Kerusuhan di Wamena Isu Penculikan Anak, Warga Terluka hingga Kapolres Gandeng Tokoh Setempat
Terjadi kericuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) yang dipicu isu penculikan anak
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kericuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).
Kericuhan diduga dipicu isu penculikan anak.
Warga yang termakan isu penculikan anak pun membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota.
Bermula dari warga yang terprovikasi isu penculikan anak di media sosial.
Isu tersebut menyebutkan, penculikan anak dilakukan oleh perantau di daerah Distrik Papua.
Info yang beredar di WhatsApp tersebut pun menyebutkan bahwa polisi berupaya melindungi pelaku.
Baca juga: TNI Siagakan Personel, Bantu Mediasi & Tenangkan Masyarakat Antisipasi Meluasnya Kerusuhan di Wamena
Mengutip Tribun-Papua.com, situasi pun mencekam, warga trauma kasus di tahun 2019 terulang kembali.
Polres Jayawiyaja pun masih menelusuri penyebar pesan yang diduga berita bohong tersebut.
Akibat dari kerusuhan tersebut, belasan orang mengalami luka-luka dan menelan korban jiwa.
Hal tersebut diungkapkan Theo Hesegem, aktivis Hak Asami Manusia (HAM).
“(Korban) yang Luka-luka kurang lebih 17 orang. Saya baru pulang dari rumah sakit untuk melihat jenazah dan warga yang luka-luka,” kata Hesegem.
Aparat kepolisian dan TNI pun ikut menjaga di lapangan agar situasi bisa meredam.
Baca juga: Kerusuhan Wamena: Berawal dari Isu Penculikan Anak, Terjadi Pembakaran Hingga Jatuhnya Korban Jiwa
Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman S Napitupulu pun menceritakan awal mula kericuhan.
"Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan," kata Hesman seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com.
Ia juga mengatakan telah merespon cepat berita tersebut dengan mengajak warga menyelesaiakan masalah, namun warga tetap marah.
Saat pihak kepolisian akan kembali ke Polres untuk melakukan pertemuan dengan warga, pihak aparat kepolisian diserah dan berujung pembakaran warga.
Penyerangan tersebut karena warga masih tidak terima.
"Kondisi saat ini sudah mulai kondusif," jelasnya.
Hesma juga akan membahas ketenganan di masyarakat dengan tokoh-tokoh warga setempat.
“Untuk saat ini, sebagian warga mengungsi ke Kodim,” ujarnya sembari mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum diketahui kebenarannya.
(Tribunnews.com, Renald)(Tribun-Papua.com, Arni Hisage)