Danrem 172/PWY Sebut Korban Kelompok Separatis Teroris di Distrik Oksebang Papua Warga Sipil
KST Pimpinan Nason Mimin dilaporkan membunuh tukang ojek dengan dalih sebagai intel Pemerintah Indonesia, Senin (5/12/2022)
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
"KST telah menuduh korban sebagai aparat intelijen dengan meletakkan senjatanya jenis pistol seolah-olah adalah barang yang dibawa oleh korban," katanya.
“Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KST untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan,” lanjutnya.
Selaku Danrem 172/PWY, Bang Jo menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga korban.
"Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban kekejian dan kebiadaban KST ini,” ucapnya.
Terkait dengan pistol yang digunakan oleh KST, Bang Jo mengindikasikan senjata pistol tersebut merupakan salah satu senjata organik milik TNI AD yang hilang ketika Heli MI 17 milik Penerbad jatuh pada tahun 2019 silam di Kab. Pegunungan Bintang.
“Pada kejadian jatuhnya Heli MI-17 pada tahun 2019 lalu, sebanyak 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang dan diambil oleh pihak KST," katanya.
"Senjata yang hilang di antaranya tujuh senapan serbu SS-1, tiga pistol dan satu GLM.
Baca juga: Usul Laskar Sipil Dikerahkan Lawan KKB Papua Dinilai Provokatif dan Berpotensi Picu Konflik Sosial
Kami mengindikasikan pistol yang digunakan oleh KST tersebut merupakan salah satu senjata yang hilang,” tandasnya.
Tiga orang tukang ojek menjadi korban tewas penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
KKB menyerang 6 orang tukang ojek di sebuah pangkalan di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, pada Senin (5/12/2022).
Sebelumnya, 2 orang tukang ojek ojek dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 3 lainnya selamat, dan 1 masih belum ditemukan.
=Kedua tukang ojek yang dibunuh secara keji tersebut masing-masing bernama La Usu dan La Aman.
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, mengatakan satu orang yang sebelumnya hilang itu kini telah ditemukan.
Namun, AKBP Cahyo Sukarnito mengungkapkan, korban atas nama La Ati itu ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.