Deden Tak Kuasa Menahan Tangis saat Jenazah Anaknya Ditemukan: Itu Anak Saya, Bajunya Merah
Deden meyakini bahwa di balik kantung mayat tersebut adalah jenazah anaknya yang dikenali dari warna bajunya.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Tangis Deden pecah saat melihat jenazah anaknya ada di balik kantung mayat yang dibawa oleh tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan.
Deden meyakini bahwa di balik kantung mayat tersebut adalah jenazah anaknya yang dikenali dari warna bajunya.
"Itu anak saya, bajunya merah," kata Deden sambil menangis, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: 151 Orang Masih Hilang akibat Gempa Cianjur, Tim SAR Gabungan Fokus Pencarian Korban
Sedari pagi, Deden menanti kepastian keberadaan sang buah hati.
Sekitar pukul 13.24 WIB, tim evakuasi berhasil menemukan mayat seorang anak.
Ketika tangisan Deden semakin keras, kemudian petugas evakuasi berikan pelukan belasungkawa untuk menenangkannya.
Suara petugas ramai teriakan, "Bapaknya ikut, bapaknya ikut mobil ambulans".
Dengan berlahan Deden menuju mobil ambulans diiringi pelukan petugas.
Baca juga: Banyak Korban Gempa Cianjur Patah Tulang, Menko PMK Minta Menkes Siapkan Dokter Ortopedi
"Kasih tahu keluarga ya pak," terdengar suara petugas.
Saat Deden masuki mobil ambulans untuk pastikan anak tersebut benar-benar buah hatinya. Terdengar terikakan keras dari dalam mobil ambulans.
"Ya Allah naaak," terdengar teriak histeris Deden saat pastikan jenazah tersebut merupakan anaknya.
Sambil menunduk dan menangis keras Deden seakan tidak menyangka mayat tersebut benar-benar buah hati tercintanya.
Kemudian sirine ambulan terdengar sangat kencang mengantarkan Deden dan jenazah anak tercintanya ke rumah rumah sakit terdekat.
Sebelumnya Komandan Korem (Danrem) 061 Surya Kencana Brigjen TNI Rudi Saladin mengatakan adapun proses evakuasi korban itu dilakukan secara bertahap pasca bencana gempa Senin kemarin.
Baca juga: PLN Pulihkan 100 persen Kelistrikan Terdampak Gempa Cianjur, Pasokan ke Pelanggan Kembali Normal
Wanita Hamil 9 Bulan Tewas Tertimbun Bangunan
DS (22) wanita hamil yang sedang hamil sembilan bulan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Mama muda itu tertimbun bangunan rumahnya yang berlantai 3 di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Saat itu, DS tengah berada di dalam dapur rumahnya saat gempa bumi Cianjur berlangsung.
DS yang sedang hamil sembilan bulan tersebut tertimbun bangunan tiga lantai di kediamannya, pada saat gempa bermagnitudo 5,6 menggoyang Cianjur, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB.
Sayangnya, akibat luka yang dideritanya DS tidak bisa diselamatkan.
Baca juga: Gempa Cianjur, Mertua Sempat Hilang Ingatan Saat Tertimpa Plafon Rumah
Hampir dua jam petugas berusaha menyelamatkan wanita hamil tua tersebut.
Korban setelah berhasil dievakuasi sekira pukul 17.00 WIB dalam kondisi tak bernyawa.
Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra wanita mengungkapkan, korban yang diketahui bernisial DS (22) tersebut dalam kondisi mengandung sembilan bulan.
"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Korban tertimbun di kediamannya yang berada di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Chandra Winata mengungkapkan, saat gempa terjadi korban sedang berada di dapur rumahnya.
Baca juga: Trauma Masih Menyelimuti Petugas Medis RSUD Sayang Cianjur
Sedangkan suaminya saat itu berada di teras rumah, sehingga saat terjadi gempa, korban yang tak sempat melarikan diri akhirnya tertimbun reruntuhan bangunan rumah berlantai tiga.
"Menurut keterangan dari suami baik tetangga korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istrinya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," tuturnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD Cimacan, sayang nyawanya tak tertolong.
Update Data Dampak Gempa Cianjur: Korban Meninggal 268 Jiwa
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak gempa Cianjur per Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Trauma Masih Menyelimuti Petugas Medis RSUD Sayang Cianjur
Data dari BNPB menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 268 jiwa.
Dari jumlah 268 korban meninggal dunia, sebanyak 122 korban sudah berhasil diidentifikasi.
"Korban jiwa meninggal dunia ada 268. Dari 268 yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya sebanyak 122 jenazah," ujar Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam konferensi pers, Selasa sore.
Suharyanto juga menyebut, jumlah korban hilang akibat gempa Cianjur mencapai 151 orang.
Hingga kini, BNPB dan sejumlah pihak terkait masih terus melakukan pencarian korban hilang.
"Apakah 151 orang ini bagian yang belum teridentifikasi, nanti kami dalami lebih lanjut," kata Suharyanto.
Baca juga: Pantau Lokasi Gempa Cianjur, Jokowi Minta Percepat Perbaikan Infrastruktur dan Evakuasi Korban
Sementara korban luka-luka mencapai 1.083 orang dan 58.362 warga terpaksa harus mengungsi akibat gempa.
Untuk kerugian material, lanjut Suharyanto, sebanyak 22.198 rumah dinyatakan rusak.
Hampir sebagian besar di antaranya dalam kondisi rusak berat. (Tribunnews.com/TribunJabar)