Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Mutilasi di Sleman Ditangkap, Terancam Penjara Seumur Hidup hingga Hukuman Mati

Pelaku kasus mutilasi di Sleman telah ditangkap di Temanggung. Pelaku terancam hukuman mati karena perbuatannya.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Pelaku Mutilasi di Sleman Ditangkap, Terancam Penjara Seumur Hidup hingga Hukuman Mati
TRIBUNJOGJA.COM/MIFTAHUL HUDA
Polisi menghadirkan tersangka mutilasi saat jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023). Pelaku kasus mutilasi di Sleman terancam hukuman mati. 

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku kasus pembunuhan dan mutilasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bernama Heru Prastiyo (23) telah ditangkap.

Dalam kasus ini, pelaku melakukan aksi mutilasi seorang diri di sebuah wisma di Pakembinangun, Pakem, Sleman.

Jasad korban ditinggalkan di dalam wisma dengan keadaan tubuhnya terpotong menjadi beberapa bagian.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pelaku dapat dijerat dengan pasal 340 KUHP, subsider pasal 338 KUHP dan pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi di Sleman, Bermula dari Laporan hingga Diringkus di Temanggung

"Kami terapkan ancaman hukuman paling berat, hukuman seumur hidup hingga hukuman mati," paparnya, Rabu (22/3/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Diketahui, awalnya pelaku ingin membuang jasad korban ke tangki septik.

Namun, hal tersebut tidak dilakukan dan pelaku memilih meninggalkan jasad korban di dalam kamar.

Berita Rekomendasi

Pelaku ditangkap di rumah keluarganya di Temanggung, Jawa Tengah setelah sempat melarikan diri.

"Namun dikarenanan pekerjaan yang dilakuakn oleh tersangka ini membutuhkan waktu yang lama dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di Warmindo sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma kemudian melarikan diri," sambungnya.

Kombes Pol Nuredy menambahkan motif pelaku melakukan pembunuhan untuk menguasai harta korban.

Setelah melakukan mutilasi, pelaku membawa kabur sepeda motor dan handphone milik korban.

"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp8 juta," jelasnya.

Baca juga: Tampang Pelaku yang Mutilasi Ibu Muda di Sleman Jadi 65 Bagian, Tak Melawan saat Diringkus Polisi

Pelaku Ditangkap di Temanggung

Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, proses penangkapan dilakukan oleh Tim Opsnal gabungan dari Polresta Sleman dan Polda DIY .

"Barusan saya dapat laporan dari tim opsnal di lapangan, pelaku (siang ini) baru ditangkap. Ditangkap di Temanggung.

"(Sekarang) masih dalam penyelidikan untuk mencari tahu segala informasi. Yang jelas pelaku sudah ditangkap," ungkapnya, Selasa (21/3/2023).

Proses penangkapan terhadap pelaku berjalan dengan mudah karena pelaku tidak melakukan perlawanan.

Nuredy menjelaskan pelaku ditangkap berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi.

Selain itu, ada barang bukti berupa sebuah surat yang ditemukan di kediaman pelaku di Ngemplak Sleman.

"Sehingga kuat dugaan yang bersangkutan yang melakukan (mutilasi). Kemudian kami lakukan pengejaran dan kami dapat informasi ketangkap di Temanggung ," paparnya.

Baca juga: Fakta-fakta Wanita Korban Mutilasi di Wisma, Siapa Pria yang Pesan Kamar Sebelum Ayu Ditemukan Tewas

Lokasi penemuan mayat seorang perempuan diduga korban mutilasi di padukuhan Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman
Lokasi penemuan mayat seorang perempuan diduga korban mutilasi di padukuhan Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Jasad Wanita Ditemukan di Wisma

Penjaga sebuah Wisma di Sleman menemukan jasad seorang wanita berinisial A di dalam kamar, Minggu (19/3/2023) malam.

Saat ditemukan, tubuh korban dalam keadaan terpotong menjadi sejumlah bagian.

Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, pelaku datang untuk menginap di Wisma pada Sabtu (18/3/2023) sekira pukul 13.00 WIB.

Ketika melakukan check in, pelaku memesan kamar hanya untuk 6 jam dengan tarif Rp 60 ribu.

Pelaku kemudian keluar wisma sekira pukul 14.00 WIB dan kembali lagi sekira pukul 15.00 WIB atau 16.00 WIB.

Saat itulah pelaku menjemput korban dan melakukan perpanjangan sewa kamar.

"Saat datang lagi itu, keterangan dari penjaga wisma (pelaku) datang bersama wanita," terangnya.

Berdasarkan keterangan penjaga wisma, pelaku dan korban tidak keluar kamar hingga malam hari.

Pada Minggu (19/3/2023) sekira pukul 02.00 WIB, penjaga wisma melihat kendaraan pelaku sudah tidak ada di wisma.

Namun, saat jendela kamar dibuka, penjaga wisma menemukan jasad korban.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas