Tanggapan Pelatih Senior soal Pelecehan Seksual yang Dilakukan Oknum Pelatih Taekwondo di Solo
Berikut ini tanggapan pelatih senior taekwondo soal kasus dugaan pelecehan yang terjadi di solo
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
"Orang tua yang memilih, dipersilahkan saja, tidak ada keraguan, dari pihak orang tua apakah mau berpindah atau meneruskan latihannya," tutur Tanu.
Baca juga: Gibran Sarankan Dojang Tempat Oknum Pelatih Taekwondo Mencabuli Anak Ditutup Sementara
Selain itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dojang tempat DS yang diduga cabuli tiga muridnya lebih baik ditutup terlebih dahulu.
"Idealnya, ditutup dulu sampai nanti ada musyawarah kota," kata Gibran.
Tribun Solo mewartakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pengurus Besar Taekwondo Indonesai (PBTI) hingga tingkat Provinsi Jateng.
Diketahui, kasus ini mulai terbongkar ketika ada satu murid yang mogok tak mau latihan.
Pihak dojang milik DS pun mendatangi rumah korban untuk membujuk.
Namun, upaya tersebut gagal, dan justru menimbulkan kecurigaan apda keluarga.
Saat ditanya ibunya, korban pun akhirnya mengaku telah dilecehkan guru taekwondo yang berinisial DS.
Widhi Wicaksono menambahkan, modus yang digunakan DS yakni pelatihan khusus untuk kejuaran.
Baca juga: 5 Fakta Pelecehan Sesama Jenis Guru Taekwondo di Solo: 3 Murid Jadi Korban - Respons Kaget Gibran
"Ada iming-iming (dari DS), ya gini, istilahnya kalau menurut sama instruktur, disuruh apa saja mau maka akan diikutkan pelatihan kejuaraan dan sebagainya," ujar Widhi.
Korban pun menolak iming-iming tersebut.
Widhi melanjutkan, selain iming-iming ternyata DS juga memberikan ancaman kepada para korban.
"Didatangi balik, kalau tidak mau balik mau dibawain pedang," kata Widhi.
DS saat itu meminta korban dan temannya untuk memainkan alat kelaminnya.
"Disuruh oral atau disodomi itu," ucapnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Adi Surya Samodra)