Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Viral Video Oknum TNI Ngamuk di Semarang - Tanah Longsor di Natuna Kepulauan Riau

Berikut berita popule regional mulai oknum TNI ngamuk di Semarang hingga bencana tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Populer Regional: Viral Video Oknum TNI Ngamuk di Semarang - Tanah Longsor di Natuna Kepulauan Riau
Kolase Tribunnews.com: TribunBatam.id/Istimewa, TribunJabar/Ahya, Pos-Kupang/Istimewa, dan Twitter @Heraloebss
Berikut berita populer regional mulai viral video oknum TNI mengamuk di Semarang hingga bencana tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau. 

Namun kini jadi masuk pukul 05.30 Wita.

Meski masuk pukul 05.30 Wita, statusnya masih uji coba selama satu bulan.

Tak hanya siswa SMA dan guru saja, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT juga menerapkan hal yang sama.

ASN maupun non ASN di lingkungan Disdikbud NTT diminta untuk masuk pukul 05.30 Wita.

Mengutip Pos-Kupang.com, penerapan tersebut adalah bentuk dari revolusi mental di lingkup Disdikbud NTT.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disdikbud NTT, Linus Lusi.

"Aturan masuk kantor pukul 05.30 Wita merupakan wujud revolusi mental di lingkungan Disdikbud NTT," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, penerapan tersebut untuk revolusi mental.

Linus Lusi menambahkan, mereka yang masuk pukul 05.30 Wita dengan diawali dengan olahraga hingga kebersihan.

"Ini untuk mengubah revolusi mental. Jadi, kami masuk kantor diawali dengan olaharaga, renungan, kebersihan halaman. Setelah itu baru kami mulai aktivitas pelayanan," kata Linus.

Masih mengutip laman yang sama, ASN juga tidak pulang lebih awal, mereka tetap pulang pukul 16.00 Wita.

"Seperti biasanya pulang sore yaitu pukul 16.00 Wita," kata dia.

Baca selengkapnya.

4. Ibu Hamil yang Meninggal usai Ditolak RSUD di Subang: Kata Pengamat hingga Dinkes Jabar Turun Tangan

Juju Junaedi menunjukkan foto istrinya, Kurnaesih, semasa hidup. Kurnaesih meninggal dunia dalam perjalanan ke Bandung setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang.
Juju Junaedi menunjukkan foto istrinya, Kurnaesih, semasa hidup. Kurnaesih meninggal dunia dalam perjalanan ke Bandung setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang. (TRIBUNJABAR.ID/AHYA NURDIN)

Seorang ibu hamil, Kurniasih (39) meninggal dunia setelah ditolak RSUD Ciereng di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Juju Junaedi selaku suami korban mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Kamis (16/2/2023) lalu.

Mulanya, korban dibawa ke RSUD Ciereng Subang dalam keadaan kritis.

Korban pun diterima oleh IGD rumah sakit, namun saat akan masuk ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) untuk mendapatkan tindakan, justru ditolak pihak rumah sakit karena belum mendapatkan rujukan dari Puskesmas Tanjungsiang.

Padahal saat itu, pasien ditemani bidan yang menyebut pasien kritis dan harus mendapatkan penanganan.

"Saya akhirnya membawa istri menuju kesalah satu RS di Bandung, karena di RSUD Subang tidak memberikan tindakan apapun terhadap istri saya yang saat itu kondisinya sangat kritis. Tetapi, sayang istri saya meninggal dalam perjalanan sebelum sampai ke Rumah Sakit di Bandung," kata Juju, dikutip dari TribunJabar.id.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar turun tangan.

Raden Vivi Aldiani Dewi selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Jabar meminta RSUD Ciereng Subang untuk melakkan evaluasi.

Vini juga menyebut soal pentingnya rujukan terencana untuk ibu hamil.

Ia menambahkan, semua lintas sektor pelayanan kesehatan bersama masyarakat harus bekerja sama dalam menangani ibu hamil.

Penanganan ibu hamil juga tak hanya bisa diselesaikan oleh tenaga kesehatan.

"Karena dalam proses kehamilan selama sembilan bulan, semua masyarakat bisa terlibat sehingga proses rujukan diharapkan menjadi rujukan terencana. Yang terjadi ini (kasus Kurnaesih) adalah rujukan tidak terencana di mana pasien dalam kondisi sudah berat," katanya, dikutip TribunJabar.id.

Pihak pelayanan kesehatan harus mengevaluasi perencanaan penanganan ibu hamil, khususnya mengenai rujukan terencana.

"Sehingga harus dilakukan evaluasi pada semua pihak termasuk masyarakat, agar sama-sama membantu ketika ada warganya yang hamil. Karena setiap ibu hamil sebenarnya merupakan kasus berisiko," tuturnya.

Baca selengkapnya.

5. Longsor di Natuna Kepri: 50 Warga Hilang, 15 Orang Meninggal

LONGSOR DI NATUNA - Kondisi terkini longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Senin (6/3/2023).
LONGSOR DI NATUNA - Kondisi terkini longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Senin (6/3/2023). (TribunBatam.id/Istimewa)

Akibat curah hujan yang tinggi, musibah tanah longsor terjadi di Desa Gentong dan Desa Air Nusa di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Sebanyak 50 warga hilang dan 15 orang meninggal akibat longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Abdul Rahman mengatakan, musibah ini pertama kali dilaporkan sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (6/3/2023).

Saat itu dilaporkan sejumlah rumah warga tertimbun longsor akibat hujan lebat yang mengguyur dua desa tersebut.

"Yang parah di Desa Gentong. Kalau sudah sampai di lokasi, akan saya update kembali," ujar Abdul.

Plh Danramil 06 Serasan, menyebutkan bahwa telah terjadi banjir dan tanah longsor di Pulau Serasan.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 11.15 WIB, Senin (6/3/2023), yang terjadi di lereng bukit dan menimpa perkampungan sampai ke jalan raya.

Saat ini jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan.

"Bahkan hingga saat ini longsor susulan masih terjadi," tulis Plh Danramil 06 Serasan.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas