Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Warga di Sekitar Pantai Carita Cium Bau Belerang Menyengat  

Senin(24/1/2023) kemarin di sekitar pantai Anyer dan Karang Bolong, Carita, Banten debu-debu vulkanik sempat beterbangan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BREAKING NEWS: Warga di Sekitar Pantai Carita Cium Bau Belerang Menyengat  
BMKG
Dalam foto yang ada di situs magma.esdm.go.id terlihat lava pijar menyala di Gunung Anak Krakatau. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas adanya erupsi gunung Anak Krakatau di Selat Sunda bau belerang dan debu-debu vulkanik mulai beterbangan di sekitar kawasan pantai Karang Bolong, Carita, Banten.

Nugroho, salah satu pengelola villa di pantai Karang Bolong mengatakan saat ini kondisi di tempatnya bekerja angin bertiup sangat kencang dan ombak tinggi.

Bau belerang juga cukup menyengat.

"Sekarang anginnya gede mas, ombak juga tinggi. Bau belerang juga mungkin karena tertiup angin," ujar Nugroho saat dikonfirmasi Tribun, Selasa(24/1/2023).

Bahkan Nugroho juga menyebut pada Senin(24/1/2023) kemarin di sekitar pantai Anyer dan Karang Bolong, Carita, Banten debu-debu vulkanik sempat beterbangan.

"Kemarin ada debu-debu hitam gitu mas," ujarnya.

Baca juga: Dalam Satu Jam Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Status Masih Siaga

Kendati demikian kata Nugroho hingga saat ini belum ada imbauan untuk pengelola villa di Anyer dan Karang Bolong agar menghentikan aktivitas lantaran erupsi Gunung Anak Krakatau.

Berita Rekomendasi

Tamu-tamu yang datang ke villa pun masih berdatangan walau suasana sepi tidak seperti saat akhir pekan atau tanggal merah.

"Masih normal sih mas warga masih aktivitas seperti biasa," ujarnya.

Ia juga mengaku baru mengetahui Gunung Anak Krakatau erupsi hari ini.

Karena biasanya kata Nugroho terdengar suara gemuruh besar saat ada letusan.

"Saya malah baru tahu mas hari ini(erupsi), biasanya ada suara gemuruh tapi ini enggak ada," ujarnya.

Gunung Anak Krakatau yang lokasinya ada di Selat Sunda mengalami erupsi.

Tercatat per Selasa(24/1/2023) dua kali gunung Anak Krakatau mengalami erupsi.

Dikutip dari magma.esdm.go.id laporan erupsi pertama Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 18.50 WIB.

Saat itu visual letusan tidak bisa diamati.

Laporan letusan kembali sekitar pukul 19.57 WIB.

Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

"Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis laporan tersebut.

Dalam foto yang ada di situs magma.esdm.go.id terlihat lava pijar menyala di Gunung Anak Krakatau.

Saat ini, Gunung Anak Krakatau masih berstatus siaga atau level III. Masyarakat dilarang mendekati gunung dengan jarak 5 kilometer.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas