Fakta Lato-lato Memakan Korban di Kalbar: Mata Bocah Terkena Serpihan dan Berujung Dioperasi
Berikut fakta lato-lato memakan korban di di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Mata seorang bocah dioperasi karena terkena serpihan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kejadian nahas menimpa seorang bocah akibat bermain lato-lato di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).
Korban berinisial AN (8) harus menjalani operasi setelah serpihan lato-lato masuk ke bagian matanya.
Meskipun AN sudah membaik, kondisi matanya belum 100 persen sembuh.
Penglihatan AN masih kabur dan rutin menerima obat tetes.
Berikut fakta lengkap lato-lato memakan korban di Kalbar dihimpun Tribunnews.com, Senin (1/9/2023):
Kronologi kejadian
Baca juga: 2 Daerah yang Siswa Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah, Pesisir Barat Lampung dan Bandung Barat
Dirangkum dari TribunKubuRaya.com, apa yang dialami AN bermula saat dirinya sedang bermain lato-lato di rumah temannya pada 27 Desember 2022 sore hari.
Setelah puas bermain, AN pulang ke rumah dengan kondisi mata yang memerah.
Ayah korban, Ari Julianto lantas bertanya kepada sang anak terkait kondisinya.
AN awalnya tidak mau menjawab pertanyaan ayahnya itu.
Ari terus membujuk hingga akhirnya AN berani bercerita.
AN mengaku saat bermain matanya tidak sengaja terkena serpihan dari mainan lato-lato.
Kabar yang menimpa AN sempat viral dan menjadi bahan perbincangan warganet.
Jalani operasi
Ari membenarkan kejadian yang menimpa anaknya itu.
Ia menjelaskan, setelah kejadian, Ari membawa anaknya ke dokter praktik di Kimia Farma untuk menjalani pemeriksaan.
AN kemudian dirujuk RSUD dr Soedarso Pontianak untuk menjalani operasi pada 29 Desember 2022 lalu.
Ari mengabarkan, kondisi anaknya itu sudah berangsur membaik.
"Sekarang sih sudah mulai membaik, kita juga dikasih obat tetes di mana harus rutin untuk diberikan. Cuma pandangan masih kabur dan matanya merah," dikutip dari TribunPontianak.co.id.
AN kini sedang menjalani rawat jalan di rumahnya di Kecamatan Sungai Raya dengan pengawasan pihak Dinas Kesehatan Kubu Raya.
Kepala Dinkes Kubu Raya, Marijan menegaskan, pihaknya siap membantu kesembuhan AN.
"Jika butuh pengobatan atau obat-obatan kita segera memberikannya," katanya.
Bupati Kubu Raya turun tangan
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengaku sudah kejadian yang menimpa AN.
Oleh karenanya, Muda akan mengambil langkah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pemkab Kubu Raya akan mengeluarkan surat edaran untuk mengatur permainan lato-lato.
"Nanti kita akan keluarkan surat edaran, agar tidak membawa mainan serupa atau yang dapat menganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah," kata Muda dikutip dari TribunKubuRaya.com.
Muda menegaskan, pihaknya tidak melarang permainan ini, namun disisi lain perlu adanya pengawasan dari orangtua kepada anak-anaknya.
Sekolah juga diminta berperan aktif mengingatkan perserta didiknya perihal permainan lato-lato ini.
"Boleh bermain, jika di luar sekolah, dan mohon atensi pada seluruh guru dan orangtua agar mengingatkan dan mengawasi anaknya untuk fokus belajar jika di sekolah," tegas Muda.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPontianak.co.id/Ferlianus Tedi Yahya/Hadi Sudirmansyah)