Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejadian di Keraton Solo dalam Sepekan Terakhir: Dugaan Penganiayaan, Pencurian hingga Kericuhan

Terjadi beberapa kejadian di Keraton Solo dalam sepekan terakhir mulai dari dugaan penganiayaan, pencurian hingga kericuhan antara dua kubu.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kejadian di Keraton Solo dalam Sepekan Terakhir: Dugaan Penganiayaan, Pencurian hingga Kericuhan
TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha
Kori Kamandungan Lor, Keraton Solo. Terjadi beberapa kejadian di Keraton Solo dalam sepekan terakhir mulai dari dugaan penganiayaan, pencurian hingga kericuhan antara dua kubu. TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam sepekan terakhir, terjadi beberapa kejadian di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah.

Mulai dari dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani kepada seorang sentana dalem.

Kemudian kasus pencurian yang dilaporkan putri Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi.

Dan yang terakhir ada kericuhan yang melibatkan dua kubu di Keraton Solo, yakni kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat (LDA).

Dugaan penganiayaan

Salah seorang sentana dalem, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro mengaku dianiaya oleh GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani pada Sabtu (17/12/2022).

Kasus dugaan penganiayaan ini telah dilaporkan ke Polresta Solo.

Baca juga: Bentrok Keluarga Keraton Solo, Cucu Raja Pakubuwono XIII Ngaku Ditodong Pistol oleh Anggota Polri

Berita Rekomendasi

Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Djohan Andika mengatakan telah menerima aduan kasus ini.

Djohan menjelaskan, aduan kasus dugaan penganiayaan akan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

"Pada hakikatnya kita akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat," jelasnya dikutip dari TribunSolo.com.

Sementara itu, kuasa hukum pelapor, Agus Susilo Muslich mengungkap penganiayaan yang dilakukan GKR Timoer Rumbai berupa dorongan dan tamparan.

Selain itu GKR Timoer Rumbai juga mengeluarkan perkataan kasar kepada seorang sentana dalem yang menjadi korban penganiayaan.

"Maka dari itu Kanjeng Adit berupaya melaporkan tindakan Gusti Rumbai ke pihak kepolisian Resort Kota Surakarta," terangnya.

Mendengar dirinya dilaporkan, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani mengaku siap jika mendapatkan panggilan dari polisi.

"Siap, sebagai warga negara yang baik, siap memberikan keterangan yang benar," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Kericuhan di Keraton Solo akibatkan 4 Orang Luka: Ada yang Ditodong Pistol, Kondisi Terkini

Menurutnya, laporan dugaan penganiayaan terlalu berlebihan dan ia mengancam akan melaporkan balik kasus ini.

"Saya juga punya sesuatu yang mengganjal, kenapa dia seperti itu, akan saya laporkan balik," tegasnya dikutip dari TribunSolo.com.

Putri Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi yang dilaporkan ke polisi adalah GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, Senin (19/12/2022). GKR Timoer akan lapor balik ke polisi
Putri Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi yang dilaporkan ke polisi adalah GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, Senin (19/12/2022). GKR Timoer akan lapor balik ke polisi (TribunSolo.com/Istimewa)

Kasus pencurian

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Djohan Andika mengatakan laporan pencurian barang di Keraton Surakarta telah diterima.

"Laporan kemarin baru kita terima. Tentu kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu," ujarnya.

Djohan Andika menyebut kasus pencurian telah berlangsung cukup lama dan tim penyidik akan fokus membuktikan kejadian pencurian terlebih dahulu.

"Kita harus membuktikan dulu, bahwa barang yang hilang itu benar milik dari yang yang pemiliknya. Nah makanya nanti kita akan periksa, menyelidiki dan klarifikasi kan untuk menentukan apakah yang barang-barang dugaan pencurian peristiwa lama. Jangan sampai nanti salah dalam tindakan kita," ungkapnya.

Baca juga: Ada Pengancaman dengan Pistol saat Kericuhan di Keraton Solo, Lembaga Dewan Adat Lapor ke Polisi

Setelah pembuktian kasus pencurian, polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurutnya, akan ada kendala dalam menangani kasus pencurian ini karena tidak langsung dilaporkan.

Sementara itu, Putri Keraton Solo, GRAy Devi Lelyana Dewi mengatakan barang yang dicuri merupakan barang-barang pribadinya.

Selain itu ada juga barang peninggalan Paku Buwono XII yang juga dicuri, seperti benda berbahan perak atau kuningan.

"Untuk di tempat tinggal saya, tentunya yang hilang barang-barang pribadi saya, seperti perhiasan, gelang, kalung. Lalu ada jarik-jarik kuno yang ada di dalam kamar saya," ungkapnya pada Rabu (21/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Devi juga menambahkan barang-barang yang hilang dicuri ada yang harganya mencapai ratusan juta karena termasuk barang koleksi.

"Kalau barang seperti jarik kuno itu sudah masuk koleksi ya, harganya tidak bisa dipatok. Itu mungkin Rp 150 jutaan," terangnya.

Menurut Devi, kasus pencurian ini ia laporkan langsung karena terjadi di wilayahnya.

"Saya membuat laporan, perihal yang terjadi di Keputren. Kebetulan itu terjadi di wilayah pribadi saya, telah kemasukan maling," imbuhnya.

Kericuhan antara dua kubu di Keraton Solo

Terjadi kericuhan di dalam Keraton Kasunanan Solo, Jumat (23/12/2022) malam. 

Kericuhan itu melibatkan kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat (LDA).

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi turun ke lokasi kejadian ketika mendapat laporan terjadi keributan di Keraton Solo.

"Siapa dengan siapa masih kami pastikan. Ya untuk memastikan kondisi di Keraton Solo baik-baik saja," ujarnya dikutip dari TribunSolo.com.

Baca juga: Bentrok Kerabat Ningrat Keraton Solo Terjadi Lagi, BRM Suryo Mulyo Ditodong Senjata Api

Ia mengatakan masih mendalami kejadian ini dan akan menindaklanuti jika ditemukan unsur pidana.

"Jika memang didapati kejadian yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti," jelasnya.

Namun, ia berharap kejadian ini dapat diselesaikan dengan mediasi antara kedua pihak.

Menurutnya, petugas masih memeriksa kericuhan ini, mulai dari jumlah korban hingga penyebab utama.

"Sampai dengan detik ini saya tidak bisa mengatakan berapa atau siapa korban luka luka atau tidak kami belum kami pastikan," terangnya.

Terkait ada dugaan polisi yang terlibat kericuhan, Iwan Saktiadi masih akan mendalaminya.

"Akan kita tindaklanjuti secata yuridis formal," tambahnya.

Baca juga: Polresta Solo Akan Proses Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Putri Raja Keraton Solo

Terjadi kisruh di Keraton Solo, cucu raja Keraton Solo (kanan) ditodong Pistol, hingga empat orang dilarikan di rumah sakit. Kondisi di kawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).
Terjadi kisruh di Keraton Solo, cucu raja Keraton Solo (kanan) ditodong Pistol, hingga empat orang dilarikan di rumah sakit. Kondisi di kawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022). (KOMPAS.com Fristin Intan Sulistyowati/TRIBUNSOLO.com Ahmad Syarifudin)

Awal kericuhan di dalam Keraton Kasunanan Solo terjadi pukul 19.00 WIB.

Kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, megatakan kericuhan ini membuat 4 orang dari pihak Sasonoputro terluka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Kustati, Solo.

"Iya. Dari satgas 4 orang luka bocor di kepala," ujarnya dikutip dari TribunSolo.com.

Sementara itu, pihak LDA mengaku diusir dari Keraton Solo oleh pihak Sasonoputro.

Ketua LDA, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengatakan pihak Sasonoputro membawa 50 orang untuk mengusirnya dan keluarga.

"Mereka ingin mengususir kita," ungkapnya.

Baca juga: Putri Raja Keraton Solo Dilaporkan ke Polisi Dugaan Penganiayaan, Begini Kronologisnya

Cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota polisi.

Cucu PB XIII lain, BRM Yudhistira Rachmat Saputro juga mengaku menjadi korban kekerasan karena dipukul punggungnya.

Selain itu ada putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, GRAY Devi Lelyana Dewi juga mengaku dipukul tangannya menggunakan bambu.

"Tangan saya, dipukulin pakai bambu pas melepaskan kawat. Ini saya mau visum. (Proses hukum) iya ini," ujar Devi.

Menurut Devi kericuhan ini terjadi karena puluhan orang yang memaksa mengunci Kamandungan atau akses pintu masuk Keraton Solo.

"Penyebabnya saya tidak tahu. Tiba-tiba sekitar 50 orang mau masuk, mengunci pintu Kamandungan. Terus dicegah sama Y keponakan saya, dipukulin terus. Sama keponakan saya juga SS, ditodong pistol," jelasnya pada Jumat (23/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra) (Kompas.com/Fristin Intan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas