Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Remaja Tewas Dihabisi Sepupu, Hilang Sejak April 2021 hingga Alasan Pelaku Bunuh Korban

Remaja di Tarakan hilang sejak April 2021, ternyata dibunuh oleh sepupunya. Awalnya korban diculik, namun tersu memberontak.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in Fakta Remaja Tewas Dihabisi Sepupu, Hilang Sejak April 2021 hingga Alasan Pelaku Bunuh Korban
Kompas.com
Ilustrasi pembunuhan - Remaja di Tarakan hilang sejak April 2021, ternyata dibunuh oleh sepupunya. Awalnya korban diculik, namun tersu memberontak. 

TRIBUNNEWS.COM - Satreskrim Polres Tarakan, Kalimantan Utara mengungkap kasus pembunuhan seorang pemuda berinisial AGR (17).

Sebelum ditemukan tewas, korban dilaporkan hilang sejak April 2021, lalu.

Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya korban ke polisi, namun keberadaannya tak terlacak.

Kemudian, beredar kabar bahwa korban telah dibunuh.

Kabar itu akhirnya membuka misteri hilangnya AGR.

Belakangan diketahui, pelaku pembunuhan terhadap AGR berjumlah tiga orang.

Ketiganya yakni EG (23) yang merupakan sepupu korban, AF (22) merupakan istri EG, dan MN (45) adalah sahabat EG.

Baca juga: Kondisi Kejiwaan Dhio Daffa Diungkap Polisi, Pelaku Campurkan 2 Sendok Sianida untuk Bunuh Keluarga

Berita Rekomendasi

Dihimpun Tribunnews.com, berikut sejumlah fakta pembunuhan remaja yang hilang setahun lalu.

Terungkap dari Isu

Kasat Reskrim Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi mengatakan, kasus ini tergolong perkara sulit karena berangkat dari isu yang didapatkan dengan keterbatasan informasi.

Di mana pihak keluarga korban melaporkan anaknya yang hilang sejak April 2021 dibunuh, dilansir TribunKaltara.com.

Informasi itu diperoleh pihak keluarga dari seorang rekannya.

Dari laporan tersebut, petugas kepolisian bergerak mencari informasi hingga akhirnya menemui titik terang.

Jasad Korban Ditemukan di Parit

Pada 30 November 2022, korban akhirnya ditemukan di Jalan Perumahan PNS, Blok D, Kelurahan Juwata Permai, Tarakan Utara.

Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

"Korban disembunyikan dalam lubang semacam parit yang digali para pembunuhnya. Tubuh korban dibungkus terpal, jadi bukan dikubur, tapi disembunyikan karena lubangnya cukup dangkal. Kita langsung memberi kabar duka tersebut pada keluarga korban," jelas Aldi, dikutip dari Kompas.com.

remaja hilang dibunuh sepupu
Polres Tarakan merilis kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang melibatkan tiga orang terduga pelaku terhadap korban berinisial AG (19), warga Kota Tarakan, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Anak yang Bunuh 3 Anggota Keluarga di Magelang Belajar dari Kasus Munir dan Mirna, Ini Kata Kapolres

Dari penemuan jasad korban, polisi melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengamankan tiga pelaku.

Awalnya Diculik

Masih dari laman Kompas.com, kejadian tragis yang menimpa korban terjadi bermula saat pelaku EG membutuhkan uang dalam jumlah banyak.

Uang tersebut hendak dipakai untuk mengganti uang operasional Pos Kepiting milik ayah EG di TPI Kelurahan Juata Laut.

Dari situ, muncul niat EG untuk menculik korban dan meminta uang tebusan.

"Muncul niat EG menculik korban untuk meminta tebusan uang Rp 200 juta kepada orangtua korban yang sebetulnya adalah tantenya sendiri," bebernya.

Kronologi Pembunuhan

Dalam melancarkan aksinya, EG mengajak sang istri AF.

Keduanya kemudian mendatangi korban yang kala itu berada di kandang ayam milik keluarga korban.

Saat melihat korban, EG langsung menodongkan badik dan meminta korban segera masuk ke pondok.

EG dan AF kemudian mengikat korban di kursi.

Ilustrasi Pembunuhan. Satreskrim Polres Tarakan, Kalimantan Utara mengungkap kasus pembunuhan seorang pemuda berinisial AGR (17).
Ilustrasi Pembunuhan. Satreskrim Polres Tarakan, Kalimantan Utara mengungkap kasus pembunuhan seorang pemuda berinisial AGR (17). (kantipurnetwork.com)

Baca juga: Tiga Warga Desa Candi Blora Ditemukan Tewas Setelah Terseret Arus Banjir di Todanan

Keduanya lalu berniat membuat video berisi ancaman dan permintaan tebusan ke keluarga korban.

EG juga menelepon sahabatnya, MN untuk membantunya membuat video tersebut.

Setelah selesai membuat video, EG dan MN sempat berdiskusi sebelum mengirimkan video itu.

Namun, saat itu, korban memberontak.

Hal itu membuat EG geram hingga langsung menikam paha kanan korban.

Korban tak menyerah dan masih memberontak. MN pun menghasut EG untuk sekaligus menghabisi nyawa korban.

"MN berpikir kalau korban dilepas, pasti akan melapor ke polisi, sehingga keduanya sepakat untuk membunuh korban," ungkap Aldi.

Setelah korban tewas, keduanya membungkus jasad korban dengan terpal, lalu menyeretnya ke perkebunan nanas.

Baca juga: Anak yang Bunuh Keluarganya di Magelang Sewa Mobil untuk Ambil Sianida dan Arsenik, COD dengan Kurir

Mereka lantas menyiapkan lubang seperti parit yang digali dengan kedalaman sekira 50 sentimeter.

Lubang itu kemudian digunakan untuk mengubur jasad korban.

"Setelah itu, keduanya membersihkan TKP. Mereka menyikat dan menyiramkan bekas darah korban untuk menghilangkan jejak," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKaltara.com/Andi Pausiah, Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas