Pelaku Bully Santri di Tasikmalaya Diduga Lebih dari 2 Orang
Polisi kantongi identitas dua terduga pelaku pelaku bully santri di sebuah pesantren
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Identitas dua terduga pelaku pelaku perundungan (bully) seorang santri di sebuah pesantren di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui polisi.
"Dari kronologi kejadian yang dituturkan korban, teridentifikasi dua nama terduga pelaku," ujar Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Kasus Bully Siswa SMP di Bandung, KPAI Minta Guru Hingga Manajemen Sekolah Diperiksa
Terduga pelaku kemungkinan lebih dari dua orang.
Walau saat kejadian lampu kobong dimatikan, namun korban bisa mengetahui adanya terduga lain.
Namun begitu, kata Kasatreskrim, saat ini pihaknya belum memanggil terduga karena masih mengumpulkan bukti-bukti awal.
"Bukti-bukti awal sebagai dasar kami melakulan pemanggilan terhadap terduga. Saat ini masih kami kumpulkan," ujar Agung.
Awalnya Dituduh Mencuri
Seperti apa kronologi dugaan aksi bullying terhadap santri oleh sejumlah teman sesama santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat?
Seperti dituturkan korban, Z (14) warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, saat dimintai keterangan oleh polisi, beberapa hari lalu.
Baca juga: KPAI Tuntut Satuan Pendidikan Minta Maaf Soal Kasus Bully SMP di Bandung: Pelaku Diproses Hukum
Aksi bullying dilakukan Senin (21/11) malam sekitar pukul 23.00.
Saat itu korban dipanggil ke kobong oleh seorang santri.
Korban pun memenuhi panggilan.
Di kobong tersebut sudah ada beberapa santri, dan korban dituduh mencuri.
Karena merasa tidak pernah berbuat seperti itu korban membantah.
"Sikap korban membuat santri tersebut kesal sehingga terjadi kekerasan terhadap korban, mengenai muka dan punggung hingga memar," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Siswa SMP Plus Baiturrahman Di-bully Teman Kelas, Kepsek: Pelaku akan Dibedakan Proses Pembelajaran
Aksi kekerasan pun diikuti oleh teman-teman santri lainnya.
Korban pun akhirnya disuruh kembali dan saat pulang korban menceritakan nasib yang menimpanya di pesantren.
Ayah korban, Y, tak terima anaknya diperlakukan seperti itu lalu lapor polisi.
"Kasusnya sedang kami tangani. Sejauh ini kami sudah memintai keterangan korban serta saksi-saksi," ujar Agung.
Ia pun menambahkan penanganan kasus dugaan bullying santri tersebut terus berjalan. (*)
Penulis: Firman Suryaman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Bullying Santri di Tasikmalaya, Kemungkinan Lebih dari Satu