Anak Semata Wayang Hilang, Abdul Azis Tunggu di Lokasi Longsor, Kontak Terakhir Mereka Bikin Pilu
Anak semata wayang Abul Azis adalah seorang kernet sopir truk towing yang tertimbun longsor saat gempa Cianjur melanda Senin lalu.
Editor: Willem Jonata
Bahkan meski pencarian sudah dihentikan sementara, ia pun akan tetap menunggu di lokasi.
"Saya pengen ketemu sama anak saya, karena itu anak saya satu-satunya. Saya minta doanya agar cepat ketemu anak saya," katanya.
Ia pun menuturkan bahwa sang anak tinggal di Cianjur bersama kakeknya, sementara sang ayah tinggal di Bali.
"Anak saya Ali ini jadi kernet, awalnya saya bawa ke Bali ternyata dia nggak betah di Bali, baliklah kumpul sama kakeknya di sini, jadi ngernet sama sopir towing," jelas dia.
Ia pun berharap anaknya itu bisa segera ditemukan.
"Sampai saat ini belum ada kabar, cuma disuruh tunggu di rumah aja. tapi karena saya ingin ketemu sama anak saya makanya saya ke sini, secepatnya saya ingin ketemu," tandasnya.
Tiga Tim SAR diterjunkan cari 24 orang hilang
Tim SAR kembali melakukan pencarian para korban gempa Cianjur, Sabtu (26/11/2022).
Sesuai data yang direlease BNPB, masih terdapat 24 korban yang harus ditemukan.
Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengungkapkan tim SAR dibagi dalam tiga tim untuk operasi di tiga area pencarian (worksite).
Tim Alfa di lokasi Warung Sate Shinta. Tim Bravo di Desa Cijedil RT 03 RW 1 Kecamatan Cugenang.
Lalu Tim Charlie beroperasi di Kampung Cicadas Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
"Tim SAR sudah bergerak ke lokasi pencarian masing-masing sesuai briefing pagi pukul 07.00 WIB di Posko Basarnas," ujar Henri melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/11/2022).
Jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR hari ini sebanyak 1.486, berasal dari 207 instansi atau organisasi dan 21 ekor SAR Dog.