Demi Bertahan Hidup, Pengungsi di Cianjur ini terus Menerus Makan Mi Instan
Dengan pasokan logistik yang belum maksimal, persediaan makanan di wilayah tersebut semakin menipis
Editor: Eko Sutriyanto
![Demi Bertahan Hidup, Pengungsi di Cianjur ini terus Menerus Makan Mi Instan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kampung-cisarua12332.jpg)
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Penderitaan terus dirasakan warga Cianjur khususnya yang berada di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Jawa Barat akibat gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.
Selain rumah hancur porak poranda, akses jalan yang menuju kampung terputus sehingga membuat penyaluran bantuan untuk di wilayah tersebut terhambat.
Ketua RT setempat, Ujang Mulyana mengungkapkan, di wilayah tersebut terdapat tiga titik posko penghuni yang diisi lebih dari 300 jiwa.
Karena penyaluran bantuan logistik ke wilayahnya terhambat, para pengurus lingkungan harus mencari cara agar masyarakat tercukupi meskipun logistik yang masuk masih minim.
"Ini dikasih jatah makan engga full sehari tiga kali, cuma dua kali, karena kami menjaga stok persediaan makanan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (24/11/2022).
Selain harus mengurangi porsi jadwal makan, sejak hari pertama gempa bumi hingga memasuki hari keempat pasca gempa ini masyarakat terpaksa harus mengkonsumsi mie instan setiap hari.
Baca juga: Lapas Cianjur Porak-poranda Terdampak Gempa, Begini Penampakannya
Hal tersebut mau tidak mau harus dirasakan warga, pasalnya, bantuan logistik yang diterima oleh warga berupa makanan instan.
Padahal, dengan mengonsumsi mie instan setiap hari, tidak baik untuk kesehatan namun hal tersebut mau tidak mau harus dilakukan agar tetap bertahan hidup.
"Makannya nasi sama mie, terus telor paling yang udah masuk mah, kalau lauk pauk mah belum," katanya.
Dengan pasokan logistik yang belum maksimal, persediaan makanan di wilayah tersebut semakin menipis.
"Ini karena akses jalannya yang masih sulit, jadi yang kesini bener-bener yang maksain, stok makanan masih tersedia untuk tiga hari," ungkapnya.
Selain membutuhkan bantuan logistik, msyarakat juga membutuhkan air bersih untuk kebutuhan MCK, sebab saat ini di wilayah tersebut aliran airnya keruh.
"Iya pake air keruh untuk nyuci, kalau mandi sementara ini pengungsi masih belum berani mandi, mungkin ada juga berusaha untuk cari air yang bersih di sumur-sumur," katanya.
Saat ini pengurus wilayah setempat terus berupaya untuk membuka jalan menggunakan eksavator kecil agar bisa kembali dilalui kendaraan.
Dengan begitu, akes mobilitas di Kampung Cisarua bisa dengan mudah dilalui dan warga di wilayah setempat bisa mendapatkan bantuan logistik yang cukup.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kekurangan Logistik, Pengungsi di Sarampad Cianjur Empat Hari Berturut-turut Makan Mie Instan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.