelah adanya keterlibatan dari beberapa pihak dalam upaya penyelidikan tersebut.

Hengki menjelaskan, belatung di dalam rumah yang ditemukan tim ahli dapat membantu mengungkap waktu kematian keempat korban.

"Banyak sekali temuan-temuan dari metode penyelidikan yang kami laksanakan. Artinya banyak berkontribusi, forensik digital memberikan petunjuk yang sangat penting," jelas Hengki kepada wartawan di tempat kejadian perkara, Rabu (16/11/2022).

Kendati demikian, Hengki menuturkan bahwa kesimpulan atas temuan itu masih menunggu keputusan dari tim ahli.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Menunggak Iuran Sampah Selama 6 Bulan

2. Libatkan Berbagai Ahli

Dalam penyelidikan kasus kematian keluarga di Kalideres ini, polisi melibatkan beberapa tim ahli, termasuk kedokteran forensik.

Para ahli yang dilibatkan meliputi ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.

Kepolisian juga menggandeng tim ahli lainnya seperti Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri hingga Asosiasi Psikologi Forensik (Apfisor).

"Ini memang nanti ahli yang akan jelaskan. Ini merupakan interkolaborasi profesi, berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation," jelas Kombes Hengky Haryadi, dikutip dari Kompas.com.

3. Polisi Gunakan Alat Canggih

Dalam menyelidiki kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Polisi gunakan sejumlah alat canggih.

Kombes Hengki menyebut salah satu dari alat-alat canggih tersebut bernama Crime Lite Auto. 

"Termasuk kita gunakan alat-alat canggih yaitu crime lite auto, misalnya kita cari apakah ada bercak darah dan sebagainya," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

4. Ditemukan Kapur Barus dan Bedak Bayi

Polisi menemukan kapur barus hingga bedak bayi di rumah satu keluarga yang tewas.

Kedua barang bukti tersebut tidak ditemukan dalam kondisi ditabur pada jenazah.

"(Kapur barus dan bedak bayi) tidak ditabur (di jenazah)," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Bedak bayi, menurut Avrilendi ditemukan di kamar dalam kondisi utuh dan tidak ditaburkan di jenazah.

"Bedak bayi ya di kamar. Enggak dicecerkan ke tubuh mayat," ucapnya.

Sementara kapur barus, Avrilendi mengatakan sudah menjadi hal biasa ditemukan di rumah untuk menghilangkan bau.

"Ada di beberapa ya itu (kapur barus) kan biasa. Kayak kita di rumah di lemari kita kasih kamper. Ya jadi memang ada temuan itu tapi masih dipelajari," sambungnya.

5. Perubahan Bentuk Tubuh

Kembali dikutip dari Kompas.com, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menyebut adanya keterangan penting yang disampaikan salah satu saksi yang merupakan pedagang jamu.

Pedagang jamu tersebut pernah berinteraksi dengan keempat orang korban saat masih hidup.

"Seperti kita dengar sendiri, tukang jamu memberi informasi yang menurut saya penting juga," ujar Benny, Kamis (17/11/2022).

Keterangan penting tersebut yakni adanya perubahan bentuk tubuh salah satu korban dalam kurun waktu tersebut.

Pedagang jamu menjelaskan bahwa ketika terakhir kali bertemu, korban yang sebelumnya gemuk berubah menjadi kurus dengan wajah pucat.

"Ini perlu menurut saya dirunut, waktu peristiwa demi peristiwa, kesaksiannya saksi. Contoh tukang jamu mengatakan, si ibu itu tadinya badannya gemuk, ketemu terakhir kelihatan kurus, pucat," ungkap Benny.

"Itu ketemunya kapan? Runutan waktunya. Inilah yang kemudian bisa dianalisis," sambungnya.

Menurut Benny, keterangan dari saksi pedagang jamu dapat menjadi salah satu kunci untuk mengungkap misteri tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.

"Sederhana, tetapi menurut saya keterangannya penting sekali berupa perubahan penampilan perubahan sikap. Ini jadi catatan tersendiri," pungkasnya.

6. Ditemukan Tumpukan Sampah

Terdapat tumpukan sampah yang ditemukan di dalam rumah.

Diduga hal tersebut karena keluarga sengaja menutup diri tetangga sekitar.

"Kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak di luar, artinya memang ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan kepada tetangga sekitar terkesan mengurung diri dan sebagainya," ungkap  Kombes Hengki, Rabu (16/11/2022).

Hengki menyebutkan bahwa perlu pemahaman lebih rinci untuk mengetahui lebih detail terkait temuan ini.

Untuk mengetahui maksud keluarga tersebut melakukan hal itu, menurut Hengki, hanya ahli di bidang tertentu yang bisa menjelaskannya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda Shakti/Pravitri Retno Widyastuti)(Kompas.com/Zintan Prihatini/Tria Sutrisna)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas