Kisah Pilu Pengungsi Gempa Cianjur, Terpaksa Tinggal di Kandang Domba hingga Kuburan
Berikut kisah pilu pengungsi gempa Cianjur yang tinggal di kandang domba hingga kuburan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
"Beras juga ada, tapi tinggal sedikit," kata dia.
Tidur dengan 11 Mayat di Tenda Pengungsian
Kisah pilu lainnya dialami oleh korban gempa Cianjur yang berlokasi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Para pengungsi itu terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa Cianjur di tenda pengungsian.
Lokasi mereka terisolir karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa.
Sehingga, mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban gempa Cianjur ke rumah sakit.
Baca juga: Tanggapi Gempa, Wakil Ketua MPR: Bantuan Harus Merata dan Segera Buat Rencana Pemulihan
Seorang pengungsi, Rosidah, mengatakan warga harus membangun tenda seadanya dari terpal sebagai lokasi pengungsian.
Ia menyebut, ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal.
"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," kata Rosidah, Rabu (23/11/2022), dilansir TribunnewsBogor.com.
Pengungsi Terpaksa Tinggal di Kuburan
Puluhan warga tinggal di tenda darurat di area pemakaman di Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangansari, Cianjur.
Sudah hampir sepekan mereka tinggal di sana karena tidak ada lagi tanah lapang yang bisa dijadikan tempat pengungsian.
Seorang pengungsi, Syarifudin (60), mengungkapkan warga mendirikan dua tenda darurat dari terpal untuk menampung 12 kepala keluarga.
“Isinya sekitar 50-an lah ada, kebanyakan anak-anak, ibu hamil juga ada termasuk beberapa lansia,” ungkapnya kepada Kompas.com di lokasi pengungsian, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Mensos Risma Kembali Tinjau Posko Pengungsi Korban Gempa Cianjur