Populer Regional: Mabes TNI Bantah Ada Prajurit Ditangkap KST - Anak Bunuh Ibu Kandung di Malang
Berita populer regional Tribunnews.com dimulai baku tembak prajurit TNI dengan KST hingga kasus anak bunuh ibu kandung di Malang.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews.com dimulai baku tembak prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (15/4/2023).
KST menyebut pihaknya menangkap sejumlah prajurit TNI dan menembak sebagian lainnya.
Namun klaim tersebut langsung dibantah oleh Mabes TNI.
Kemudian ada cerita murid yang berani menikahi gurunya di Kabupaten Tulangbawang, Lampung.
Kisah cinta keduanya pun kemudian viral di media sosial dan menjadi bahan perbincangan warganet.
Diketahui pasangan yang akan menikah ini bernama Sofyan Rizki Mucti Ali (23) dan Nita Nur Istiqomah (25).
Baca juga: Populer Internasional: Konflik di Sudan - Hongaria Larang Impor Pertanian dari Ukraina
Berita populer regional terakhir ada kasus seorang anak tega membunuh ibu kandungnya di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pelaku bernama David Humaidi Candra Kuncoro habisi nyawa Sunarsih karena kesal.
David tidak terima terus dimarahi oleh sang ibu.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Mabes TNI Bantah Ada Prajurit yang Ditangkap KST saat Baku Tembak di Mugi-Mam Papua
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono menjawab sejumlah kabar simpang siur beredar terkait baku tembak prajurit dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023).
Terkait kabar yang menyebutkan enam prajurit gugur dalam kontak tembak tersebut, Julius mengatakan sampai Minggu (15/4/2023) pukul 14.03 WIB hanya satu prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif R/321 GT yang gugur.
Almarhum Miftahul Arifin gugur saat menjalankan tugas operasi penyelamatan pilot Susi Air.
Ia mengatakan belum ada informasi lebih jauh karena adanya kendala untuk mencapai lokasi karena cuaca yang tidak menentu.
Julius juga menjawab kabar yang menyebutkan keterlibatan prajurit Kopassus dalam kontak tembak tersebut.
"Operasi ini gabungan dari Satgas beberapa satuan. Saya tidak bisa menyebutkan jumlahnya. Dan terbagi menjadi beberapa titik lokasi. Untuk inti dari pasukan itu kami tidak bisa menyebutkan," kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Minggu (16/4/2023).
Julius juga menjawab kabar yang menyebut kabar yang menyebut ada prajurit yang ditangkap oleh KST dalam baku tembak tersebut.
Ia mengatakan masih mencoba mendalami informasi tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih terkendala komunikasi mengingat cuaca di lokasi tidak menentu.
"Seperti saya sampaikan tadi, kami masih mencoba mendalami. Berkaitan dengan keterbatan komunikasi, cuaca di sana tidak menentu. Update akan kami sampaikan pada kesempatan pertama," kata Julius.
Julius menyarankan agar awak media untuk merujuk informasi yang disampaikan Mabes TNI terkait hal tersebut.
"Menindaklanjuti kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial sejak kemarin. Saya menyarankan kepada segenap awak media untuk berkenan merujuk kepada informasi yang disampaikan melalui jalur Mabes TNI," kata dia.
2. Modal Yakin, Inilah Kisah Murid yang Beranikan Diri Nikahi Gurunya hingga Viral di Tiktok
Keyakinan Sofyan Rizki Mucti Ali (23) untuk menikahi gurunya sendiri, Nita Nur Istiqomah (25) akhirnya berbuah manis.
Kisah dua sejoli yang berawal dari hubungan guru dan murid ini mendadak viral usai Nita Nur mengunggah video preweddingnya dengan Sofyan di akun TikTok pribadinya @gadislampung02.
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah dilihat 2,4 juta pengguna Tiktok.
Diketahui kisah perjalanan percintaan itu berawal saat Nita mengajar sebagai tenaga honorer di SMA Catur Karya, Kampung Sumber Makmur, Unit 4 pada tahun 2018 lalu.
Saat itu dirinya bertemu dengan sang pujaan hati Sofyan Rizki Mucti Ali, sebagai murid dan guru di sekolah tersebut.
Timbulnya rasa cinta Sofyan kepada Nita Nur Istiqomah berawal saat dirinya membahas program kegiatan yang ada di Sekolah SMA Catur Karya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang, Lampung.
Baca juga: Cerita Guru di Lampung Yakin Menikah dengan Muridnya, Puji Sosoknya: Muridku Ternyata Calon Suamiku
Saat bertemu Nita, saat itu diketahui Sofyan masih kelas dua SMA.
Diketahui, kedua pasangan ini sudah lama saling memendam rasa, namun baru memiliki ikatan serius setelah sang pria lulus di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2019 lalu.
Berawal dari kegiatan tersebut, Sofyan akhirnya ingin mengenal Nita lebih jauh.
Bermodalkan keyakinan, Sofyan saat itu ingin mencoba berkomunikasi dengan Nita.
Namun, saat itu Sofyan tak langsung mendapat respons dari Nita.
"Bermodalkan keyakinan saya mencoba untuk lebih sering berkomunikasi dengan dia agar bisa dekat dan kenal lebih jauh," ujar Sofyan pada Jumat (14/4/2023), dikutip dari TribunLampung
"Walau saat itu belum ada respons yang begitu baik, saya tetap tidak menyerah untuk terus meyakinkan dirinya," ungkap Sofyan.
Kedua pasangan memang ini sudah lama saling memendam rasa, namun baru memiliki ikatan serius setelah sang pria lulus di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2019 lalu.
Hingga akhirnya, keduanya akan melanjutkan ke hubungan yang lebih serius.
"Setelah lulus itu kedekatan kami tetap berlanjut, mungkin sudah jodohnya Alhamdulillah hingga saat ini kami masih terus bersama," ujarnya.
3. Kronologi Pratu Arifin Gugur: Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air, Diserang KKB Lalu Jatuh ke Jurang
Prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif R/321 GT gugur dalam bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023).
Almarhum Miftahul Arifin gugur saat menjalankan tugas operasi penyelamatan pilot Susi Air.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengungkapkan kronologi baku tembak prajurit dengan Kelompok Separatis (KST) di Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023) pada pukul 16.30 WIT.
Pratu Miftahul Arifin merupakan dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT).
Ia mengatakan awalnya Satgas tersebut mencoba untuk mendekati posisi dari para penyandera.
Kemudian, kata dia, ada serangan dari kelompok penyandera.
"Satu (prajurit) terjatuh di (jurang) kedalaman 15 meter. Dan ketika mencoba untuk menolong mendapatkan serangan ulang," kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Minggu (16/4/2023).
"Kondisi (prajurit) lainnya masih dalam tahap pendalaman," sambung dia.
Julius menjelaskan sampai Minggu (16/4/2023) pukul 14.03 WIB, informasi yang ia terima hanya ada satu orang korban dalam kontak tembak tersebut yakni prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin.
Ia mengatakan ada kendala cuaca untuk mendapatkan informasi lebih jauh terkait peristiwa itu.
"Kami kesulitan untuk menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk itu Panglima TNI secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal. Itu saja yang saya sampaikan," kata dia.
Jenazah Prajurit TNI yang Gugur Dalam Kontak Tembak di Mugi-Mam Papua Belum Dapat Dievakuasi
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan jenazah prajurit dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) Pratu Miftahul Arifin masih berada di jurang kedalaman 15 meter.
Almarhum Arifin gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023).
4. Kecurigaan Keluarga atas Kematian Serda Herdi, Lebam & Memar Diduga akibat Hantaman Benda Tumpul
Serda Muhammad Herdi Fitriansyah (20), anggota TNI yang bertugas di Yon Arhanud/16 Makassar ditemukan meninggal dunia, Jumat (14/4/2023).
Kematian anggota TNI asal Kabupaten Kutai Kartanegara ini dinilai keluarga tak wajar.
Herdi diduga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh seniornya.
Kecurigaan pihak keluarga ini diketahui setelah membuka peti jenazah.
"Setelah dilakukan pembukaan peti, diduga ada bekas lebam atau luka fisik hasil kekerasan," kata kerabat dekat keluarga Serda Herdi, Muhibin Alinya, Sabtu (15/4/2023).
Serda Herdi adalah anggota TNI yang bertugas di Yon Arhanud/16 Makassar.
Ia diperkirakan meninggal dunia pada Jumat (14/4/2023) pukul 15.00 Wita.
Terkait adanya bekas luka lebam pada tubuh korban, Muhibin Ali mengatakan pihak keluarga menginginkan dilakukan autopsi ulang.
Sebab menurutnya ada beberapa hal yang dinilai janggal.
Kekerasan Fisik
Menurut Muhibin, dalam beberapa waktu terakhir, Serda Muhammad Herdi diduga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh seniornya.
Selain luka lebam, pada jasad korban juga ditemukan banyak memar yang diduga akibat hantaman benda tumpul.
"Mengapa autopsi ulang, karena ada kronologi sebelumnya yang bermuasal dari chat antara almarhum dengan keluarga," ungkap Muhibin.
Menurut pihak keluarga, Serda Muhammad Herdi sudah mengalami tekanan yang cukup lama.
5. Gara-gara Sering Marah, TKW Dibunuh Anak Kandung di Malang, Pelaku Selalu Habiskan Uang Kiriman
Kasus seorang tenaga kerja wanita (TKW) dibunuh anak kandungnya sendiri terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Korbannya diketahui bernama Sunarsih, warga Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Sementara pelaku pembunuhan pemuda 27 tahun, David Humaidi Candra Kuncoro.
Adapun alasan pelaku tega membunuh ibu kandungnya karena kesal.
Ia tidak terima sering dimari oleh korban karena selalu habiskan uang yang dikirim dari Hong Kong.
Berikut fakta-fakta kasus TKW dibunuh anak kandungnya di Kabupaten Malang dihimpun Tribunnews.com, Minggu (16/4/2023):
Kronologi kejadian
Dirangkum dari SuryaMalang.com, kronologi kejadian bermula saat korban pulang kampung.
Kemudian korban dan pelaku terlibat keributan di rumah keduanya pada Sabtu (15/4/2023) pukul 09.00 WIB.
Ternyata ketika itu, pelaku tega membunuh ibu kandungnya dengan pisau dapur.
Tetangga kemudian melihat korban sudah dalam kondisi terluka serta berlumuran darah.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun, takdir berkata lain, korban menghembuskan napas terakhirnya sebelum tiba di RS Umum Mitra Delima.
Korban diketahui menderita luka tusuk di bagian dada.
(Tribunnews.com)