Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Kejiwaan Dhio Daffa Diungkap Polisi, Pelaku Campurkan 2 Sendok Sianida untuk Bunuh Keluarga

Polisi mengungkap kesehatan kejiwaan Dhio Daffa, si pembunuh sekeluarga di Magelang dalam kondisi baik.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
zoom-in Kondisi Kejiwaan Dhio Daffa Diungkap Polisi, Pelaku Campurkan 2 Sendok Sianida untuk Bunuh Keluarga
Kolase Twitter/Tribunnews.com
Tampang Dhio Daff, pelaku pembunuhan sekeluarga di Magelang. Dhio Tega Racuni Keluarganya. 

TRIBUNNEWS.COM - Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan perkembangan kasus pembunuhan sekeluarga di Magelang.

Dhio Daffa alias DDS (22) menjadi tersangka, dirinya tega membunuh ayah, ibu, serta sang kakak dengan racun sianida.

AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan kesehatan kejiwaan Dhio dalam kondisi baik.

Walaupun memang pihak kepolisian belum melakukan terhadap Dhio.

Dhio Daffa dapat menjelaskan secara jelas, gamblang, dan detail terkait aksi pembunuhan.

AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan bahkan terkait kronologi, Dhio Daffa dapat menjelaskan.

Baca juga: Anak yang Bunuh Keluarganya di Magelang Sewa Mobil untuk Ambil Sianida dan Arsenik, COD dengan Kurir

"Tersangka masih memiliki ketahanan jiwa yang cukup.Karena setiap kali kita lakukan pemeriksaan baik wawancara maupun interogasi semua dijelaskan dengan gamblang dan jelas."

BERITA REKOMENDASI

"Yang bersangkutan menjelaskan secara detail kronologi-kronologi, juga jawaban yang disampaikan kepada penyidik,"terangnya, melansir TribunJogja.com.

Dengan begitu, kata dia, sementara untuk pemeriksaan kejiwaan kepada tersangka belum dilakukan.

Namun, pihaknya tetap mengkoordinasikan lebih lanjut untuk opsi tersebut.

“Yang bersangkutan secara kasat mata memiliki ketahanan jiwa yg sangat bagus," bebernya.

Habisi keluarga pakai racun sianida

Baca juga: Anak yang Bunuh 3 Anggota Keluarga di Magelang Belajar dari Kasus Munir dan Mirna, Ini Kata Kapolres


Dhio Daffa membunuh keluarganya dengan menggunakan racun sianida, awalnya beredar dirinya racun arsenik.

Menurut informasi dari Dhio Daffa memasukkan dua sendok sianida ke minuman korban.

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Biddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Summy Hastry Purwanti,  dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik.

"Jelas penyebab kematian akibat masuknya racun. Kemarin pemeriksaan laboratorium sudah keluar dan hasilnya positif sianida. Hanya sianida saja," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Rabu (30/11/2022).

Ia mengatakan kandugan sianida yang ditemukan berada di organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.

Pada bagian bibir dalam, tenggorokan hingga lambung dan usus korban juga ditemukan ciri-ciri adanya zat beracun dan berwarna kemerahan.

Kombes Summy Hastry Purwanti menjelaskandua sendok sianida yang diberikan kepada korban, kandungan itu cukup besar dan sangat mematikan.

“Sekitar dua sendok itu cukup besar. Jadi kalau di ilmu Toksikologi, dua miligram sianida itu sudah sangat mematikan," jelasnya.

Pernah lakukan percobaan pembunuhan sebelumnya pakai racun arsenik

Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah dipasangi garis polisi di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022). Berikut sosok DDS yang habisi keluarga kandung.
Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah dipasangi garis polisi di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022). Berikut sosok DDS yang habisi keluarga kandung. (Kolase Tribun)

Dhio Daffa tega membunuh Abbas Ashar (58) ayah pelaku, Heri Riyani (54) ibu pelaku, Dhea Choirunnisa (24) kakak pelaku atau anak pertama.

Awal mula dikatakan Dhio, dirinya mengaku membunuh keluarganya karena terbebani ekonomi dan sakit hati.

Baca juga: Kedekatan Korban dan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang, Pernah Unggah Kebersamaan di Medsos

DDS pun sudah dua kali berencana melakukan pembunuhan.

Percobaan pertama, DDS diketahui memasukkan racun arsenik pada minuman dawet yang dibelinya, namun hal tersebut tidak membunuh keluarganya lantara dosis racun yang sedikit.

ART keluarga itu, Sartinah (48), mengungkapkan memang korban sempat keracunan setelah minum es dawet tiga hari lalu.

"Bapak, ibu, sama anaknya yang pertama (Dea) itu sempat kayak keracunan habis minum es dawet. Tiga hari lalu."

"Ibu dan anaknya sudah sembuh. Sudah berobat, cuma Bapak lagi pemulihan," ungkapnya.

Sementara itu, Agus Kustiardo (58) kakak ipar korban menjelaskan saat peristiwa itu terjadi, Agus sedang berada di rumah sakit untuk mengantarkan kakak tertuanya berobat.

Sesampainya di rumah sakit, Agus mendapat kabar jika adik, adik ipar, dan keponakannya ditemukan tergeletak pingsan di rumah.

Padahal, kata dia, beberapa saat sebelumnya sempat bertemu keluarga adiknya dalam kondisi sehat.

Ketika menemukan korban dalam kondisi tak sadarkan diri, Agus tak tahu pasti apakah mereka masih hidup atau sudah meninggal.

“Saya enggak berani langsung bawa ke rumah sakit, karena saya harus komunikasi dengan pihak kakak adik semua."

“Terus saya menghubungi dan diputuskan membawa ke rumah sakit dengan persetujuan anaknya yang paling kecil juga (anak kedua korban yang juga terduga pelaku)," terang Agus, Senin, dikutip dari TribunJogja.com.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas