Pemkot Lakukan Penyemprotan di Alun-Alun Kota Magelang dan Bagikan Ribuan Masker Pasca Erupsi Merapi
Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang melakukan penyemprotan di sekitar Alun-Alun Kota Magelang serta membagikan ribuan masker kepada masyarakat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNNEWS.COM, KOTA MAGELANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang melakukan penyemprotan di sekitar Alun-Alun Kota Magelang serta membagikan ribuan masker kepada masyarakat.
Pj Sekretaris Daerah Kota Magelang, Larsita mengatakan, penyemprotan diutamakan di sekitar Alun-Alun Kota Magelang.
"Jadi kami hari ini sudah lakukan rapat bersama, jadi malam ini kami mulai lakukan penyemprotan di beberapa area public space, mulai alun-alun dan sekitarnya," ujar Larsita dalam keterangan, Sabtu (11/3/2023) malam.
Selain penyemprotan, Pemkot Magelang juga membagikan sebanyak 10 ribu masker kepada masyarakat.
Baca juga: Tradisi Warga Tlogolele Boyolali, Buat Api Unggun di Depan Rumah Sikapi Erupsi Gunung Merapi
Serta, mendistribusikan obat-obatan terkait iritasi mata dan pernapasan.
"Kami berbagi masker kepada masyarakat, untuk membantu masyarakat agar tidak terganggu pernapasannya. Kemudian, kami juga menyiapkan distribusi obat-obatan yang terkait dengan iritasi mata dan pernafasan. (Didistribusikan) pada semua puskemas dan posko yang ada dalam langka mengantisipasi kepada masyarakat kota Magelang yang membutuhkan. Tak hanya itu, kami juga menyediakan layanan PSC 119 kalau ada masyarakat yang membutuhkan kesehatan itu melayani selama 24 jam," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
"Andai kata keluar rumah pun harus pakai masker agar tidak terpapar abu yang mengatakan kesehatan. Kami juga akan mengimbau kepada masyarakat melalui jajaran kami untuk kerja bakti massal untuk membersihkan abu di rumah masing-masing," ungkapnya.
Adapun terkait kerusakan pasca diterjang abu Gunung Merapi, Larsita mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan fasilitas umum yang mengalami kerusakan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur mengimbau kepada masyarakat agar tidak pergi ke luar rumah, terlebih yang tua atau yang punya kendala seperti orang sakit.
Baca juga: Warga Desa Tlogolele Boyolali Tidak Panik Ketika Erupsi Gunung Merapi, Ini yang Langsung Dilakukan
Masyarakat juga diminta untuk jaga kesehatan jasmani.
Sebelumnya Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (11/3/2023) siang pukul 12.12 WIB.
Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran itu meluncur ke arah Kali Bebeng/Krasak.
"Terjadi awanpanas guguran di #Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak," tulis akun @BPPTKG di Instagram.
BPPTKG menyebutkan erupsi Gunung Merapi berlangsung hingga pukul 12.31 WIB.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di zona bahaya.
Yaitu 7 Km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak serta 5 Km di alur Kali Boyong.
Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak serta 5 km di alur Kali Boyong).
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sementara, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Adapun saat ini, angin bertiup ke barat, barat laut, hingga utara.
Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik akibat awan panas guguran itu.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Erupsi Pukul 23.01 WIB
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (11/3/2023) malam pukul 23.01 WIB.
Berdasarkan twitter BPPTKG, awan panas meluncur sejauh 1.800 meter.
"Terjadi awan panas guguran pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1.800 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Bebeng)," tulis akun BPPTKG, Sabtu malam.
Berdasarkan foto yang diunggah BPPTKG dari menara Pantau Tunggularum, terlihat lava pijar di puncak Gunung Merapi disertai awan panas.
Diketahui Gunung Merapi terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Sleman. (Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pasca Diterjang Abu Gunung Merapi, Pemkot Magelang Lakukan Penyemprotan di Alun-Alun Kota Magelang