Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Hujan Masih Terus Turun, Warga Dihantui Meluapnya Sungai Lematang, Dua Kabupaten Terisolir

Banjir bandang susulan menghantui warga mengingat cuaca masih hujan. Sejumlah desa terisolir karena akses yang digenangi air.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Hujan Masih Terus Turun, Warga Dihantui Meluapnya Sungai Lematang, Dua Kabupaten Terisolir
HO
Banjir bandang menerjang Kabupaten Lahat, Sumaetra Selatan (Sumsel), setelah diguyur hujan semalaman, Kamis (9/3/2023). Saat ini warga dihantui kecemasan akan kembali derasnya aliran sungai. 

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Masyarakat di tiga kabupaten dan satu kota di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih harap-harap cemas pasca meluapnya Sungai Lematang pada Kamis (9/3/2023).

Banjir bandang susulan menghantui warga mengingat cuaca masih hujan.

Sejumlah desa terisolir karena akses yang digenangi air.

Baca juga: Banjir Bandang di Lahat, Empat Rumah Hanyut Terbawa Arus

Titik terparah dari peristiwa banjir bandang ini adalah Kabupaten Lahat.

Dilansir dari Sripoku.com, setidaknya lebih dari lima kecamatan di Lahat terendam luapan air Sungai Lematang.

Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Pulau Pinang, Kecamatan Mulak Ulu, Kecamatan Mulak Sebingkai, Kecamatan Lahat Selatan, Kecamatan Pagar Gunung, Kecamatan Lahat, Kecamatan Kikim Area, dan Kecamatan Gumay Ulu.

Saat ini warga dihantui kecemasan akan kembali derasnya aliran sungai.

Berita Rekomendasi

Apalagi, beberapa tahun lalu desa ini mengalami musibah banjir hingga menyebabkan banyak rumah yang rusak.

Baca juga: Banjir Bandang di Lahat Merendam Ratusan Rumah, 40 Hektare Sawah Gagal Panen

Besarnya luapan air Sungai Lematang di Kabupaten Lahat juga berdampak pada arus lalu lintas di Kota Pagaralam.

Akibatnya meluapnya sungai Lematang tersebut jalur utama penghubung Kabupaten Lahat dengan Kota Pagar Alam terendam bajir.

Jalur yang terendam banjir yaitu di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat yang merupakan jalur utama.

Bahkan jalur alternatif yaitu Pagar Alam-Gumay Ulu juga lumpuh karena ada beberapa titik yang mengalami longsor.

Untuk itu pihak Polres Pagar Alam sementara mengalihkan jalur untuk keluar masuk ke Kota Pagar Alam lewat jalur Kabupaten Empat Lawang.

Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Irawan melalui Kasat Lantas AKP Teguh Kaslan mengatakan, dampak dari banjir bandang di Kabupaten Lahat akibat curah hujan tinggi beberapa hari ini.

Baca juga: Cerita Misnawati Saksikan Detik-detik Rumahnya di Lahat Hanyut Terbawa Arus Banjir: Ini Paling Parah

Hal tersebut membuat sungai meluap dan menggenangi beberapa titik jalan utama penghubung Pagar Alam-Lahat.

"Untuk itu jalur utama saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Jadi jalur masuk dan keluar menuju Kota Pagar Alam kita alihkan lewat Kabupaten Enpat Lawang sementara waktu," ujarnya.

Untuk jalur alternatif Pagar Alam-Gumay Ulu sendiri juga sementara ini tidak bisa dilewati karena ada beberapa titik yang mengalami longsor dan menutupi badan jalan.

"Kita sudah pantau lokasi jalur utama dan jalur alternatif, untuk sementara tidak bisa kita lewati. Untuk itu kita alihkan arus lalulintas ke arah Kabupaten Empat Lawang," katanya.

Kondisi serupa juga dialami warga Kabupaten Muara Enim.

Tiga desa di Kecamatan Penang Enim dikabakarn terendam banjir yang menyebabkan puluhan rumah dan puluhan hektar sawah digenangi air.

Baca juga: BPBD Sebut Banjir Bandang di Kabupaten Lahat Mulai Surut: Jalan dan Jembatan Rusak

Hal ini menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total.

Banjir bandang ini juga dirasakan oleh warga Kabupaten Empat Lawang.

Roni warga Desa Seleman Ulu, Kecamatan Muara Pinang, Empat Lawang secara terpaksa mengosongkan rumahnya yang ada di pinggir Sungai Lintang, kamis (09/03/2023).

Saat diwawancarai wartawan alasan ia mengosongkan rumahnya karena ia takut fondasi rumahnya ambruk sebab gerusan air Sungai Lintang yang meluap sejak dini hari.

Dari pantauan langsung di belakang rumah Roni badan sungai hanya berjarak beberapa meter saja dari rumahnya.

Selain itu tidak jauh dari rumahnya juga ada tanah yang sudah terbis hingga hampir mengenai jalan raya.

Dari penuturam Roni air mulai meluap sekitar pukul 3 dini hari dimana pagi harinya ia mulai mengungsikan barang-barangnya ke tetangga.

Menurut Roni untuk tahun ini meluapnya sungai Lintang sudah terjadi sekitar dua kali.

Namun kali ini sebab terlalu besar ia sampai mengungsikan barang-barangnya ke tetangga.

Walau begitu ia menyampaikan tidam samoai mengalami kerugian hanya saja ia belum bisa berjualan kembali seperti biasa untuk hari ini.

Dari informasi yang dihimpun air Sungai Lintang mulai meluap sejak hujan deras turun pada Rabu malam.

Baca juga: Ratusan KK Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Lahat

Tidak korban jiwa dan bangunan akibat meluapnya Air Sungai Lintang ini sebab memang pemukiman warga pada kawasan ini lebih didominasi dengan posisi lebih tinggi dari sungai.

Dimana posisi dari Sungai Lintang yang ada di Kabupaten Empat Lawang sendiri hulunya berada di kawasan Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat yang dimana pda saat ini sedang terkena banjir nesar seba meluapnya Sungai Lematang.

Seperti diberitakan, banjir bandang menerjang kawasan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis (9/3/2023).

Banjir bandang tersebut menimbulkan sejumlah dampak seperti akses jalan terputus hingga sawah yang siap panen porak poranda.

Akses jalan menghubungkan Pulau Pinang menuju Kota Agung, Pagar Alam terhenti, akibat arus air sungai yang deras.

Kondisi di lokasi saat ini Lahat masih diguyur hujan deras.

Hal ini menyebabkan sejumlah sungai meluap.

Ketinggian air dilaporkan mencapai empat meter, sehingga warga terpaksa meninggalkan rumah, untuk menyelamatkan diri.

Banjir bandang terjadi karena hujan semalaman yang menyebabkan air sungai ikut meluap dan sampai ke pemukiman warga.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas