Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Mbah Slamet Bunuh Korbannya, Campur Kloridin dan Potasium Sianida ke Air Minum Korban

Kabid Labfor Polda Jateng, Kombes Slamet Iswanto membeberkan bagaimana cara Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara dalam membunuh korban.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Cara Mbah Slamet Bunuh Korbannya, Campur Kloridin dan Potasium Sianida ke Air Minum Korban
KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). | Kabid Labfor Polda Jateng, Kombes Slamet Iswanto mengungkapkan cara Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah dalam melakukan menghabisi nyawa korbannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabid Labfor Polda Jateng, Kombes Slamet Iswanto mengungkapkan cara Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah dalam melakukan menghabisi nyawa korbannya.

Diketahui dalam kasus pembunuhan Mbah Slamet ini, 12 korban dibunuh dengan cara diberi racun potasium sianida.

Kombes Slamet Iswanto menyebut polisi menemukan dua butir apotas yang positif mengandung zat potasium sianida yang digunakan untuk membunuh para korban.

Menurut Kombes Slamet Iswanto, zat potasium sianida ini adalah zat yang beracun dan efeknya sangat fatal dan cepat merusak tubuh manusia.

"Diambil kesimpulan dua butir apotas positif mengandung zat potasium sianida. Ini adalah suatu zat yang beracun yang efeknya sangat fatal dan cepat," kata Kombes Slamet Iswanto dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (7/4/2023).

Lebih lanjut Kombes Slamet Iswanto menuturkan, polisi juga menemukan dua butir tablet berwarna putih yang mengandung kloridin.

Baca juga: Daftar 4 Korban Pembunuhan Mbah Slamet yang Telah Teridentifikasi, 8 Orang Lainnya Masih Misteri

Kloridin ini adalah suatu zat sedatif yang menyebabkan seseorang mengantuk.

BERITA TERKAIT

Kombes Slamet Iswanto menambahkan, kloridin ini merupakan anti hipertensi yang biasanya digunakan untuk pengobatan hipertensi.

"Kemudian dua butir tablet berwarna putih, diketahui mengandung kloridin."

"Kloridin adalah suatu zat sedatif yang menyebabkan, sebetulnya itu adalah anti hipertensi untuk pengobatan hipertensi dan menyebabkan orang itu mengantuk," terang Kombes Slamet Iswanto.

Kombes Slamet Iswanto pun menyimpulkan, semua korban pembunuhan Mbah Slamet meninggal karena racun sianida.

Baca juga: Sederet Pengakuan Dukun Sadis Mbah Slamet: Uang Korban untuk Bayar Utang hingga Ingin Tobat

Racun sianida ini memiliki efek yang sangat cepat dalam merusak sel tubuh.

Bahkan sianida bisa merusak sel tubuh manusia hanya dalam rentang waktu 1-5 menit.

"Kemudian organ-organ yang saya sebutkan tadi, semuanya mengandung positif potasium sianida. Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa meninggalnya korban adalah karena racun sianida."

"Racun sianida ini efeknya sangat cepat, jadi bekerja di dalam perusakan sel itu antara 1-5 menit," pungkasnya.

Baca juga: Viral Unggahan Diduga Korban Mbah Slamet, Setahun Lalu Berniat Geruduk Pelaku di Banjarnegara

Kuasa Hukum Korban Ungkap Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Mbah Slamet

Dari 12 korban pembunuhan berantai Mbah Slamet, empat di antaranya merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Para korban yang berasal dari Lampung merupakan dua pasangan suami istri (pasutri) yang merantau ke Jawa.

Diduga ada orang yang menjadi perantara para korban pergi ke Jawa untuk menemui dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum kedua pasutri yang menjadi korban, Nurul Hidayah.

Baca juga: Pengakuan Rani yang Orang Tuanya Jadi Korban Mbah Slamet, Sempat Kesulitan Hubungi Ayah dan Ibunya

Pasangan Irsad-Wahyu Tri Ningsih dan Suheri-Riani sempat dinyatakan hilang sebelum jasadnya ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Berdasarkan informasi tersebut, saya menduga ada keterlibatan dari warga Bandar Jaya, Lampung Tengah yakni berinisial T yang membawa kedua pasutri tersebut kepada pelaku,” ungkapnya, Kamis (6/3/2023), dikutip dari TribunLampung.com.

Korban pertama yang diajak T menemui Mbah Slamet di Banjarnegara, yakni pasangan Suheri dan Riani.

Suheri kemudian mengajak Irsad karena keduanya sudah saling mengenal.

“Dan memang yang lebih dahulu berangkat ke sana adalah Suheri dan Riani, kemudian barulah Irsad dan Tri,” sambungnya.

Baca juga: Kehidupan Mbah Slamet, Miliki Rumah Mewah 2 Lantai dan Bekerja sebagai Dukun Pengganda Uang

Nurul merasa curiga pelaku melakukan kasus pembunuhan berantai seorang diri dan meminta polisi mengungkap kemungkinan ada pelaku lain.

“Sebab saya berpendapat adanya kejanggalan bila pelaku melakukan perbuatan keji itu sendirian,” lanjutnya.

Ia juga meminta Mbah Slamet diberikan hukuman seberat-beratnya karena keluarga korban sangat dirugikan dalam kejadian ini.

Menurut Nurul, pelaku dapat dijerat pasal pembunuhan berencana, yakni pasal 480 KHUP.

“Di mana dalam ancaman hukumannya adalah, mati,” bebernya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Faisal Mohay)

Baca berita lainnya terkait Dukun Sadis di Banjarnegara.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas