73 Warga Kampung Dompase Sitaro Dievakuasi ke Gereja GMIST, Semua Kebutuhan Ditanggung Pemda
Puluhan warga ini dievakuasi ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase, yang menjadi titik kumpul proses evakuasi ketika terjadi bencana alam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sebanyak 73 warga Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) atau 16 Kepala Keluarga (KK) dievakuasi, Kamis (9/2/2023) sekira pukul 00.30 Wita.
Puluhan warga ini dievakuasi ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase, yang menjadi titik kumpul proses evakuasi ketika terjadi bencana alam.
Mereka dievakuasi lantaran adanya peningkatan aktivitas guguran lava Gunung Api Karangetang yang mengarah ke Kali Batang di Kampung Dompase.
Dari 73 warga tersebut, terdiri dari 38 laki-laki, 21 perempuan, sembilan orang lanjut usia serta lima orang balita.
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Karangetang: Kondisi Berawan, Angin Lemah ke Arah Barat Daya
Camat Siau Tengah, Sumarni Mandak yang dutemui di lokasi pengungsian mengatakan, langkah mengevakuasi warga merupakan inisatif pemerintah daerah dan pemerintah kecamatan.
"Memang dari Pengamat Gunung Api belum merekomendasikan untuk dilakukan evakuasi. Tapi ini merupakan inisiatif pemerintah yang melihat kondisi Gunung Karangetang," kata Mandak.
Warga yang mengungsi langsung mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.
Menurut Mandak, tujuan dilakukannya evakuasi tersebut untuk mempermudah pemerintah daerah dalam melakukan penanganan terhadap warga yang bermukim di lokasi rawan bencana ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ketika mereka dikumpulkan disini (lokasi evakuasi), kami akan semakin mudah melakukan penanganan apabila terjadi sesuatu. Apalagi ada di antara masyarakat ini yang sudah lansia dan masih balita," terangnya.
Semua kebutuhan warga yang berada di lokasi pengungsian menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
"Sejak tadi malam pemerintah sudah menyalurkan bantuan. Pagi ini juga akan ada bantuan bagi warga yang mengunsi ini," kata Mandak.
Pantauan Tribunmanado.co.id di lokasi pengungsian di Gereja GMIST Bukit Sion Dompase, ada beberapa warga yang terlihat di dalam gedung gereja, yang didominasi lansia.
Baca juga: Gunung Karangetang Berstatus Siaga, Warga Dilarang Aktivitas di Jarak 2,5 Kilometer dari Puncak
Sebagian besar warga dikabarkan memilih kembali ke rumah masing-masing untuk melihat kondisi rumah serta hewan peliharaan mereka.
Jelang malam hari, warga yang masuk daftar pengungsi itu nantinya akan kembali ke gedung Gereja GMIST Dompase untuk beristirahat.
Selain sejumlah pengungsi, terlihat pula petugas dari TNI dan Polri serta beberapa tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat yang membuka layanan di lokasi pengungsian.
Guguran Lava
Sebelumnya Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara mengeluarkan guguran lava dan kepulan asap tebal pada Rabu (8/2/2023) malam.
Kini status Gunung Api Karangetang meningkat dari level II waspada menjadi level III siaga.
Peningkatan status gunung api dengan ketinggian 1748 meter tersebut berdasarkan surat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 4.Lap/GL.03/BGL/2023.
Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang mengatakan peningkatan status Gunung Api Karangetang mulai berlaku pada Rabu (8/2/2023) pukul 17.00 Wita.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang dinaikkan dari Level II Waspada ke Level III Siaga mulai pukul 17.00 Wita atau jam lima sore tadi," ungkapnya dikutip dari TribunSitaro.com.
Baca juga: Aktivitas Gunung Karangetang Sitaro Naik Level III Siaga, Sudah Terjadi 62 Kali Guguran Lava
Guguran lava di Gunung Api Karangetang terlihat jelas di beberapa kecamatan, seperti wilayah Siau Timur, Siau Tengah, Siau Barat, dan Siau Barat Utara.
Salah satu warga, Friska Kulas mengatakan guguran lava di puncak Gunung Api Karangetang mulai terlihat pada sore hari.
"Dari sore sudah kelihatan api dan asap di puncak gunung. Kadang sesekali terdengar suara gemuruh," terangnya.
Peningkatan Aktivitas Gunung Api Karangetang
Pada Selasa (7/2/2023) ada peningkatan aktivitas Gunung Api Karangetang dengan munculnya gempa gugur lava sebanyak 62 kali.
Jika dibandingkan pada Senin (6/2/2023), peningkatan aktivitas Gunung Api Karangetang cukup signifikan karena hanya ada 43 kali guguran lava.
Jumlah gempa hembusan juga mengalami peningkatan dari 13 kali dengan amplitudo 20-30 mm pada Senin, menjadi 21 kali dengan ampiltudo 20-75 mm pada Selasa.
Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang mengungkapkan penyebab adanya peningkatan aktivitas pada Gunung Api Karangetang.
Menurutnya hal ini terjadi karena terdapat tekanan gas yang mendorong sumbat lava pada puncak kawah utama.
"Ini kemudian jatuh dan mengarah ke arah barat yakni Kali Batang dan Kali Beha di Kampung Dompase dan Kampung Mini," paparnya, Rabu (8/2/2023).
Masyarakat diminta tidak mendekati Gunung Api Karangetang dan melakukan aktivitas di dalam zona prakiraan bahaya.
Guguran lava dan awan panas juga perlu diwaspadai karena dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ancaman lahar hujan dan banjir bandang juga dapat terjadi di bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang. (HER)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Aktivitas Gunung Api Karangetang Meningkat, 73 Warga Kampung Dompase Siau Tengah, Sitaro Dievakuasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.