Cuaca Sulitkan Petugas Evakuasi Korban yang Tertimbuh Longsor dan Reruntuhan Bangunan
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga orang korban gempa Cianjur dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi hidup.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Proses evakuasi para korban gempa Cianjur tertimpa timbunan longsor dan reruntuhan banguan mengalami kendala kondisi cuaca.
PLT Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari mengatakan, sejak hari pertama terjadinya gempa bumi, yakni pada Senin (21/11/2022) hingga Rabu (23/11/2022) kemarin pihaknya berupaya seoptimal mungkin melakukan evakuasi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Pada Rabu (23/11/2022) kemarin, tim gabungan berhasil mengevakuasi tiga orang korban gempa Cianjur dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi hidup.
Penemuan korban hidup tersebut menjadi suatu harapan untuk menemukan korban-korban lainnya yang hilang.
Untuk itu diperlukan optimalisasi waktu yang ada dalam proses evakuasi pada hari ini, Kamis (24/11/2022).
"Kita tetap mengupayakan seoptimal mungkin karena yang kita temukan kemarin, meskipun tiga dalam kondisi meninggal dunia tapi satu orang masih dalam kondisi hidup."
"Ini yang menjadi harapan kita bahwa kita harus tetap mengoptimalisasi waktu yang ada," kata Abdul dalam tayangan Live Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Kamis (24/11/2022).
Abdul menyebut yang menjadi kendala dalam proses evakuasi korban gempa Cianjur ini bukanlah personel atau alat perangkat, melainkan kendala cuaca.
Pihaknya telah mengerahkan sekitar seribu orang personel dan itu masih cukup untuk melakukan evakuasi.
"Kendala kita di lapangan itu bukan alat perangkat atau personel, kalau alat perangkat dan personel kita itu cukup. Personel kita lebih dari seribu orang, tetapi memang kendala kita di cuaca," terang Abdul.
Baca juga: Berharap Uluran Bantuan, Ada 300 Jiwa Pengungsi Masih Terisolir di Kaki Gunung Gede
Abdul menjelaskan, cuaca menjadi kendala proses evakuasi karena berdasarkan laporan BMKG, di lokasi perbukitan dan lokasi sisa longsor masih ditemukan adanya retakan tanah.
Jika terjadi hujan dengan instensitas tinggi di area retakan tanah tersebut, maka ada kemungkinan terjadinya longsor susulan.
Hal tersebut pun nantinya akan berpengaruh pada keselamatan tim pencari, karena menurut Abdul keselamatan tim pencari tetap yang utama.
Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Sangat Membutuhkan Selimut dan Bahan Pangan
"Kenapa kita harus hati-hati di cuaca, karena laporan BMKG yang melakukan survei dengan menggunakan pesawat nirawak kemarin, itu di lokasi perbukitan, di lokasi sisa longsor itu masih ditemukan bongkahan atau retakan tanah."
"Yang kalau terjadi hujan dengan intensitas tinggi, itu berpotensi menimbulkan longsor susulan. Nah tentu saja dalam konteks ini keselamatan tim pencari itu yang utama. Meskipun target harus tetap kita upayakan," pungkasnya.
Hari ini, hari keempat pasvca gempa tim SAR Gabungan berencana mencari dan mengevakuasi 40 warga yang dilaporkan masih hilang pasca-gempa bumi 5.6 Skala Magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pencarian hari ini dimulai briefing kekuatan personil, SOP, dan petunjuk kerja di Posko SAR Gabungan yang terletak di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Kepala Kantor SAR Bandung selaku SAR Mission Coordinator, Jumaril, menyebut berdasarkan hasil evaluasi dan briefing rencana operasi SAR hari ini akan dibagi menjadi 2 worksite dan 2 shift yaitu Worksite A dan Worksite B serta assesmen SAR di 12 kecamatan terdampak.
Worksite yakni di Warung Sate Sinta, dengan Shift 1 sebanyak 153 Personil plus 5 Search Dog, sedangkan Shift 2 sebanyak 157 Personil plus 4 Personil Technical Search (Life Detector).
Worksite B dilakukan di Desa Cijedil RT 3 RW 1 di Kecamatan Cugenang, dengan Shift 1 sebanyak 147 personil plus 4 Personil Technical Search (Life Detector), kemudian Shift 2 sebanyak 149 personil plus 4 Search Dog.
"Assessment search and rescue di 12 kecamatan oleh 264 personil untuk memastikan tidak ada korban yang perlu evakuasi," kata Jumaril melalui siaran digitalnya.
Baca juga: Basarnas: Warga Wisata Bencana Hambat Evakuasi Korban Gempa Cianjur
Target pencarian hari ini yaitu menemukan korban di kedua worksite tersebut dan memastikan bahwa di 12 kecamatan terdampak sudah tidak ada lagi yang perlu dievakuasi.
Setiap unit diharapkan dapat melaksanakan aksi pencarian dan pertolongan pada worksite yang telah ditentukan.
Setiap unit juga melakukan pengecekan wilayah terdampak gempa apabila menerima informasi ada yang memerlukan bantuan pencarian dan pertolongan selanjutnya.
"Jika korban ditemukan akan di evakuasi ke RSUD Cianjur menggunakan ambulance dari pihak desa," katanya.
Ia mengatakan status korban update terbaru dari data posko utama dinyatakan bahwa warga terdampak yang mengalami luka sebanyak 2.043 orang, mengungs sebanyak 61.908 orang, meninggal dunia sebanyak 271 orang yang telah teridentifikasi, dan yang dalam pencarian 40 orang.
"Total yang dievakuasi, yang meninggal dunia 37 orang dan yang selamat 2 orang," katanya.
Laporan Reporter Muhamad Syarif Abdussalam | Sumber: Tribun Jabar