Membandingkan Suasana Jalur Cipanas-Cianjur Sebelum & Setelah Longsor, Warung Hingga Restoran Hilang
Jalanan yang tadinya ditempati warung-warung kopi di pinggirnya seketika rata dengan tanah akibat longsor.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Jalan raya Cipanas-Cianjur tepatnya di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga Minggu (20/11/2022) ramai dipadati para pengendara baik kendaraan roda empat maupun pengendara motor.
Ya, jalanan ini dikenal cukup rindang di pinggirnya dipenuhi pepohonan yang kerap dijadikan tempat istirahat para pelaku perjalanan.
Baca juga: Bangunan Masih Utuh saat Tebing Setinggi 30 Meter Longsor, Kisah Misterius hingga Sosok Pemiliknya
Terdapat sejumlah warung kopi hingga restoran di pinggir jalan Cipanas-Cianjur ini.
Namun suasana di tempat itu berubah total sejak terjadinya gempa bumi magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu.
Jalanan yang tadinya ditempati warung-warung kopi di pinggirnya seketika rata dengan tanah akibat longsor.
Warung, restoran, hingga mobil yang kebetulan melintas ikut tersapu tanah longsor yang sampai saat ini masih dilakukan proses evakuasi.
Dikutip dari TribunJakarta, terpantau para petugas gabungan yang dibantu relawan dan warga bahu membahu mencari para korban yang tertimbun tanah.
Di lokasi longsor itu, ribuan kubik tanah membentuk hamparan tanah lapang berukuran sekira 100 x 20 meter dan di sampingnya masih berbentuk jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter.
Sempat tercium bau cukup menyengat di hamparan tanah tersebut.
Saat longsor terjadi, ada enam kendaraan yakni 2 truk, 2 angkot, dan 2 mobil MPV tengah melintas.
Hingga Rabu (23/11/2022) baru satu orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: Jadi Wisata Bencana, Warga Datangi Lokasi Gempa Cianjur Hanya untuk Foto-foto Lalu Upload ke Medsos
Masih ada puluhan orang yang diduga masih tertimbun tanah.
TribunJakarta mencoba menelusuri penampakan lokasi sebelum gempa dan longsor terjadi.
Dikutip dari data google street pada Juni 2022, terlihat di pinggir jalan Cipanas-Cianjur tersebut ada plang bertuliskan 'Hati-hati rawan longsor'
Sepanjang jalan terlihat ada beberapa warung kopi dan restoran yang jaraknya cukup berdekatan.
Biasanya, warung kopi tersebut dipakai untuk para pengemudi beristirahat di perjalanan.
Di pinggir jalan pun dipenuhi pepohonan yang membuat suasana menjadi rindang.
Longsor diduga terjadi sebelum restoran sate Shinta dari arah Cipanas.
Semua penampakan yang terlihat saat itu kini berubah total setelah gempa menyebabkan longsor di daerah tersebut.
Meski jalanan sempat lumpuh total, kini sudah bisa dilewati walau tak bisa banyak kendaraan secara langsung.
Di lokasi pun masih ramai petugas dan alat berat untuk melakukan evakuasi korban yang tertimbun longsor.
Baca juga: CERITA Pimpinan Ponpes Kampung Cisarua, Ingin Memperingatkan Santri Namun Gedung Keburu Longsor
7 guru dan seorang kepala sekolah tertimbun longsor
Tujuh orang guru dan kepala sekolah TK menjadi korban tertimbun longsor akibat gempa di Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu.
Mereka tertimbun longsor saat melewati Jalan Raya Cipanas - Cianjur, tepatnya Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Rabu (23/11/2022) siang, pencarian para korban tersebut mulai menemukan titik terang.
Relawan dan petugas evakuasi menemukan lokasi timbunan tanah longsor yang diduga kuat tempat mobil MPV yang mengangkut para guru dan kepala sekolah TK tersebut.
Lokasinya berada di jurang yang kedalamannya sekitar 20 meter yang kini sebagian besar tertutup ribuan kubik tanah akibat longsor dari bukit di sebelahnya.
Terlihat para petugas dari unsur TNI sedang memecah dan memotong beton yang diduga tempat mobil berjenis MPV yang ditumpangi para guru dan kepala sekolah TK.
"Itu kelihatan mobilnya warna putih. Di dalamnya ada tujuh penumpang," ujar seorang petugas evakuasi yang enggan disebut namanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahimi menyebutkan ada tujuh guru yang masih tertimbun di lokasi tanah longsor Jalan Raya Cipanas-Cianjur.
"Saat ini masih ada tujuh orang guru atau kepala sekolah TK, dan satu orang anak yang hilang, dan dalam upaya pencarian," katanya pada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Daftar 12 Kecamatan Terdampak Gempa Bumi di Cianjur: Cugenang & Cianjur Kota Terdampak Paling Parah
Tujuh orang guru tersebut, kata dia, tertimbun tanah longsor di lokasi Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Kecamatan Cugenang saat dalam perjalanan menunju Cianjur.
"Para guru dan kepala sekolah TK itu baru selesai mengikuti kegiatan di Desa Sarongge. Sebelumnya mereka beriring-iringan dengan rombongan Pak Bupati dan saya juga," ucapnya.
4 Jasad Guru TK Al Azhar Ditemukan
Informasi terkini, empat jasad yang tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akhirnya ditemukan, Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Keempat korban adalah rombongan guru dan karyawan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur.
Mereka diketahui berangkat menggunakan mobil TK Al-Azhar 18 Cianjur usai melakukan kegiatan penanaman pohon bersama Bupati Cianjur di Wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Keempat jasad korban dievakuasi Tim Search and Rescue (SAR) yang sudah tertimbun sejak hari Senin (21/11/2022) saat gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur.
Hadi Kusmayadi, guru SMP Al-Azhar Cianjur mengatakan, empat orang guru TK yang berangkat bersama ini, ditemukan dalam posisi yang berdekatan.
"Jenazah sudah terlempar, cuman semuanya menyatu dalam satu tempat," kata Hadi dijumpai TribunnewsBogor.com di lokasi longsor, Jumat (25/11/2022).
Hadi yang menyaksikan evakuasi langsung ini menjelaskan, keempat jasad yang ditemukan berdekatan ini, terlempar sampai areal sungai.
Baca juga: Kementan Beri Bantuan Rp 2,69 Miliar untuk Korban Gempa Bumi Cianjur
"Posisi sudah kelempar dari mobil. Posisinya berdekatan dengan sungai, ada pohon yang roboh. Disitu titik mereka ditemukan," ungkapnya.
"Mereka itu rombongan menggunakan mobil yayasan kami (Al-Azhar). Isinya 2 orang laki-laki satunya anak kecil. Sisanya 6 guru perempuan," imbuhnya.
Dari empat orang jasad ini, kata Hadi, satu jasad yang merupakan Guru TK Al-Azhar ditemukan sedang mendekap anaknya.
"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap. Yang kedua Bu Tati, ketiga Pak Handika dari bendahara TK Al Azhar, kemudian ibu kami Kepala Sekolah TK Al Azhar 18 Cianjur," jelasnya.
Untuk sisa jasad lainnya, sudah berhasil ditemukan tinggal menunggu untuk proses evakuasi.
"Yang lain berarti sisa 4 orang. Sudah ditemukan tinggal menunggu diangkat. Untuk bangkai mobilnya masih belum ditemukan," ungkapnya.
Sementara itu, Ayi Kusnadi karyawan TK Al-Azhar 18 Cianjur meminta masyarakat untuk mendoakan semua jenazah yang turut menjadi korban ganasnya gempa bumi Cianjur.
"Mohon doanya kepada masyarakat untuk mendoakan para jenazah," ujarnya.
(Tribun Jakarta, Tribunnewsbogor.com)
diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Penampakan Jalur Cipanas-Cianjur Sebelum Longsor, Jalanan Rindang Ada Warung Kopi hingga Restoran