Didemo Warga Terkait Penanganan Gempa, Begini Jawaban Pemkab Cianjur
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat didemo ratusan warganya terkait permasalahan dalam penanganan gempa bumi.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat didemo ratusan warganya terkait permasalahan dalam penanganan gempa bumi.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat itu berkumpul di Lapangan Prawatasari dan konvoi ke Kantor Pemkab Cianjur, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Warga Sukabumi Berhamburan Keluar dari Rumah Saat Gempa Cianjur Magnitudo 4,3
Setibanya di depan Kantor Pemkab Cianjur sejumlah perwakilan peserta aksi massa langsung melakukan beberapa orasi terkait tuntunanya.
"Kami meminta Bupati Cianjur agar segera menyelesaikan semua permasalahan dalam penanganan gempa bumi, semua dipersulit. Kami warga terdampak sudah kesal menunggu di tenda," ucap seseorang di atas mobil komando.
Para peserta aksi masa tersebut pun sempat mendorong gerbang Kantor Pemkab Cianjur dan merangsek masuk menemui Bupati Cianjur Herman Suherman.
Kordinator Aliansi Masyarakat Menggugat Galih Widyaswara mengungkapkan, penanganan bencana gempa bumi yang dilakukan pemerintah Cianjur telah gagal.
"Karena itu kami menuntut, agar menjamin pemenuhan hak masyarakat Cianjur yang terdampak gempa bumi sesuai dengan ketentuan," katanya pada wartawan.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah agar dapat menjamin masyarakat Cianjur dari dampak bencana dan pengurangan resiko bencana dan pemanduan resiko bencana dengan program pembangunan .
Baca juga: Update Gempa Cianjur, 10 Unit Rumah Rusak Ringan dan 10 Orang Luka akibat Tertimpa Material
"Seharusnya Pemkab Cianjur menyadari bahwa wilayah Kabupaten Cianjur adalah wilayah yang memiliki potensi bencana berupa gempa bumi, gunung meletus, banjir," katanya.
Pihaknya menambahkan, Pemkab Cianjur tidak pernah melakukan mitigasi bencana. Sehingga kesadaran masyarakat akan resiko bencana cenderung rendah dalam menghadapi kondisi bencana alam.
"Pembentukan struktur dan relawan sebagai alat kelengkapan kesiapan bencana (retana) hanyalah formalitas dan struktur yang dibangun untuk kepentingan politik praktis Bupati," katanya.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Cianjur Arif Purnawan mengungkapkan, aksi demontrasi tersebut merupakan salah satu perbaikan dalam rangka percepatan rehabilitasi dan kontruksi yang dilakukan bersama.
"Namun demikian, semuanya ada progres tahan dan waktu. Sehingga kita tidak bisa membuat secepat mungkin, tapi semaksimal mungkin sesuai tahapan dengan sumber daya manusia seadanya," ucapnya.
Baca juga: Sasar 9 Desa di 5 Kecamatan, Harika Jalankan Program Dapur Warga untuk Korban Gempa Cianjur
Arif mengatakan, semua tahapan progres yang tengah dilakukan hingga saat ini akan terus dikawal, mulai dari tahap pertama kedua, hingga ketiga.
"Kalau berbicara kapan saya takut salah, namun kita agar berusaha secepat mungkin. Memang masih ada sebagian warga terdampak belum mendapatkan bantuan, namun itu akan segera dimasukan dalam tahapan kedua," katanya.
Selain itu, ia membantah Pemkab Cianjur mempersulit proses pendataan dan penyaluran bantuan. Namun hal tersebut dilakukan upaya untuk memvalidasi agar tepat sasaran.
"Ketika ada data yang kurang lengkap, kita akan melengkapinya, sesaui dengan fakta dan data yang ada. Jadi intinya kita tidak mempersulit, tetapi ingin bantuan tersebut tepat sasaran," kata dia.
Pihaknya menambahkan, saat ini sejumlah masyarakat yang terdampak gempa bumi yang masuk dalam tahap kedua sudah mulai mengambil uang ke bank yang ditujukan.
Penulis: Fauzi Noviandi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ratusan Orang Unjuk Rasa di Pemkab Cianjur, Tuntut Penanganan Korban Gempa yang Sudah Lama di Tenda
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.