Polisi Temukan Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Kasus akan Segera Dihentikan
Polisi sudah menemukan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres dan akan menghentikan kasus jika tidak ditemukan unsur pidana.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
Sementara itu, Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan dugaan motif sekte bisa saja benar karena keluarga ini termotivasi untuk bunuh diri dengan menjalankan suatu nilai keyakinan.
Ia menjelaskan jika keluarga di Kalideres ada kemungkinan terganggu kesehatan mentalnya karena pandemi dan mencari aliran keyakinan yang dapat membuat tenang.
Beberapa waktu lalu saya berspekulasi, tidak tertutup kemungkinan penyebab kematian keluarga tersebut adalah bunuh diri yang termotivasi oleh nilai spiritualitas tertentu."
"Mereka secara terencana ingin rest in peace. Meninggal dengan cara damai. Damai menurut mereka, tentunya," jelasnya dikutip dari Wartakotalive.com.
Baca juga: Polisi Dalami Korelasi Temuan Mantra dan Ritual Terhadap Motif Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Reza Indragiri juga menyoroti waktu kematian keempat anggota keluarga ini tidak bersamaan.
Ia menduga anggota keluarga termuda ditugaskan meninggal paling terakhir dan menutup akses makanan ke rumah.
"Dengan situasi sedemikian rupa, kejadian di Kalideres dapat dipahami sebagai peristiwa bunuh diri yang disertai peristiwa pidana sebagaimana pasal 345 KUHP."
"Namun karena Indonesia tidak mengenal posthumous trial (persidangan pelaku kejahatan yang sudah meninggal-Red), maka Ditreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) dapat menyatakan kasus ditutup," terangnya.
Menurutnya kemunculan sekte baru ketika masa pandemi banyak terjadi di negara barat.
"Di Perancis saja ada lima ratusan sekte baru. Dan Pemerintah sampai mengalokasikan dana hingga 1 juta Euro guna meningkatkan pengawasan terhadap sekte-sekte yang dikhawatirkan membahayakan masyarakat tersebut," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (Wartakotalive.com/Valentino Verry/Nuri Yatul Hikmah) (TribunJakarta/Siti Namiroh)