Tidak Terima Ajaran Bab Kesucian Dilabeli Aliran Sesat, Yayasan di Gowa Ditutup Pimpinannya Sendiri
Setelah disebut aliran sesat oleh MUI Sulsel, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah ditutup oleh pimpinannya sendiri.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
Menurutnya, tindakan orang yang mengambil foto dan memviralkan ke media sosial tidak dibenarkan.
Begitu juga MUI Sulsel yang menyatakan aliran sesat tanpa mencari data-data.
"Apabila saya sesat seharusnya 'kan dibimbing."
"Kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah."
"Apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana," imbuhnya.
Sudah Punya SK dari Kemenkumham
Pernyataan MUI Sulsel dianggap merugikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Padahal, kata Wayang Hadi, yayasannya memiliki surat dari Kemenkumham.
"Saya sebagai yang dibicarakan di media sosial itu merasa dirugikan, mencemarkan nama baik Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah."
"Padahal Yayasan kami memiliki surat keputusan Kemenkumham," pungkasnya.
Baca juga: Aliran Bab Kesucian di Gowa Diduga Sesat, Menteri Agama: Kedepankan Dialog
"Jadi bukan bodong, kalau memang kami ini sesat, seharusnya diadakan pembinaan."
"Bagaimana yang di luar sana yang lebih sesat lagi? Kenapa itu tidak dibimbing atau dikasih pembinaan?" imbuhnya.
Terkait tudingan melarang pengikut untuk salat dan makan ikan, Hadi tegas membantah hal tersebut.
Menurutnya tuduhan tersebut tidak mendasar dan tidak ada bukti yang kuat.