Fakta Baru Kasus Siswi SMP Dibunuh Teman Kencan, Korban Sudah Curiga dengan Gerak-gerik Pelaku
Siswi SMP yang dibunuh teman kencan di Sukoharjo ternyata sudah curiga dengan gerak-gerik pelaku.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus siswi SMP dibunuh teman kencannya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah terkuak.
Ternyata korban berinisial EJR (15) sudah curiga dengan gerak-gerik pelaku Nanang Trihartanto (21).
Hal ini terungkap dari rekonstruksi yang digelar Polres Sukoharjo di lokasi kejadian di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (8/2/2023).
Melansir TribunSolo.com, dari rekonstuksi diketahui korban sudah merasa tak nyaman sejak perjalanan ke lokasi kejadian.
Bahkan, korban sempat menghubungi kekasihnya.
EJR mengirimkan titik lokasinya saat bersama dengan pelaku.
Baca juga: Kata Istri Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo, Tak Peduli Jika Suami Dihukum Mati
Demikian disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Teguh Prasetyo.
"Dilihat dari chatnya dengan pacar korban EJR tersebut, sudah mengabari pacarnya dan memberikan share lokasi," ujar Teguh.
Teguh menuturkan, inti dari chat korban dengan kekasihnya adalah korban merasa ketakutan dengan sikap pelaku.
Selain itu, terungkap fakta lain yakni adanya patahan pisau yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
Sebelumnya, polisi hanya menemukan gagang pisau saja.
Patahan pisau yang tertutup bebatuan itu ditemukan oleh warga.
"Patahan pisau ditemukan oleh warga yang beraktivitas," terangnya.
Kronologi Kejadian
Pembunuhan ini bermula saat Nanang mengenal korban lewat aplikasi MiChat, Senin (23/1/2023).
Nanang kemudian mengajak korban untuk bertemu di Hotel Setyorini, Kartasura, Sukoharjo.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Sukoharjo Terancam Dijerat Pasal Tambahan, Istrinya Buat Laporan Kasus KDRT
EJR kemudian diantar ke lokasi oleh temannya, NTO dan INA, pada Selasa dini hari.
Namun, karena kondisi hotel yang penuh, pelaku lantas mengajak korban ke kosan-nya di Kartasura.
Di sana pelaku menggunakan jasa korban selama satu jam.
Meski demikian, pelaku merasa tak puas dan meminta untuk menambah durasi pada korban.
Saat jam kedua berakhir, pelaku kembali meminta menambah waktu, namun korban menolaknya.
"Di jam kedua pelaku tidak puas, dikarenakan korban mengaku jamnya sudah habis," jelas Wahyu.
Niat jahat pelaku pun muncul saat akan mengantar korban pulang.
Baca juga: Sosok Istri Pembunuh Siswi SMP di Sukoharjo: Masih 18 Tahun, Ditarget Rp 1 Juta dari Jual Diri
Ia sengaja membawa pisau untuk membunuh korban.
Pelaku kemudian menyekap korban dari belakang dan menusuk korban menggunakan obeng minus.
Pelaku kembali menusuk korban menggunakan pisau hingga akhirnya remaja tersebut tewas.
"Motif pembunuhan pelaku mengakui belum puas dan ingin menguasai harta korban."
"Termasuk uang yang sudah dikasih korban saat jam kesatu," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)