Brimob Gadungan di Makassar Ditahan, Istrinya Merasa Curiga dan Melaporkan setelah 5 Tahun Menikah
Kasus Brimob gadungan terjadi di Makassar. Kasus ini dilaporkan seorang istri yang curiga suaminya Brimob gadungan. Keduanya telah menikah 5 tahun.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita di Makassar, Sulawesi Selatan mendatangi Mako Brimob Batalyon A Pa'baeng-baeng, Makassar untuk memastikan keanggotaan suaminya yang mengaku sebagai Brimob.
Wanita ini telah lima tahun menjadi istri pria yang mengaku bekerja sebagai Brimob karena memiliki seragam dan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Namun, karena ada beberapa hal yang mengganjal wanita ini ingin memastikan sendiri suaminya bekerja sebagai Brimob atau tidak.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS mengatakan suami wanita tersebut bernama Haerul (30).
Setelah diperiksa, tidak ada nama yang bersangkutan di Brimob dan dapat dipastikan Haerul merupakan Brimob gadungan.
Baca juga: Komplotan Polisi Gadungan Ditangkap, Modus Lakukan Razia Narkoba di Jalan
"IntelMob melakukan pendalaman dan mengetahui bahwa Haerul merupakan anggota Polri gadungan, sehingga Haerul langsung diamankan di Mako Brimob Pa'baeng - baeng," terangnya, Kamis (23/2/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
Petugas kemudian membawa Haerul ke Mapolsek Tamalate untuk menjalani proses pemeriksaan.
"Sekarang yang bersangkutan sudah diamankan di Mapolsek Tamalate," sambungnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Haerul telah berpura-pura menjadi Brimob selama lima tahun sejak 2018.
"Dan pengakuan Haerul dia mulai melakukan penyamaran sebagai anggota Polri pada tahun 2018," imbuhnya.
Pria yang tinggal di Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa ini mengaku menjadi Brimob gadungan karena ingin disegani.
"Bahwa motif penyamaran Haerul mengaku sebagai anggota Polri hanya ingin untuk disegani dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya yang nakal," paparnya.
Polisi Gadungan di Palembang
Sebelumnya polisi gadungan juga ada di Palembang, Sumatera Selatan dan telah menipu banyak korban wanita yang ingin memiliki pacar atau suami seorang polisi.
Untuk meyakinkan korban, polisi gadungan ini mengenakan seragam polisi berpangkat Brigadir dan memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Polda Sumsel telah merilis wajah polisi gadungan yang mengaku bernama Andi Saputra.
Nama Andi Saputra terpampang di seragam, KTA, dan KTPnya yang diduga palsu.
Karo SDM Polda Sumsel, Kombes Sudrajatd Hariwibowo, menjelaskan pria yang mengaku bernama Andi Saputra itu bukan anggota polisi Polda Sumsel.
Baca juga: Polisi Gadungan Tipu Wanita hingga Rp 50 Juta di Cikarang, Mengaku Bisa Buang Aura Negatif
"Itu adalah KTA palsu yang dibuat untuk mengelabui dan menipu para korbannya," terangnya dikutip dari Sripoku.com.
Ia juga meminta masyarakat Sumsel untuk lebih waspada dan melapor jika polisi gadungan tersebut akan melakukan penipuan.
"Diimbau kepada Masyarakat Sumatera Selatan apabila mendapati chat, DM, kontak, di beberapa media sosial atau bertemu langsung dengan polisi gadungan tersebut agar segera melaporkan ke kantor polisi terdekat," sambungnya.

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumsel, AKBP Yenni Diarty, mengatakan polisi gadungan ini tidak hanya menipu tapi juga memeras korban.
Korban didekati dengan halus dan diminta untuk melakukan video call.
Saat video call, polisi gadungan merayu korban untuk membuka aurat dan menyimpan gambarnya.
Baca juga: Kisah Polisi Gadungan di Bangkalan, Terungkap Saat Kekasih Curiga Pelaku Sering Minta Uang
Gambar tersebut dijadikan polisi gadungan untuk memeras korban dan mengancam akan menyebarkan.
"Usai meng-capture wanita yang melapor ke kita via nomor bantuan polisi itu, pria itu menggunakan tangkapan layar tersebut untuk meminta sejumlah uang ke wanita tersebut."
"Jika wanita itu tidak menuruti memberikan sejumlah uang yang dia minta, pria itu mengancam jika akan memviralkan capture-an wanita tersebut," ungkapnya.
Terkait jumlah korban, ia belum dapat memastikankarena masih dalam tahap pengumpulan laporan.
"Saat ini, kita bersama Polrestabes Palembang masih mengumpulkan laporan siapa saja yang telah menjadi korbannya," imbuhnya.
Sebelumnya, aksi polisi gadungan ini viral di media sosial karena ada korban yang menceritakan kejadian yang dialami.
Diduga korban dari aksi polisi gadungan ini tidak hanya satu dan mayoritas korban adalah wanita.
Polisi gadungan ini mengaku bertugas di Polda Sumsel dan berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.
(Tribunnews.com/Mohay) (Sripoku.com/Wiedarto/Yandi Triansyah) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.