Prajurit TNI AU Tewas di Biak: Komandan Sebut akibat Dehidrasi, Keluarga Temukan Luka Lebam
Prajurit TNI AU di Biak Papua dinyatakan tewas. Komandan menyebut karena dehidrasi tapi keluarga menemukan luka lebam di sekujur tubuh korban.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Ia adalah Kasat Koopsud III Biak, Mayor Adm TNI AU Riyanto dilansir Kompas.com.
"Kemudian pihak keluarga bertanya, kenapa ada darah dan lebam di jenazah Prada Indra Wijaya? Akhirnya beliau menjawab bahwa tidak bisa menjelaskan," ujar Rika.
Rika berujar Riyanto berdalih bahwa ia tidak memiliki hak untuk membeberkan penyebab luka di tubuh Indra.
Baca juga: Polisi Sebarkan Foto Pria Pelaku Pembunuhan Siswa SMP di Kabupaten Musi Rawas
Riyanto, kata Rika, meminta agar pihak keluarga bisa memperoleh keterangannya dari dokter forensik.
"Karena beliau bukan pihak medis dan tidak bisa menerka-nerka, karena yang lebih tahu adalah dokter forensik. Seperti itu," jelas Rika.
Tak puas dengan jawaban Riyanto, keluarga pun meminta agar dilakukan autopsi sebelum dimakamkan.
Riyanto pun mengiyakan permintaan keluarga dan menghubungi atasan di Biak.
Setelah itu, Riyanto mengarahkan keluarga Indra agar meminta surat rekomendasi dari Polsek terdekat.
Diduga Tewas karena Kekerasan, TNI AU Tahan 4 Prajurit
Menanggapi peristiwa ini, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Angkatan Udara, Marsma Indan Gilang Buldansyah mengungkapkan POM TNI AU telah menahan empat prajurit.
Adapun keempat prajurit itu diduga terlibat aksi kekerasan kepada Indra sehingga tewas.
"Terhadap kejadian tersebut, TNI AU telah menahan empat prajurit," ujarnya pada Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Kopassus Proses Dugaan Tindak Kekerasan Anggotanya di Boyolali yang Viral di Media Sosial
Kini, keempat prajurit itu telah ditahan dan dmintai keterangan.
Indan menegaskan sanksi tegas telah menunggu empat prajurit jika terbukti terlibat dalam penyebab tewasnya Indra.