Ledakan di Malang Tewaskan Ahmad Hasan, Kakak Beradik Penjual Bahan Petasan Kini Jadi Tersangka
Muhammad Mahsun dan adiknya Hasan Hosni ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti memperjualbelikan bahan peledak petasan.
Penulis: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Setelah 3 pekan, polisi akhirnya menetapkan dua tersangka terkait ledakan yang terjadi di RT 7/RW 11 Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Dua tersangka adalah kakak beradik, Muhammad Mahsun (29 tahun) dan Hasan Hosni (24 tahun) asal Probolinggo.
Diketahui ledakan yang terjadi 3 pekan lalu itu mengakibatkan Ahmad Hasan Rifai meninggal dunia.
Sementara dua orang lainnya, Riski dan Sarifuddin mengalami luka.
Baca juga: Soal Ledakan di Malang, Ada 2 Kali Ledakan hingga Ditemukan Bahan Kimia Pembuat Petasan
Riski luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan Sarifuddin mengalami luka di bagian perut.
Muhammad Mahsun dan adiknya Hasan Hosni ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti memperjualbelikan bahan peledak petasan, hingga merenggut nyawa Ahmad Hasan Rifai (20).
Korban Ahmad Hasan Rifai adalah orang yang membeli bahan petasan dari dua tersangka Muhammad Mahsun dan Hasan Hosni.
Mahsun dan Hasan sehari-harinya memperjualbelikan bahan peledak atau bahan petasan lewat online.
Dari hasil pemeriksaan penyidik Polres Batu, korban Ahmad Hasan Rifai membeli bahan petasan daritersangka.
Setelah membeli bahan petasan dari tersangka, korban Ahmad Hasan Rifai kemudian merakit petasan itu di rumahnya, hingga akhirnya meledak.
"Korban tewas itu belajar merakit petasan dari YouTube. Kami juga menemukan buku catatan cara merakit petasan," kata Kasat Reskrim Polres Batu AKP Yussi Purwanto, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Ledakan di Malang akibatkan Satu Warga Tewas, Polisi Temukan 2 Kg Bubuk Bahan Petasan
"Mungkin yang dirakit di Kasembon saat itu ada kesalahan, kemudian meledak," tambahnya.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti 20 kilogram alumunium powder MESH 325, satu alat timbang, dua kantong plastik sentrotium nitrate dan dua kantong plastik bubuk serbuk booster klengkeng.
Kedua tersangka mengaku menjual bahan baku petasan dan juga menjual petasan siap pakai setiap tahunnya menjelang Ramadan.
"Mereka mengaku mendapat bahan baku peledak dari sebuah perusahaan. Terkait itu, kini kami masih melakukan penyidikan lebih lanjut," ujar Yussi.
Korban Tewas dan Luka
Sebelumnya ledakan terjadi di sebuah rumah di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023) malam.
Akibat ledakan ini seorang warga bernama Ahmad Hasan Rifai (20) meninggal.
Selain itu dua warga lainnya mengalami luka-luka, yakni M Riski Abdulah (14) dan Sarifuddin (11).
Diduga ledakan yang membuat dua rumah hancur ini merupakan ledakan dari bahan pembuatan petasan.
Seorang warga sekitar, Kusrin (72) mengatakan ledakan terjadi setelah warga selesai salat Maghrib.
Baca juga: Soal Ledakan di Malang, Ada 2 Kali Ledakan hingga Ditemukan Bahan Kimia Pembuat Petasan
"Tiba-tiba, ada suara ledakan keras sekali. Padahal, rumah saya dengan lokasi rumah yang meledak berjarak sekitar satu kilometer," paparnya, Minggu (12/3/2023) dikutip dari TribunJatim.com.
Ia bergegas mendekati sumber suara ledakan dan menemukan dua rumah sudah hancur.
"Saat saya mendekat, ternyata dua rumah sudah hancur. Ada korbannnya juga dan langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Korban yang meninggal ditemukan dalam keadaan penuh luka bakar di beberapa bagian tubuh.
Sementara itu korban Riski mengalami luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan Sarifuddin mengalami luka di bagian perut.
Korban meninggal yang bernama Hasan telah dimakamkan di TPU setempat pada Sabtu (11/3/2023) malam sekira pukul 23.00 WIB.
Saudara korban meninggal, Lia mengatakan Hasan berada di rumah kakeknya ketika terjadi ledakan.
"Saat kejadian itu Hasan berada di rumah mbahnya yang meledak, setahu saya dia sendirian disitu."
"Sedangkan dua korban yang luka itu di rumah mereka sendiri. Masih saudara. Rumahnya sampingan. Terus tiba-tiba ada ledakan itu," ungkapnya.
Kapolsek Kasembon, AKP Guguk Windu Hadi mengatakan korban meninggal saat berada di rumah kosong milik almarhum kakek korban.
Menurutnya ada lima bangunan yang rusak akibat ledakan ini, mulai dari rusak ringan hingga berat.
"Lokasi ledakan di rumah kosong milik almarhum Bapak Saiin yang merupakan kakek korban meninggal."
"Kemudian rumah Bapak Mualif kondisi atap dan tembok rusak parah," paparnya.
Tim Labfor Polda Jatim masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab ledakan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Belajar Lewat YouTube, Kakak Beradik di Malang Coba Rakit Petasan, Ending Malah Bernasib Tragis