Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Irjen Helmy Santika Kapolda Gorontalo, Ajudannya Briptu RF Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri

Simak profil Irjen Helmy Santika, Kapolda Gorontalo. Ajudannya, Briptu RF, ditemukan tewas di dalam mobil dinas, Sabtu (25/3/2023), diduga bunuh diri.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Profil Irjen Helmy Santika Kapolda Gorontalo, Ajudannya Briptu RF Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri
ISTIMEWA via TribunGorontalo.com
Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika (kiri). Mobil dinas Polri tempat ajudan Kapolda Gorontalo, Briptu RF, ditemukan tewas pada Sabtu (25/3/2023). Briptu RF diduga tewas bunuh diri. 

TRIBUNNEWS.com - Ajudan Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika, Briptu RF, ditemukan tewas pada Sabtu (25/3/2023) sekitar pukul 05.49 WITA.

Briptu RF ditemukan tewas dalam mobil dinas Polri bernomor polisi 1214-XXIX yang terparkir di pinggir Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

Atas tewasnya Briptu RF, Irjen Helmy Santika melalui Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Wahyu Tri Cahyono, mengucapkan bela sungkawa.

Di mata Helmy, Briptu RF adalah sosok yang rajin dan baik.

Ia pun meminta doa agar keluarga Briptu RF diberi ketabahan.

"Kami keluarga besar Polda Gorontalo merasa kehilangan."

Baca juga: 2 Kasus Polisi Meninggal Disorot: Bripka AS Diduga Minum Sianida, Mayat Briptu RF di Mobil Dinas

"Korban dikenal baik, rajin, dan juga pendiam," ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunGorontalo.com.

Berita Rekomendasi

"Mohon doanya semoga arwah almarhum diterima oleh Allah dan diampuni segala dosanya."

"Serta keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan. Amin," imbuhnya.

Lantas, seperti apa profil Irjen Helmy Santika?

Profil Irjen Helmy Santika

Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika bersama Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Pol Whisnu Hermawan memberikan keterangan pers terkait pengungkapan kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022). Dalam pengungkapan tersebut Satgas Pangan Polri berhasil menangkap dua orang tersangka dan mengamankan barang bukti pupuk yang diduga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 30 miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika bersama Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Pol Whisnu Hermawan memberikan keterangan pers terkait pengungkapan kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022). Dalam pengungkapan tersebut Satgas Pangan Polri berhasil menangkap dua orang tersangka dan mengamankan barang bukti pupuk yang diduga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 30 miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dikutip dari Tribratanews Gorontalo, Helmy Santika lahir pada 20 Desember 1971 atau saat ini berusia 51 tahun.

Helmy memiliki seorang istri bernama Lurie Helmy Santika.

Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1993 yang berpengalaman di bidang reserse.

Jabatan pertama yang diemban Helmy setelah lulus dari Akpol adalah Pama Polda Metro Jaya.

Setelahnya, ia menjabat sebagai Wakapolsek Setiabudi selama dua tahun, yaitu 1997-1999.

Dari Jakarta Selatan, Helmy Santika dimutasi ke Denpasar, Bali dan ditunjuk menjadi Kapolsek Kota Denpasar pada 2001-2003.

Setelahnya, ia kembali ke Polda Metro Jaya dan menjabat Kanit II/Psikotropika mulai 2003-2005.

Pada 2005, Helmy menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Lama.

Jabatan itu hanya ia emban setahun hingga kemudian menjabat kasat Narkoba Polres Metro Jaksel pada 2006-2007.

Baca juga: Dugaan Polda Penyebab Briptu RF Meninggal Setelah Olah TKP, Begini Posisi Tangan Kanan dan Kiri

Masih di tempat yang sama, Helmy Santika berganti jabatan menjadi Kasat Reskrim selama setahun, yaitu 2007-2008.

Di tahun 2010, ia kembali lagi ke Polda Metro Jaya setelah ditunjuk menjadi Kasubdit Resmob Dit Reskrimum.

Setahun setelahnya, ia menjabat sebagai Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya hingga 2013.

Jabatan itu menjadi jabatan terakhir yang diemban Helmy di Polda Metro Jaya sebelum akhirnya berpindah-pindah tempat.

Mulai dari menjadi Kapolres Lampung Utara (2013-2014), Wadirreskrimum Polda Banten (2014-2015), Kapolresta Barelang (2016-2017), hingga Dirresnarkoba Polda Kepri (2017).

Setahun menjabat Dirresnarkoba Polda Kepri, Helmy ditarik ke Mabes Polri dan menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Lalu, pada 2019, ia menjadi Wadirtipideksus Bareskrim Polri.

Helmy Santika kemudian dilantik menjadi Dirtipideksus Bareskrim Polri pada 2020.

Di tahun 2021, ia menjadi Sahlijemen Kapolri hingga 2022.

Pada 21 Juni 2022, Helmy dilantik sebagai Kapolda Gorontalo menggantikan Irjen Akhmad Wiyagus.

Kronologi Briptu RF Ditemukan Tewas

Warga Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo digegerkan dengan penemuan polisi yang tewas di dalam mobil berplat nomor milik kesatuan polisi.
Warga Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo digegerkan dengan penemuan polisi yang tewas di dalam mobil berplat nomor milik kesatuan polisi. (Ist)

Briptu RF ditemukan tewas di dalam mobil dinas yang terparkir di GORR di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo pada Sabtu pagi.

Penemuan jasad Briptu RF ini bermula dari kecurigaan warga setempat lantaran mobil dinas yang dikendarai korban terparkir sejak Jumat (24/3/2023) sore.

Terlebih, mesin masih hidup dan posisi mobil tak berpindah.

Baca juga: Briptu RF Diduga Tembak Kepala Sendiri di Dalam Mobil Dinas, Berikut Fakta-faktanya

Setelahnya, Kepala Desa Ombulo menelepon Kanit Intelkam Polsek Limboto Barat, Aiptu Sarifudin, untuk menyampaikan soal Briptu RF.

Saat tim Polsek Limboto Barat tiba, jasad Briptu RF ada di tempat duduk pengemudi dalam kondisi bersandar ke belakang.

Tak hanya jasad Briptu RF, polisi juga menemukan lima amunisi yang tersimpan di dashboard bawah.

Sementara, senjata ada di sebelah kiri badan korban dengan selongsong di dalamnya.

Cairan minuman di kantong kresek putih juga ditemukan dalam mobil.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Kombes Wahyu Tri Cahyono mengungkapkan Briptu RF diduga tewas karena bunuh diri.

“Dugaan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan," kata Wahyu, Sabtu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunGorontalo.com/Ahmad Rajiv)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas