Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Viral Bule Prancis Ingin Nikahi Gadis SMP - Sosok Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang

Berikut berita populer regional mulai viral cerita seorang bule Prancis ingin nikahi gadis SMP Sulawesi Barat hingga terungkapnya sosok Mbah Slamet.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Populer Regional: Viral Bule Prancis Ingin Nikahi Gadis SMP - Sosok Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional mulai viral cerita seorang bule Prancis ingin nikahi gadis SMP Sulawesi Barat hingga terungkapnya sosok Mbah Slamet. 

"Ibu teaki tau ballorang, weh tau bangkala ka anne, tau polo bangkenga pole, tau takalar pole (Ibu kami bukan orang penakut, kami orang Bangkala, orang Polong Bangkeng dan orang Takalar) " kata pria itu dengan nada tinggi.

Sang istri yang terlibat perkelahian menyuruh suaminya tak usah ikut campur dalam perseteruannya dengan pegawai tempatnya bertugas.

"Sudah mi, jangan maki masuk, saya mo dengan dia,(Sudah jangan ikut campur, ini urusan saya dengan dia" ucapnya.

Baca selengkapnya.

4.Gugurnya Pratu Hamdan Menambah Daftar Prajurit TNI/Polri Tewas Diserang KKB, Siapa Saja Mereka?

Gugurnya Pratu Hamdan, Satgas Yonif Rider 321/GT menambah daftar aparat TNI/Polri yang meninggal dunia akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Seperti diketahui Pratu Hamdan gugur setelah ditembak KKB saat menjalankan tugas di Distrik Yal di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Senin (3/4/2023) kemarin.

Berita Rekomendasi

Pratu Hamdan ditembak saat menjalankan tugas di Distrik Yal.

Saat itu Pratu Hamdan sedang melaksanakan penjagaan Pos Gapura 2.

Baca juga: Sosok Pratu Hamdan, Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB saat Bertugas di Nduga Papua Pegunungan

Selasa (4/4/2023) pagi, dilakukan upacara pelepasan jenazah Pratu Hamdan sebelum diterbangkan ke kampung halamannya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Upacara pelepasan jenazah Pratu Hamdan dipimpin Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi setelah disemayamkan.

"Hari ini jenazah diberangkatkan ke kampung halamannya menggunakan pesawat Lion Air rute Timika-Makassar-Surabaya-Sumbawa," terang Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi kepada Tribun-Papua.com di Timika.

Jenazah Pratu Hamdan dijadwalkan tiba di kampung halamannya pada Rabu (5/4/2023) besok setelah melakukan serangkaian rute penerbangan tersebut.

Pratu Hamdan bukan satu-satunya aparat yang meninggal saat bertugas di Papua dan menjadi korban keganasan KKB.

Baca selengkapnya.

5.Sosok Slamet Tohari Dukun Pengganda Uang dan Pencabut Nyawa dari Banjarnegara

Kolase Tribunnews.com: (Kanan ke Kiri) Dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya // Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang.
Kolase Tribunnews.com: (Kanan ke Kiri) Dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya // Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang. ((Tribun Jateng/Permata Putra Sejati) ((Ist. Kiriman netizen// Via TribunJateng.com)))

Seorang pria bernama Slamet Tohari atau Mbah Slamet (45) diamankan pihak kepolisian atas kasus pembunuhan, Sabtu (1/4/2023).

Slamet Tohari merupakan seorang dukun pengganda uang yang juga terlibat pembunuhan berantai di Desa Balun, Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kepala Desa Balun, Mahbudiono menceritakan siapa sebenarnya Slamet Tohari ini.

Tribun Muria mewartakan, warga kurang begitu mengetahui apa profesi yang dilakoni Slamet Tohari.

Mahmudiono juga mengungkapkan istri Slamet Tohari mengais rezeki dengan berjualan kubis.

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu. Tapi istrinya sempat dagang kubis," ungkapnya.

Sang kades mengetahui profesi Slamet Tohari sebagai dukun pengganda uang berdasarkan info dari korban asal Palembang.

Sosok Slamet juga jarang terlihat sosialisasinya di masyarakat.

Rumahnya berada di pinggiran desa dan bersebelahan dengan sungai.

Kediamannya tersebut membuat banyak orang yang tak tahu detail keseharian Slamet.

"Karena jauh dari warga yang lain artinya orang-orang juga cuek," ungkapnya.

Slamet diketahui menguburkan korban-korbannya di ladang milik orang tuanya.

"Saya tahu ada satu mayat saja merinding apalagi ini banyak sekali. Masyarakat juga resah dengan adanya kejadian seperti ini," katanya.

Sejauh ini, sudah ada 11 mayat yang berhasil ditemukan.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas