Data dan Cek Infrastruktur Terdampak Gempa, Kang Emil Koordinasi dengan TNI/Polri & Dinas Terkait
Kang Emil melakukan koordinasi dengan menggandeng TNI/Polri untuk melakukan penjagaan di berbagai titik terkait pendataan warga terdampak gempa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) kemarin, dan menyebabkan banyak kerusakan bangunan serta korban tewas maupun luka.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung mengambil langkah cepat dalam upaya penanganan terhadap para korban dan melakukan pengecekan terhadap infrastruktur yang rusak.
Baca juga: UPDATE: 162 Korban Meninggal akibat Gempa, 2.345 Rumah & Bangunan Rusak, 3 Lokasi Jalan Terisolasi
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, langkah pertama yang diambil adalah menggandeng TNI/Polri untuk melakukan penjagaan di berbagai titik terkait pendataan warga terdampak.
"Untuk mengantisipasi gempa susulan yang memang terjadi dua sampai tiga kali setelah kejadian, tim TNI Polri sudah kami koordinasikan. Khususnya yang pertama, polisi-polisi di desa-desa diminta memberikan data," ujar Kang Emil, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/1/2022) malam.
Penyebaran petugas TNI Polri ini diperlukan, karena wilayah Cianjur memiliki banyak daerah terpencil.
Sehingga diperlukan penyebaran petugas untuk melakukan mengantisipasi warga yang sebelumnya luput dari pendataan dan bagaimana tingkat kerusakan yang terjadi di desa-desa tersebut.
"Karena Cianjur ini karakternya banyak tempat-tempat yang sangat terpencil ya, sehingga kita membutuhkan data itu untuk memastikan situasi seperti apa," kata Kang Emil.
Selain berkoordinasi dengan TNI Polri, ia juga melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pengecekan jalan yang mengalami kerusakan dan longsor akibat gempa tersebut.
Baca juga: Gempa Cianjur Karena Sesar Cimandiri: Karakteristiknya Belum Diketahui
Hal itu karena kerusakan yang terjadi menimbulkan terhambatnya lalu lintas di lokasi terdampak.
"Yang kedua, sudah diperintahkan juga kepada dinas terkait, karena banyak jalan-jalan yang longsor, menghentikan pergerakan lalu lintas di beberapa lokasi," jelas Kang Emil.
Perlu diketahui, berdasar data sementara yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur per Senin kemarin, pukul 21.00 WIB, korban meninggal mencapai 162 jiwa.
Sedangkan korban luka ringan mencapai 362 orang dan luka berat sebanyak 2.345 orang, lalu pengungsi mencapai lebih dari 13.400.