AKBP Muharomah Fajarini Dimutasi, Pj Bupati Kulon Progo Minta Tak Dikaitkan dengan Penutupan Patung
AKBP Muharomah Fajarini dimutasi dari jabatan Kapolres Kulon Progo beberapa hari setelah kasus penutupan patung Bunda Maria viral di media sosial.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![AKBP Muharomah Fajarini Dimutasi, Pj Bupati Kulon Progo Minta Tak Dikaitkan dengan Penutupan Patung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapolres-kulon-progo-akbp-muharomah-fajarini-soal-patung-bunda-maria.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Mutasi jabatan sejumlah anggota polisi dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
AKBP Muharomah Fajarini menjadi salah satu polisi yang dimutasi dari jabatannya.
Sebelumnya, AKBP Muharomah Fajarini menjabat sebagai Kapolres Kulon Progo dan kini menjadi Pamen Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mutasi ini tertuang dalam sebuah Surat Telegram Kapolri Nomor ST/713/III/KEP/2023 tertanggal 27 Maret 2023.
Baca juga: Sosok AKBP Nunuk Setyowati Pengganti AKBP Muharomah Fajarini sebagai Kapolres Kulon Progo
Kapolres wanita pertama di Kulon Progo ini dimutasi beberapa hari setelah kasus penutupan patung Bunda Maria menggunakan terpal di sebuah rumah doa di Kulon Progo.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana meminta masyarakat tidak mengaitkan mutasi AKBP Muharomah Fajarini dengan kasus yang membuat sejumlah orang terprovokasi.
Menurutnya, rencana mutasi AKBP Muharomah Fajarini sudah didengar sejak akhir 2022 lalu.
"Jadi jangan menghubung-hubungkan pindahnya Bu Kapolres dengan kasus (penutupan Patung Bunda Maria )."
"Karena saya sudah mendengar (kabar) rotasi ini sekitar Oktober atau November 2022 bahwa Bu Kapolres akan dimutasi tapi waktu kepastiannya saat itu belum jelas," jelasnya, Rabu (29/3/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Tri Saktiyana mengaku kinerja AKBP Muharomah Fajarini sebagai Kapolres Kulon Progo cukup baik karena memiliki kemampuan dekat dengan masyarakat.
"Dia sangat telaten. Komunikasi dengan masyarakat bagus, itu yang menjadi kelebihan beliau."
"Karena beliau sebelum menjabat sebagai Kapolres Kulon Progo juga pernah menjabat di Binmas Polda DIY," sambungnya.
Baca juga: Viral Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal di Kulon Progo, Kemenag: Ditutup Pemiliknya
Sementara itu, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih menyatakan mutasi jabatan di kepolisian merupakan hal yang wajar.
Ia tidak menjelaskan penyebab AKBP Muharomah Fajarini dimutasi, namun menurut AKBP Verena mutasi dilakukan untuk penyegaran kepemimpinan.
"Kalau ada kaitan atau tidak dengan (penutupan patung) yang jelas telegram sudah muncul, tapi kalau kami lihat itu rotasi biasa," bebernya.
Sosok AKBP Muharomah Fajarini
Dilansir dari TribunJogja.com, sebelum menjadi Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini menjabat sebagai Kasubdit Binsatpam/Polsus Ditbinmas Polda DIY.
Wanita kelahiran Bantul, DIY ini resmi dilantik menjadi Kapolres Kulon Progo menggantikan AKBP Tartono pada 13 Agustus 2021.
Selama AKBP Muharomah Fajarini menjabat sebagai Kapolres Kulon Progo, ada satu penghargaan yang didapatkan oleh Polres Kulon Progo pada 2021.
Penghargaan itu diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dalam hal pelayanan publik.
Dari 310 Polres yang dinilai oleh Kemenpan RB, 27 Polres di antaranya mendapatkan predikat A dan Polres Kulon Progo menjadi salah satunya.
AKBP Muharomah Fajarini mengatakan salah satu inovasi yang dilakukan ketika menjabat Kapolres Kulon Progo yakni pelayanan SIM dan SKCK di Alun-alun Wates.
Baca juga: Soal Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo: Tak Ada Kaitannya dengan Ormas
![Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini menunjukkan lokasi pengambilan gambar video porno berlatar gedung terminal Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapolres-kulon-progo-akbp-muharomah-fajarini-menunjukkan-lokasi-pengambilan-gambar-video-porno.jpg)
Hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat yang ingin memperpanjang SIM.
"Ada inovasi berupa Simmami (pelayanan SIM malam Minggu) sehingga masyarakat yang ingin memperpanjang SIM tidak perlu datang ke kantor," paparnya, Rabu 16 Maret 2023.
Sebelum meniti karier di kepolisian, AKBP Muharomah Fajarini bercita-cita ingin jadi perawat.
Namun, cita-cita itu berganti karena ketika SMA ia melihat saudaranya menjadi Polwan.
Sejak saat itu, AKBP Muharomah Fajarini membulatkan tekadnya masuk kepolisian dan menjadi Bintara pada 1997.
Lantaran termasuk Bintara berprestasi, ia berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bribda) hanya setahun.
Selanjutnya, AKBP Muharomah Fajarini diperintahkan melanjutkan belajar ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian selama 3 tahun di Jakarta.
Selesai masa pendidikan, ia kemudian dilantik menjadi Inspektur Polisi Dua (Ipda) atau letnan.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Sri Cahyani/Ribur Raharjo/Miftahul Huda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.