Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasutri Asal Lampung Sempat Gadaikan Mobil Sebelum Bertemu Mbah Slamet, Uangnya untuk Digandakan

Pasutri asal Lampung yang jadi korban Mbah Slamet sempat gadaikan mobil sebelum ke Banjarnegara. Uang tersebut diduga diberikan ke Mbah Slamet.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Pasutri Asal Lampung Sempat Gadaikan Mobil Sebelum Bertemu Mbah Slamet, Uangnya untuk Digandakan
KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). - Pasutri asal Lampung yang jadi korban Mbah Slamet sempat gadaikan mobil sebelum ke Banjarnegara. Uang tersebut diduga diberikan ke Mbah Slamet. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung sempat menggandaikan mobil mereka sebelum pergi ke Banjarnegara, Jawa Tengah.

Keduanya menggandaikan mobil Daihatsu Xenia sebesar Rp 15 juta dan uangnya dibawa untuk diberikan ke Mbah Slamet.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pasangan suami istri bernama Suheri dan Riani sempat berpamitan ke anaknya sebelum pergi ke Jawa.

"Jadi mobil yang digadaikannya itu untuk bertemu dengan pelaku Mbah Slamet."

"Keduanya berpamitan kepada anaknya untuk bekerja di padepokan Tulungagung," jelasnya, Sabtu (8/4/2023), dikutip dari TribunLampung.com.

Baca juga: Kaget Orangtuanya Jadi Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Rani: Bilangnya Sudah Mau Pulang

Setiba di Banjarnegara, kedua korban masih bisa berkomunikasi dengan anaknya.

Komunikasi korban dengan anaknya yang terakhir terjadi pada 8 September 2021 dan setelah itu kedua korban menghilang.

Berita Rekomendasi

Diduga keduanya dibunuh Mbah Slamet dan pihak keluarga baru mengetahui setelah kasus pembunuhan berantai terungkap.

"Keluarga korban kehilangan komunikasi sampai bulan April 2023, pihak keluarga mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia setelah melihat Mbah Slamet di televisi dan media sosial," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Gedong Tataan, Polres Pesawaran, Kompol Hapran mengatakan hasil pencocokan jasad korban dengan anak pasangan Suheri-Riani belum keluar.

Anak korban yang bernama Rani Dwi Wulandari telah menjalani tes antemortem di Polres Banjarnegara didampingi pamannya untuk mencocokkan DNA.

Diduga Ada Pelaku Lain

Sebanyak 4 warga Kabupaten Pesawaran, Lampung menjadi korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Keempat korban merupakan dua pasangan suami istri yang dikabarkan menghilang sejak 2021 setelah merantau ke Jawa.

Polres Pesawaran masih melakukan penyelidikan dugaan adanya pelaku lain dalam kasus pembunuhan berantai.

Pelaku tersebut berperan sebagai perantara yang mengantarkan korban asal Lampung untuk menemui Mbah Slamet.

Baca juga: Keluarga Korban Meminta Agar Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin megaku masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui awal mula korban berangkat ke Banjarnegara.

“Di sini nanti akan diselidiki, terkait siapa yang mengajak, apa yang dibawa, apa yang membuat korban mau untuk ke sana, nanti akan kami ungkap,” terangnya, Sabut (8/4/2023).

Untuk mengungkap kasus ini, Polres Pesawaran akan bekerjasama dengan Polres Banjarnegara dan Polda Jateng.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, muncul satu nama yang diduga sebagai perantara korban ke pelaku.

“Sehingga saat ini kami memiliki nama yang masih akan didalami,” imbuhnya.

Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI)

Kata Kuasa Hukum Korban

Kuasa hukum kedua pasutri yang menjadi korban, Nurul Hidayah mengungkap ada orang yang menjadi perantara para korban pergi ke Jawa untuk menemui dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Pasangan Irsad-Wahyu Tri Ningsih dan Suheri-Riani sempat dinyatakan hilang sebelum jasadnya ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Baca juga: 2 Kali Selamat, Pasutri Asal Lampung Ini Tewas di Tangan Dukun Pengganda Uang Pada Kunjungan Ketiga

“Berdasarkan informasi tersebut, saya menduga ada keterlibatan dari warga Bandar Jaya, Lampung Tengah yakni berinisial T yang membawa kedua pasutri tersebut kepada pelaku,” ungkapnya, Kamis (6/3/2023).

Korban pertama yang diajak T menemui Mbah Slamet di Banjarnegara, yakni pasangan Suheri dan Riani.

Suheri kemudian mengajak Irsad karena keduanya sudah saling mengenal.

“Dan memang yang lebih dahulu berangkat ke sana adalah Suheri dan Riani, kemudian barulah Irsad dan Tri,” sambungnya.

Nurul merasa curiga pelaku melakukan pembunuhan berantai seorang diri dan meminta polisi mengungkap kemungkinan ada pelaku lain.

“Sebab saya berpendapat adanya kejanggalan bila pelaku melakukan perbuatan keji itu sendirian,” lanjutnya.

Ia juga meminta Mbah Slamet diberikan hukuman seberat-beratnya karena keluarga korban sangat dirugikan dalam kejadian ini.

Baca juga: Cerita Anak Pasutri yang Jadi Korban Dukun Sadis di Banjarnegara, Kedua Orang Tua Hilang sejak 2021

Proses evakuasi 10 korban pembunuhan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Proses evakuasi 10 korban pembunuhan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (dok.)

Daftar 4 Korban Pembunuhan Mbah Slamet

Sebanyak 4 korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang, Mbah Slamet telah teridentifikasi.

Sementara 8 korban lain masih belum teridentifikasi karena pelaku tidak mengingat identitas para korban yang telah dibunuh.

Dari 12 jasad korban yang ditemukan, 8 diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 4 perempuan.

Jasad para korban ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Proses pencarian jasad para korban berlangsung selama 3 hari, mulai Minggu (2/4/2023) hingga Selasa (4/4/2023).

Berikut daftar 4 korban yang telah teridentifikasi dikutip dari rilis Polda Jateng yang diterima Tribunnews.com:

1. Paryanto (53), laki-laki

Beralamat di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

KTP Paryanto ditemukan terkubur bersama jasad korban.

Polisi telah melakukan autopsi terhadap jasad Paryanto pada Senin (3/4/2023) dan mencocokkan dengan keterangan keluarga korban.

Jasad Paryanto telah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet habisi 12 korban, bagaimana agar kasus serupa tidak terulang?

2. Irsad (43), laki-laki

Beralamat di Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Korban pernah berfoto di dalam hutan yang menjadi TKP pembunuhan.

Berdasarkan hasil autopsi, pihak keluarga mengenali pakaian yang dikenakan korban.

3. Wahyu Triningsih (40), perempuan

Korban merupakan istri Irsad.

Pihak keluarga korban telah tiba di Mapolres Banjarnegara untuk menunggu pemeriksaan kelengkapan administrasi atau berkas.

4. Mulyadi Pratama (46), laki-laki

Beralamat di Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Jasad korban ditemukan pada Senin (3/4/2023).

Berdasarkan hasil autopsi struktur gigi jasad yang ditemukan sama dengan milik Mulyadi.

Pelaku juga membenarkan jasad yang dikubur di dalam lubang bernama Mulyadi.

Sementara 8 korban lainya masih misteri karena belum teridentifikasi.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunLampung.com/Bayu Saputra/Oky Indrajaya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas