BMKG Catat 237 Kali Gempa Susulan di Cianjur hingga Hari Jumat Ini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiika (BMKG) mencatat sudah ada 237 kali gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat hingga Jumat (25/11/2022).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiika (BMKG) mencatat ada 237 kali gempa susulan (aftershock) di Cianjur, Jawa Barat.
Jumlah tersebut sesuai update dari BMKG hingga Jumat (25/11/2022) pukul 09.00 WIB.
Dari hasil monitoring BMKG, gempa bumi susulan magnitudo (M) terbesar masih M 4.2.
"Hari ini hingga pukul 09.00 WIB pagi gempa susulan Cianjur sudah mencapai 237 kali."
"Magnitude terbesar masih M 4.2, terkecil masih M 1.2, semua gempa masih jauh dari gempa utama," kata Imam Faturochman, Koordinator Bidang Informasi Gempa dan Tsunami BMKG, dikutip dari YouTube TvOneNews.
Imam menuturkan gempa susulan memiliki kekuatan bervariasi, namun tren-nya cenderung mengecil.
"Kita belum bisa memprediksi apakah nanti akan terjadi gempa lebih besar atau tidak."
"Yang jelas ada pola-pola, kalau di Cianjur selama empat hari ini cenderung lebih kecil dibanding gempa utamanya," tuturnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Mengingat gempa susulan diperkirakan akan terjadi hingga satu atau dua minggu mendatang.
"Kami sudah melakukan analisis berdasarkan data dari kemarin, perkiraan peluruhan gempa susulan itu sekitar satu-dua minggu," kata Imam.
Tim SAR Evakuasi 10 Jasad Korban
Sejak Jumat (25/11/2022) pagi, sudah 10 kantong jenazah yang berhasil diangkut oleh mobil ambulans.
Ke-10 jenazah tersebut diangkat tepat sebelum salat Jumat.
Enam di antaranya dalam kondisi mengenaskan, terjepit dalam sebuah mobil MPV hitam.
Proses evakuasi korban di lokasi longsor Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus dilakukan sampai saat ini.
"Pagi ini sudah empat. Sekarang enam. Empat orang dewasa, dan lainnya anak-anak," kata Agung Widodo anggota tim SAR gabungan dari Damkar DKI Jakarta, dikutip dari TribunBogor.
Agung menjelaskan, lokasi mereka yang terhimpit di dalam mobil itu dekat saluran air.
"Masih di dalam mobil. Semuanya terjepit dan terhimpit. Terhimpit, dan tertimbun tanah dekat saluran air," ungkapnya.
Saat ditemukan, Agung membeberkan pihaknya tidak menemukan barang-barang atau identitas lain.
"Tidak ada barang lain. Hanya tubuh dari jasad di dalam mobil saja," tambahnya.
Terkait mobil avanza, Agung mengatakan, saat ini masih berada di dekat saluran air.
"Mobilnya masih belum terevakuasi. Mobilnya berwarna hitam. Mungkin nanti pakai alat untuk narik mobilnya ke atas," tandasnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunBogor.com/Rahmat Hidayat)