TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya memastikan korban mutilasi yang ditemukan di rumah kontrakan di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat adalah Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

Identitas korban diketahui setelah penyidik mencocokkan DNA jasad korban dengan jenazah anak dari Angela, AL.

Angela Hindriati telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Mei 2019.

Lantas siapakah sosok Angela Hindriati?

Melansir Kompas.com, saat masih hidup, Angela sempat menjadi aktivis lingkungan di salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkenal di Indonesia.

Kepedulian Angela terhadap lingkungan sudah mulai terlihat sejak masih duduk di bangku kuliah.

Baca juga: Kisah Tragis Angela Hindriati Korban Mutilasi di Bekasi, sang Anak Disebut Lompat dari Apartemen

"Iya (sempat menjadi aktivis lingkungan) sejak masih menjadi mahasiswa," kata kakak Angela, Turyono Wahadi (58), Jumat (6/1/2023).

Setelah lulus dari bangku kuliah, Angela masih aktif dalam kegiatan yang terkait dengan lingkungan, termasuk di perusahaan tempatnya bekerja.

Kematian Angela yang mengenaskan membuat pihak keluarga terpukul.

Semasa hidupnya, Angela dikenal sebagai pribadi yang baik terhadap tetangga hingga rekan kerjanya.

"Dia (Angela) peduli lingkungan. Baik juga dengan tetangga, dengan teman kantor, teman sejawat, dia dikenal sangat ramah," jelasnya.

Dibunuh 2021

Terungkap, ternyata Angela telah dibunuh oleh teman dekatnya, M Ecky Listiantho (34) sejak 2021 lalu.

Setelah dibunuh, Ecky membiarkan jasad korban terlebih dahulu, mengutip Wartakotalive.com.

Dua minggu kemudian, yakni pada November, jasad Angela dimutilasi.

Oleh pelaku, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam dua boks kontainer.

Baca juga: Dalami Motif Pelaku Mutilasi di Bekasi, Polisi Gandeng Asosiasi Psikologi Forensik

"Dua minggu setelah dibunuh, baru dimutilasi," kata kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Resa Fiardy Marasabessy, Jumat.

Ecky kemudian menyimpan jasad korban yang telah dimutilasi itu selama setahun.

Alasan pelaku penyimpan jasad korban di dalam dua boks kontainer di kontrakannya karena takut ketahuan.

"Karena takut ketahuan oleh warga," ucap Resa.

Selain itu, pelaku juga kebingungan untuk menguburkan jasad korban.

"Pelaku bingung mau dikubur dan buang ke mana jasad korban," jelasnya.

Sang Anak Tewas

Angela ternyata telah memiliki seorang anak berinisial AL (15).

Namun, buah hatinya itu meninggal dunia pada 2018, lalu.

AL disebut mengakhiri hidup dengan cara melompat dari lantai 33 apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Baca juga: Polisi Ungkap Ecky Mutilasi Angela Dua Minggu Setelah Pembunuhan

Kala itu, kematian AL juga sempat menjadi pemberitaan sejumlah media.

AL ditemukan tewas di taman kompleks apartemen pada 20 Mei 2018.

Kejadian tragis itu bermula saat Angela tidak melihat sang anak di dalam kamar 33A.

Kala itu, Angela baru pulang salat tarawih dan melihat pintu menuju balkon terbuka.

Demikian disampaikan oleh Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan saat itu, Kompol Purwanta.

"Ibu korban kemudian melaporkan ke pos keamanan perihal anaknya yang hilang tersebut," katanya, Senin (21/5/2018).

Setelah dilakukan penyisiran di sekitar Tower I, tim yang melakukan pencarian menemukan AL dalam kondisi tewas di taman belakang Tower I.

Kapolsek Setiabudi saat itu, AKBP Irwa Zaini Adib mengatakan, korban diduga depresi lantaran tidak bisa menguasai pelajaran Bahasa Mandarin.

"Informasi sementara keluhan ke ibunya karena tidak kuasai pelajaran yang tadi pagi ujian Bahasa Mandarin," ujarnya.

Terbaru, setelah kematian Angela, pihak kepolisian disebut akan menyelidiki kembali kematian AL.

Baca juga: Satu Tahun Tersimpan Dalam Boks di Kamar Kostan, Begini Kondisi Jasad Angela Wanita Korban Mutilasi

"Katanya begitu (bunuh diri), tapi polisi masih mau selidiki lagi," terang Turyono, Jumat.

Kronologi Penemuan Jasad Angela

Melansir TribunBekasi.com, kasus ini terungkap saat pihak kepolisian melakukan pencarian terhadap M Ecky Listiantho, yang dilaporkan hilang.

Ecky tak kembali ke rumah sejak Jumat (23/12/2022), setelah pamit untuk pergi ke bank.

Setelah mendapat laporan, polisi langsung bergerak melakukan pencarian.

Dari informasi yang diperoleh, Ecky berada di sebuah rumah kontrakan di Kampung Buaran, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Polisi sempat menanyakan soal identitas Ecky kepada warga bernama Dian Ardiansyah.

"Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky."

"Terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya enggak kenal."

"Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini," kata Dian di lokasi penemuan jasad wanita dimutilasi.

Baca juga: Korban Mutilasi di Bekasi, Angela Hindriati Masih Unggah Foto 4 Hari setelah Dikabarkan Hilang

Kemudian, anggota polisi melihat ada empat pintu kontrakan, dan menanyakan terkait penghuninya kepada Dian.

Setelah dicek, ditemukan selembar kertas yang ditulis oleh pemilik kontrakan yang ditujukan untuk seseorang bernama Ecky.

"Anggota polisi nanya ada kontrakan? Saya bilang ada. Saya tunjukkin di sini karena kan kosong nih."

"Ada empat pintu yang diisi, yang dua ini kosong, yang dua ujung ada."

"Nah kata pihak kepolisian, begitu melihat ada kertas, ada nama Ecky di sini, yakinlah bahwa dia yang ngontrak di sini," bebernya.

Selanjutnya, pihak kepolisian meminta Dian untuk menghubungi pemilik kontrakan.

Pemilik kontrakan kemudian datang dengan membawa kunci untuk membuka kamar.

Saat pintu dibuka, polisi menemukan dua boks kontainer dalam kondisi dilakban.

Di dalam kontainer itu terdapat sejumlah plastik hitam yang ternyata berisi potongan tubuh jasad wanita yang hingga berita ini tayangankan belum diketahui identitasnya.

"Ada dua boks kontainer dibungkus dalam plastik hitam dilakban rapih. Boks ditemuin di kamar mandi," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Joy Andre, Wartakotalive.com/Ramadhan LQ, TribunBekasi.com/Rangga Baskoro)