Takut Gempa Susulan, Warga Margaluyu Tidur di Pinggir Rel Kereta, Akui Butuh Bantuan Bahan Pokok
Ratusan warga Kampung Margaluyu RW 19, Kelurahan Sayang, terpaksa memilih untuk tidur di pinggir rel kereta api karena takut adanya gempa susulan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang melanda Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) mengakibatkan ratusan korban jiwa.
Ribuan warga mengungsi dan masih banyak warga yang dinyatakan hilang.
Gempa juga mengakibatkan ribuan rumah warga ambruk.
Tak terkecuali dialami ibu hamil di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini.
Ibu hamil yang bernama Indri tersebut tertimpa reruntuhan bangunan pada saat terjadinya gempa bumi.
Baca juga: Banyak Korban Gempa Cianjur Patah Tulang, Menko PMK Minta Menkes Siapkan Dokter Ortopedi
Indri yang merupakan warga Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang mengandung anak keduanya.
Usia kandungannya yang masih empat bulan itu tertimbun reruntuhan bangunan bersama Indri.
Seperti yang diceritakan oleh pamannya, Didin.
Indri saat itu hendak keluar dari sebuah bangunan dari dalam gang hingga bencana gempa bumi itu terjadi.
"Belum tahu pasti dia dimana, entah di sini, entah di samping masjid, karena gang ini tembusan," terangnya.
Baca juga: Trauma Masih Menyelimuti Petugas Medis RSUD Sayang Cianjur
Indri juga sempat mengobrol dengannya untuk mencari makanan ringan di sekitar rumahnya sebelum gempa datang melanda.
Indri pun pergi ke warung untuk mencari makanan ringan tersebut.
Pulang dari warung, Indri sempat mampir ke rumah pamannya bahwa makanan ringan yang dicarinya tidak ketemu.
"Terus mampir kerumah saya ngobrol-ngobrol, saya kan lagi ngasih makan burung, engga lama belum disangkutin burungnya dia pergi, itungan detik engga lama gempa," ujarnya, Selasa (22/11/2022).