Evakuasi 356 Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Dilakukan Besok, Ganjar Minta Logistik Terpenuhi
Proses evakuasi terhadap 356 wisatawan yang tertahan di Karimunjawa akan dilakukan besok. Ganjar meminta logistik wisatawan terpenuhi.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, sebanyak 356 wisatawan masih tertahan di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah karena gelombang tinggi.
Dari 356 wisatawan, 40 wisatawan diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) dari Jerman, Prancis, dan Belanda.
Para wisatawan ini berangkat ke Pulau Karimunjawa pada Kamis (22/12/2022) dan berencana pulang pada Minggu (25/12/2022).
Namun, karena kondisi cuaca tidak memungkinkan kapal untuk berlayar membuat para wisatawan ini harus menunda kepulangannya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa untuk tetap tenang karena kapal Pelni KM Kelimutu sedang menuju kesana untuk mengevakuasi mereka.
Baca juga: Ratusan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Kapal KM Kelimutu Ubah Jadwal untuk Evakuasi
“Kita lagi minta kapal dari Pelni untuk ke sana. Tapi mereka kita minta tenang dulu di sana dan sudah diurus pak bupatinya sudah laporan ke kami,” ujarnya pada Senin (26/12/2022), dikutip dari TribunJateng.com.
Ia juga meminta pemerintah setempat memperhatikan kondisi kesehatan dan kebutuhan logistik para wisatawan yang tertahan.
“Saya minta untuk dipastikan ya, kepada seluruh wisatawan yang di sana jangan sampai kekurangan logistik, pastikan kesehatannya siap sambil menunggu dan sampai hari ini semua masih ok ok saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan besok Selasa (27/12/2022) kapal Pelni KM Kelimutu akan sampai di Karimunjawa untuk mengevakuasi para wisatawan.
Para wisatawan ini akan diturunkan di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
“Besok (Selasa, 27 Desember 2022) ada KM Kelimutu rute Sampit-Semarang, dibelokkan ke Karimunjawa."
"Hari ini sudah terdata untuk evakuasi untuk kita antar ke Tanjung Emas, Kota Semarang,” terangnya dikutip dari TribunMuria.com.
Edy menambahkan KM Kelimutu diperkirakan tiba di Pelabuhan Karimunjawa sekitar pukul 17.00 WIB dan sampai di Pelabuhan Tanjung Emas pada Rabu (28/12/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.
Baca juga: Sebelum Kunjungi Karimunjawa, Ini Panduan Liburan yang Wajib Diketahui Wisatawan
Pelayaran Jepara-Karimunjawa dihentikan
KMC Express Bahari dan KMP Siginjai, dua kapal yang melayani penyeberangan dari Karimunjawa ke Jepara dihentikan untuk keselamatan pelayaran.
Dilansir TribunBanyumas.com, penghentian dua kapal tersebut dimulai dari Jumat (23/12/2022) hingga cuaca kembali normal dan dinyatakan aman.
Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga akhir Desember 2022.
Untuk mengevakuasi para wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa, pemerintah akan menggunakan KM Kelimutu.
KM Kelimutu diperkirakan masih bisa beroperasi di tengah gelombang tinggi.
Solusi ini diambil setelah ada koordinasi antara Pemkab Jepara, Pemprov Jawa Tengah, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pemilihan KM Kelimutu sebagai kapal untuk evakuasi karena memiliki spesifikasi lebih besar daripada dua kapal yang melayani pelayaran Jepara-Karimunjawa.
Baca juga: Cerita Wisatawan Terdampar di Karimunjawa: Stok Makanan Habis, Warung Tutup, Tidak Ada Bensin
Pemerintah Jepara bantu para wisatawan
Sebelumnya, Edy Supriyanta, mengatakan akan membantu para wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa dengan berbagai cara.
Mulai dari pembuatan dapur umum hingga menyiapkan tempat menginap yang bisa ditempati para wisatawan yang kehabisan uang.
"Selain posko aduan dan dapur umum, Pemkab Jepara akan menghubungi Pengusaha Hotel Resort Indonesia (PHRI) untuk meminta memberikan diskon khusus kepada wisatawan supaya tidak memberatkan," jelasnya, Minggu, dikutip dari TribunMuria.com.
Ia juga meminta bantuan ke Dirjen Perhubungan Laut agar KM Kelimutu dari Kalimantan ke Semarang bersandar di Karimunjawa.
Kapal tersebut dapat diguanakan sebagai kapal evakuasi wisatawan sekaligus mengirimakan bahan pokok makanan untuk warga Karimunjawa.
Baca juga: Viral Rumah di Karimunjawa Dijual ke Warga Asing Secara Online, Berikut Tanggapan REI
"Langkah ini ditempuh karena berdasarkan prakiraan cuaca dan gelombang BMKG bahwa gelombang tinggi pada perairan Utara Pulau Jawa diperkirakan berlangsung dari 23-29 Desember 2022," pungkasnya.
Selain itu, ada Wisma Wisata dan Hotel milik Pemkab Jepara yang bisa digunakan gratis oleh para wisatawan yang kehabisan bekal.
"Sudah ada 14 kamar yang disiapkan untuk menampung wisatawan," terangnya.
Edy Supriyanta juga meminta para pemilik usaha travel ke Karimunjawa untuk tidak memberangkatkan wisatawan di akhir bulan ini karena gelombang dan angin sangat tinggi.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanyumas.com/Mamdukh Adi Priyanto) (TribunMuria.com/Muhammad Yunan Setiawan) (TribunJateng.com/M Nur Huda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.