Sasar 9 Desa di 5 Kecamatan, Harika Jalankan Program Dapur Warga untuk Korban Gempa Cianjur
Program ini dijalankan sejak 2 bulan lalu di beberapa lokasi di lima kecamatan di Cianjur
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan emergency response oleh lembaga kemanusiaan membantu warga korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih terus berlanjut mengingat masih ribuan warga tinggal di hunian darurat.
Salah satu emergency response yang dijalankan adalah program Dapur Warga. Program ini dijalankan oleh Harika Foundation, sebuah lembaga kemanusiaan yang berkantor pusat di Turki di 16 titik pada 9 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Gempa M 7,1 Manado Hari Ini, dari Jenis hingga Daftar Wilayah yang Merasakan
Yakni, di Kecamatan Cugenang, Warung Kondang, Pacet, Cilaku dan Kecamatan Cianjur.
"Program ini kami jalankan sejak 2 bulan lalu di beberapa lokasi di lima kecamatan di Cianjur dan mengcover kebutuhan makan sehari-hari 3.268 jiwa atau 440 kepala keluarga," ungkap
Bambang Triyono, Direktur Program Harika Foundation dalam diskusi dengan media di Jakarta, Kamis, 19 Jamuari 2023.
Bambang mengatakan, program ini akan terus dijalankan sepanjang masih dibutuhkan.
"Di Cianjur, kita coba masuk ke pemberdayaan perempuan keluarga petani untuk pengolahan hasil pertanian mereka yang selama ini berlebih dan sampai harus membuang," ungkap Bambang.
Inisiator dan Ketua Harika Foundation Syuhelmaidi Syukur mengatakan, Indonesia berada di kawasan ring of fire yang menjadikan banyak wilayah di Indonesia rawan bencana. Masalah sosial di tengah masyarakat pun masih perlu penanganan yang lebih intensif.
Syuhelmaidi menambahkan, para korban gempa Cianjur membutuhkan pertolongan segera, terutama yang kondisi ekonominya kurang baik.
Baca juga: BMKG Terbitkan Peta Bahaya Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur
Dia menjelaskan, program Emergency Response yang dijalankan di Cianjur saat ini masih fokus pada program-program pemulihan untuk para korban gempa.
Berdasarkan data yang ada, Harika telah mendistribusikan bantuan natura berupa logistik pangan, medis, personal hygiene dan sebagainya lewat Program Respon Gempa Cianjur total sebanyak 2.628 ton, implementasi layanan kesehatan, implementasi Program Dapur Warga, distribusi tenda dan terpal serta pendampingan psikososial dengan total penerima manfaat 6.668 jiwa/890 KK.
Bersamaan dengan program respon bencana untuk para korban gempa Cianjur, pihaknya juga menjalankan Program Pangan untuk Semua melalui sub-program Beras untuk pesantren dengan mendistribusikan bantuan beras sebanyak 1,5 ton.
“Selain bagi para penyintas gempa Cianjur, kami juga sudah melakukan realisasi program di Gaza, Palestina. Alhamdulilah konsisten kami lakukan untuk membantu mereka yang masih berjuang di jalur pertempuran,” kata Syuhel.
Baca juga: Kembali Dapat Bantuan, Para Korban Gempa Cianjur Diharapkan Bisa Segera Kembali Beraktivitas Normal
Sejak April 2022, terdapat 476 aksi yang telah dijalankan Harika Foundation melalui berbagai program yang menjangkau 6.768 jiwa di tingkat nasional dan global pada 6 negara termasuk Indonesia, Palestina dan Sudan.
Syuhel menjelaskan, dalam menggalang dana untuk membiayai program kemanusiaan yang dijalankan Harika Foundation tergabung dalam sebuah konsorsium bernama Kolaborasi Filantropi Global (KFG) yang di dalamnya banyak terdapat donatur.
Mereka tidak hanya berperan memberikan donasi, tapi juga menjadi penasihat dan pengawas yang mengawal pertumbuhan lembaga. “Lembaga kemanusiaan tidak bisa berdiri sendiri, ada beberapa tokoh di baliknya yang memiliki peran, maka salah satu value Harika yang kami utamakan adalah kolaborasi,” katanya.
Dia menambahkan, selama satu tahun beroperasi, Harika sudah menjalankan program global di beberapa negara.
"Kita membantu saudara kita bangsa Uyghur di Turki. Ramadhan tahun lalu kita juga membawa bantuan dari masyarakat Turki untuk korban bencana di Banten," beber Syuhel.
Baca juga: 3 Kampung di Cianjur Akan Direlokasi Karena Berada di Titik Rawan Longsor
Dia menambahkan, bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha tahun lalu, lembaganya menyalurkan hewan kurban 150 ekor dan distribusikan di Indonesia, Yaman, Palestina dan beberapa negara lain.
"Kita juga tangani penyaluran hewan kurban dari diaspora Indonesia untuk didistribusikan di Indonesia," ungkap Syuhel.
"Kita berada di bawah KFG, Konsorsium Filantropi Global, yang keanggotaannya bersifat terbuka. KFG membawahi DNA Foundation dan Harika Foundation. Anggota KFG yang kita bentuk adalah para donatur dan filantropis global. Kita mengajak beberapa lembaga bergabung di sini agar keanggotaan semakin berkembang," beber Syuhel.
"Kita baru saja menangani bantuan untuk pengungsi Suriah dan Yaman di Turki dan warga Palestina menghadapi musim dingin. Kegiatan kemanusiaan tidak boleh dikotak-kotakkan oleh perbedaan bangsa dan jangkauan kemitraan kita saat ini mencakup 30 negara," kata Syuhel.
Di Turki, Harika bermitra dengan lembaga filantropi lokal dan melakukan penghimpunan dana wakaf dan kemudian didistribusikan sekaligus membangun jaringan termasuk pendistribusian ke Somalia, Sudan dan Kenya.
"Lembaga kemanusiaan harus dikelola dengan tata kelola yang baik. Tugas kita sekarang adalah membangun kembali kepercayaan masyarakat pada lembaga kemanusiaan seperti kami. Kepercayaan masyatakat Indonesis terhadap lembaga kemanusiaan sempat turun karena kejadian kemarin, tapi kami melihat sendiri jiwa sosial masyarakat Indonesia sangat tinggi," tandas Syuhel.