Anak Semata Wayang Hilang, Abdul Azis Tunggu di Lokasi Longsor, Kontak Terakhir Mereka Bikin Pilu
Anak semata wayang Abul Azis adalah seorang kernet sopir truk towing yang tertimbun longsor saat gempa Cianjur melanda Senin lalu.
Editor: Willem Jonata
Personil Tim Alfa yang beroperasi di area pencarian (worksite) warung sate Shinta dibagi dalam dua shift.
Shift 1 berjumlah 241 personil dan 5 SAR dog. Shift 2 sebanyak 245 personil dan empat personel technical search menggunakan alat life detector.
Personil Tim Bravo di Desa Cijedil RT.03 RW. 01, Kecamatan Cugenang sebanyak 472 personel dan empat search dog, serta empat personel technical search menggunakan peralatan life detector.
Sedangkan personil Tim Charlie yang beroperasi di Kp. Cicadas Desa, Cijedil, Kecamatan Cugenang sebanyak 480 personel, dua SAR dog, dan empat personel technical search menggunakan alat life detector.
Selain tim SAR, tim logistik sebanyak 32 personil, tim medis 27 personil yang meliputi 6 dokter dan 21 tenaga kesehatan, serta tim ambulance sebanyak 57 unit terdiri dari 41 ambulance medis dan 16 ambulance jenazah.
Terkait peralatan, tim SAR masih menggunakan excavator, alcon (alat penyemprot tanah), peralatan Urban SAR, hingga peralatan manual seperti cangkul dan sekop.
Hari ini, Basarnas juga akan melaksanakan dropping logistik menggunakan helikopter AW-139 HR-1301 dan NBO HR-1521-3604.
Logistik berupa terpal, paket makanan, paket balita, beras, dan air mineral di Desa Nyalindung dan Kecamatan Cugenang.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB.
Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau tepatnya di sebelah barat daya Kabupaten Cianjur.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kernet Truk Belum Ditemukan, Sang Ayah Menunggu di Lokasi Longsor: Terakhir Dia Bilang Mau Nikah