Kisah di Balik Uang Rp104 Juta Milik Kakek Saneli, Disimpan di Kolong Kasur, Hasil Menggembala Bebek
Kakek Saneli, sosok yang viral di media sosial, menabung uang hingga Rp104 juta dari hasilnya menggembala bebek sejak 2003.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.com - Sosok kakek bernama Saneli (74) mendadak viral di media sosial karena menyimpan uang tabungan ratusan juta di kolong tempat tidur.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak sejumlah orang membantu Kakek Saneli menghitung uang tabungannya yang mencapai ratusan juta.
Uang itu ditabung Kakek Saneli selama puluhan tahun.
Dikutip dari tayangan KompasTV, Jumat (28/4/2023), Kakek Saneli adalah warga Karundang Lor, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Uang yang ditabung oleh Kakek Saneli itu sengaja disimpannya di kolong kasur.
Diketahui, uang ratusan juta milik Kakek Saneli itu diperoleh dari hasil dirinya menggembala bebek.
Baca juga: 5 Fakta Kakek Sarneli Simpan Rp 104 Juta: Terungkap Pekerjaannya hingga BI Beri Penjelasan
Keponakan Kakek Saneli, Ola Sahala, mengungkapkan tabungan sang kakek mencapai lebih dari Rp110 juta.
Namun, ada sekitar Rp10 juta yang tak bisa digunakan karena sudah rusak termakan waktu.
"Jadi yang busuk jumlahnya ada 10 jutaan, yang udah rusak. Yang utuh ada 104 juta," ungkap Ola Sahala kepada KompasTV, Kamis (27/8/2023).
Lebih lanjut, Ola Sahala mengungkapkan proses penghitungan uang Kakek Saneli ini melibatkan lebih dari 20 orang tetangga.
Ia mengatakan, orang-orang menghitung uang Kakek Saneli selama dua hari.
Saat hari pertama, Selasa (25/4/2023), proses penghitungan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 01.00 dini hari WIB.
Lalu, di hari kedua, Rabu (26/4/2023), sejak pukul 08.00-12.00 WIB.
"Banyak yang ngebantuin, ada 20 orang lebih," ujar Kakek Saneli, dilansir TribunBanten.com.
"Semua warga sini bantuin buat ngitung, soalnya lumayan banyak."
"Itu 'kan pecahan kecil-kecil dari mulai Rp1 ribu, Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp50 ribu," sambungnya.
Uang-uang milik Kakek Saneli itu diketahui disimpan di dalam ember, kaleng, hingga plastik merah besar, lalu diletakkan di kolong kasur.
Belakangan diketahui, uang ratusan juta itu dikumpulkan Kakek Saneli sejak 2003 dari hasilnya menggembala bebek.
Selain dari menggembala bebek, Kakek Saneli juga mendapatkan uang-uang itu dari bantuan dan warga selama sepuluh tahun.
Baca juga: Fakta-fakta Kakek di Banten Simpan Uang Pecahan Total Rp 104 Juta, Ternyata Penggembala Bebek
Kronologi Ditemukannya Uang Kakek Saneli
Ola Sahala membeberkan kronologi ditemukannya uang Kakek Saneli.
Sebagai informasi, Kakek Saneli sudah sakit sejak lama dan tidak kunjung sembuh.
Ia menderita luka di kaki bagian kanan hingga tidak dapat beraktivitas.
"Sakit udah lama sekitar dua bulanan lebih," ungkap Ola Shaala.
Melihat kondisi Kakek Saneli itu, ada saudara yang iseng bertanya, apakah sang kakek memiliki uang.
Tak disangka, ternyata Kakek Saneli menyimpan uang tabungannya di kolong kasur.
"Awalnya, ada saudara nanya ke Bapak Saneli ini. Ada uang engga, nyimpan uang engga, simpannya di mana," beber Ola Sahala.
"Ternyata beneran nyimpan uang. Itu ada yang disimpan di ember, kaleng, sampai plastik merah besar," imbuhnya.
Uang-uang yang disimpan Kakek Saneli itu berasal dari berbagai emisi, bahkan ada yang berasal dari tahun 1998-1999.
Sayangnya, uang yang disimpan Kakek Saneli itu banyak yang rusak karena disimpan di bawah kolong kasur yang lembab,
"Banyak yang rusak sama basah karena disimpan di bawah tempat tidurnya ya."
"Itu total ada Rp10 juta lebih yang rusak," tandasnya.
BI Bakal Bantu Tukar Uang Kakek Saneli
Baca juga: Warga Serang Heboh, Kakek Sarneli Menyimpan Segunung Uang Jadul Ratusan Juta
Kepala Unit Implementasi Pur Bank Indonesia (BI) Banten, Syahrun Romadhoni, mengungkapkan pihaknya akan membantu Kakek Saneli untuk menukarkan uang tabungannya.
Meski demikian, tidak semua uang milik Kakek Saneli bisa ditukarkan.
Alasannya, karena ada yang berasal dari emisi lama.
Sesuai aturan BI, yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/3/PBI/2008, uang emisi lama sudah ditarik dari peredaran sejak 2018 dan telah habis masa penukarannya.
"Beberapa pecahan tadi sudah tidak dapat ditukarkan."
"Namun, dalam pengamatan kami, yang tidak bisa ditukar itu jumlahnya sedikit," ungkap Syahrun, Kamis (27/4/2023), masih mengutip dari KompasTV.
Syahrun menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga Kakek Saneli untuk membantu proses penukaran uang.
"Sedangkan, pecahan yang masih berlaku itu masih sangat banyak sekali."
"Karena itu, kami sudah koordinasi dengan pihak keluarga BI siap untuk memfasilitasi proses penukaran uang," sambungnya.
Rencananya, uang Kakek Saneli itu akan digunakan untuk biaya berobat dan renovasi kamar sang kakek yang selama ini ditinggali.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Endra Kurniawan, TribunBanten.com/Desi Purnamasari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.