Profil Shinta Ratri, Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta yang Meninggal Dunia
Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta, Shinta Ratri, meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023). Simak profilnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
Dalam wawancaranya bersama PARES Indonesia pada Desember 2021, Shinta Ratri mengungkapkan dirinya lahir pada 1962.
Ia adalah anak ketiga dari delapan bersaudara.
Shinta Ratri menempuh pendidikan di SMPN 9 dan SMAN 5 Yogyakarta.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selama ini, Shinta Ratri dikenal sebagai pejuang hak bagi para waria.
Baca juga: Sempat Dirawat di ICU karena Asam Lambung, Pemimpin Pondok Pesantren Waria Shinta Ratri Tutup Usia
Keaktifannya dalam berorganisasi mulai dari tahun 80-an saat ia masih berkuliah.
Kala itu, ia mendirikan organisasi Ikatan Waria Yogyakarta (IWAYO) pada 1982.
Organisasi ini berdiri karena Shinta Ratri dan kawannya, Mbak Riki, merasa kegiatan waria di Yogyakarta hanya sebatas nongkrong.
"Itu ketika saya masih muda, saya ketemu kawan-kawan waria ini."
"Ya itu, kita (kawan-kawan waria) kok cuma nongkrong aja, ngobrol ke sana kemari, nggak ada (manfaatnya)."
"Waktu itu yang kuliah aku dan Mbak Riki, 'Yuk kita bikin organisasi'," kisah Shinta Ratri, dikutip Tribunnews.com dari YouTube PARES Indonesia.
Saat mendirikan IWAYO, Shinta Ratri menjabat sebagai Bendahara.
Sementara untuk Ketua, dipilih dari waria senior yang disegani kawan-kawan lainnya.
"Saya jadi Bendahara, Mbak Riki jadi Sekretaris. Kita memilih Ketua waria yang memang tua, disegani kawan-kawan," ujarnya.