Takut Teror KKB, 52 Warga Distrik Kroptak Mengungsi, Jalan Kaki Selama 4 Hari ke Kenyam
Aparat gabungan TNI-Polri menemukan 52 warga Distrik Kroptak yang terdampar saat melakukan patroli keamanan. Warga mengungsi karena takut teror KKB.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pihak aparat menemukan sejumlah warga dari Distrik Kroptak, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan melakukan perjalanan menuju ke Kota Kenyam.
Sebanyak 52 warga ini ditemukan dalam kegiatan patroli gabungan TNI-Polri yang dipimpin Danpos Kendibam, Kapten Inf Mahardika di wilayah Kalimin, Minggu (27/3/2023).
Mereka ditemukan tim Satgas Yonif R 514 Kostrad dalam kondisi kebingungan di tengah hutan.
"Pada saat melaksanakan patroli keamanan kampung, telah menemukan masyarakat sebanyak 52 orang yang terdampar," ungkap PerDanstgas Yonif Raider 514 Kostrad, Letkol Infanteri Rinto Wijaya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (27/3/2023).
Ke-52 warga ini mengaku sudah lebih dari empat hari berjalan kaki menelusuri hutan belantara.
Baca juga: Deretan Serangan KKB Papua 3 Bulan Terakhir,Tewaskan Warga Sipil hingga Terbaru Anggota TNI-Polri
Setelah ditanya, mereka mengatakan berasal dari Distrik Kroptak, dikutip dari TribunPapua.com.
Para warga melakukan perjalanan ke Distrik Kenyam akibat kekhawatiran adanya teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Bahkan hewan ternak seperti babi pun dibawa selama perjalanan.
Pihak aparat mengatakan akan melakukan pengecekan kesehatan para warga.
"Satgas gabungan dari TNI dan Polri yang dibantu oleh Kapolres Nduga akan melaksanakan pengecekan kesehatan."
"Kemudian dilanjutkan dengan pemberian makan," ujar Rinto.
Rinto menambahkan, nantinya kondisi dan keamanan para warga dapat terjamin.
"Kondisi dari masyarakat dapat terjamin."
"Selama di wilayah Kenyam, kita jamin keamanan sehingga mereka tetap bisa hidup secara normal," terang Rinto.
Detik-detik Anggota TNI-Polri Diserang KKB Saat Amankan Salat Tarawih di Puncak Jaya
Sebelumnya, KKB Papua melakukan aksi penyerangan terhadap anggota TNI-Polri yang sedang berjaga mengamankan pelaksanaan salat tarawih di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (25/3/2023) malam.
Akibat peristiwa tersebut dua anggota TNI-Polri meninggal dunia dan satu anggota lainnya mengalami luka tembak di bagian paha.
Peristiwa penembakan itu terjadi berawal saat personel Koramil Ilu bersama Polsek Ilu melakukan pengamanan salat tarawih di Masjid Al Amaliah mulai pukul 19.30 WIT.
Kemudian sekitar pukul 20.00 WIT, KKB datang secara tiba-tiba melakukan penyerangan sehingga terjadi kontak tembak dengan aparat.
Pelaku penembakan tersebut diketahui berjumlah dua orang.
"Dua orang OTK dengan menggunakan satu pucuk senjata laras pendek dan satu satu senjata laras panjang,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan yang diterima.
Para pelaku pun menyerang aparat TNI-Polri yang sedang melakukan pengamanan dari arah belakang masjid.
Akibat serangan tiba-tiba tersebut, tiga anggota TNI-Polri menjadi korban.
Dari tiga orang, dua di antaranya tewas.
(Tribunnews.com/Ifan/Adi Suhendi) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela)