Beredar Video Dugaan Penculikan di Sejumlah Wilayah, Polisi Pastikan Itu Hoaks
Divisi Humas Polri memastikan video dugaan penculikan anak beredar di Tasikmalaya, Jawa Barat, adalah hoaks atau tidak benar.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah video viral dugaan penculikan anak beredar di media sosial.
Seperti video amatir adanya penangkapan seorang warga yang dikatakan sebagai penculik anak di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Merespons hal tersebut, Divisi Humas Polri pun menegaskan, video yang beredar itu adalah hoaks atau tidak benar.
Humas Polri menyampaikan informasi terkait hoaks atau tidak video penculikan anak di akun resmi instagram @divisihumaspolri.
"Telah beredar video amatir adanya penangkapan seorang warga yang dikatakan sebagai penculik anak di Kec. Sukaresik, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. "
"Video tersebut merupakan informasi TIDAK BENAR atau HOAX," tulis Divisi Humas Polri, dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @divisihumaspolri, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Viral di Media Sosial, Pengusaha Asal Sumatera Barat Ekspor 40 Karung Lato-lato ke Malaysia
Divisi Humas Polri memastikan, bahwa pria tersebut bukanlah penculik anak, melainkan seorang warga yang diduga alami gangguan jiwa.
Pria tersebut, telah diamankan pihak kepolisian dan tenaga kesehatan untuk kemudian dilakukan penjemputan oleh pihak keluarga.
Selain itu, Mabes Polri mengungkap informasi hoaks penculikan penculikan anak di Madura.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang anak terluka pada bagian lehernya.
Kemudian, terdengar percakapan Bahasa Madura yang menjelaskan bocah itu, adalah warga Bangkalan, Madura yang menjadi korban penculikan.
Ternyata informasi penculikan anak tersebut, merupakan hoax.
Faktanya, video yang diunggah akun Facebook Kotek Siregar itu, merupakan video dari India.
Leher si bocah juga terluka bukan karena penculikan, namun karena terjerat tali layangan.
"Faktanya kejadian dalam video itu ternyata di India. Leher si bocah ternyata luka akibat terjerat tali layangan."
"Suara percakapan dalam video tersebut adalah hasil sulih suara dan sengaja dimasukkan oleh penyebar hoax agar warga percaya bahwa itu adalah penculikan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan," tulis @divisihumaspolri.
Selain hoaks penculikan anak di Madura dan Tasikmalaya, ada juga hoaks penculikan anak di Sumedang, Jawa Barat.
Sebelumnya pernah terjadi hoaks penculikan anak SD di Rancakalong, Sumedang.
Baca juga: Viral Video Anak Anggota DPRD Wajo Pukul Tukang Parkir: Kronologi Kejadian hingga Pengakuan Pelaku
Kapolsek mengimbau masyarakat tak terbawa kegaduhan penculikan, juga tak membuat gaduh dengan menyebarkan informasi yang belum jelas.
"Jangan membuat panik masyarakat, jangan asal menyebarkan informasi yang belum benar kejelasannya," ucap Kapolsek, dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.id.
Terkait maraknya video hoaks penculikan anak, Polri pun mengimbau masyarakat agar segera melaporkan ke pihak berwenang bila mengetahui kejadian penculikan anak.
Masyarakat dapat kantor kepolisian terdekat atau pun mengubungi call center 110.
Selain itu, juga bisa melapor melalui hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau Whatsapp 08111-129-129.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJabar.id/Kiki Andriana)
Simak berita lainnya terkait Berita Viral
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.