Selama 6 Tahun 13 Pekerjanya Tewas akibat Ledakan Tambang, PT NAL Santuni Korban Miliaran Rupiah
Estiawan Nugroho mengatakan masing-masing keluarga korban akan menerima uang santunan sebesar Rp 142 juta lebih per ahli waris.
Editor: Dewi Agustina
"Semua santunan tersebut diberikan dalam keadaan pekerja meninggal dunia di lokasi kerja," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa perusahaan juga akan memberikan biaya pendidikan bagi dua orang anak korban hingga jenjang perguruan tinggi, dengan total Rp 170 juta.
Adapun untuk korban yang selamat, perusahaan akan menanggung biaya perawatan hingga pulih.
Perhitungan uang santunan tersebut, kata Estiawan, akan diberitahu kepada keluarga korban secepatnya.
"Nanti keluarga korban akan didampingi oleh pihak BPJS, semua akan dikomunikasikan dengan baik," ujarnya.
10 pekerja tewas
Sebelumnya, ledakan lubang tambang terjadi pada Jumat (9/12/2022) yang mengakibatkan 10 pekerja tewas.
"Lokasi ledakan pada 2016 itu berada di lubang C1, berlokasi di atas lubang yang meledak hari ini," kata Estiawan Nugroho.
Adapun titik ledakan lubang tambang tersebut, kata Estiawan berada 300 meter di bawah permukaan tanah.
Ia menambahkan, PT NAL mengelola lima titik lubang tambang bawah tanah di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Baca juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Polisi Dalami Pemicunya
Identitas korban
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan semua korban sudah ditemukan.
"Semua korban sudah ditemukan dengan rincian 10 orang meninggal dunia, dan empat orang berhasil selamat," kata Abdul Malik.
Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi pukul 08.30 WIB, dan proses pencarian berlangsung sampai pukul 18.00 WIB.