Jembatan Suramadu Digratiskan Jokowi Sejak 2018, Bagaimana Dampaknya Terhadap Perekonomian Warga?
Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan Suramadu dinilai sukses meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan Suramadu dinilai sukses meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Provinsi Jawa Timur (Jatim) Heri Wiriantor.
Seperti diketahui, jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) resmi digratiskan sejak Sabtu (27/10/2018).
Heri mengapresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang pada 2018 lalu memberikan intruksi untuk menggratiskan Suramadu.
Kebijakan tersebut mendorong produktivitas Madura menjadi lebih tinggi dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin baik.
“Kebijakan pemerintah pusat ini bisa bagimana mendorong produktivitas di Madura dan berdampak meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri,” ujar Heri saat menjadi narasumber di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dikutip Kamis (29/12/2022).
Heri menuturkan Pemprov Jawa Timur juga sangat diuntungkan dengan digratiskannya Suramadu.
Pasalnya langkah tersebut mendorong peningkatan pembangunan serta SDM masyarakat Jatim.
“Pemerintah provinsi juga merasakan dampak positif dari digratiskannya Surmadu oleh presiden. Yaitu beberapa pembangunan sarana prasarana dan pengembangan serta pelatihan dari sisi peningkatkan SDM,” ujarnya.
Heri mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan Jokowi gratiskan Suramadu.
Hal itu membuat ongkos distribusi barang dari atau ke Madura menjadi lebih murah.
Baca juga: Mengenang Karya Hermanto Dardak: Jembatan Suramadu hingga Jembatan Kelok 9 di Sumatera Barat
“Kami mendukung Suramadu digratiskan presiden (Jokowi). Yang pertama, itu berdampak pada distribusi barang dan jasa itu lebih murah. Baik ketika barang masuk ke Madura atau sebaliknya,” tuturnya.