Kronologi Penemuan Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang, Berawal Warga Cium Bau Tak Sedap
Berikut kronologi kasus penemuan mayat dalam kondisi termutilasi dan dicor terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan mayat dalam kondisi dimutilasi dan dicor terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mayat dicor tersebut berada di dalam sebuah kios isi ulang galon dan gas AHS bernama Arga Tirta.
Lokasi persisnya berada di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang.
Sementara identitas korban yang mayatnya dicor belakangan diketahui bernama Irwan Hutagalung yang merupakan pemilik dari Arga Tirta.
Irwan menyewa kios tempat usahanya ke warga bernama Is dan baru ditempati 6 bulan terakhir.
Sementara kronologi penemuan mayat termutilasi dan dicor berawal saat dua orang karyawan Arga Tirta hendak mengecek tempat usaha itu pada Senin (8/5/2023) siang.
Baca juga: Warga Temukan Mayat Dicor di Tempat Usaha Isi Ulang Air Minum di Semarang
Keduanya masing-masing bernama Yuliati dan Husen.
Saksi lalu meminta bantuan Is untuk melihat ke dalam tempat usaha itu.
"Mbak Yuli bilang minta dibantu, sudah empat hari ini mencari pak Iwan belum ketemu, dihubungi tidak bisa, ini juga malah ada bau bangkai," ungkap Is.
Kemudian Yuliati bersama Is dan suaminya menuju lokasi tempat usaha tersebut, yang berjarak satu rumah.
Namun, Is mengaku berada di luar dan suami dan Yuliati, masuk ke dalam tempat usaha korban.
Pintu toko dibuka, suami Is melihat kaki manusia.
Is mengaku, sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak hari Sabtu.
Namun, tidak curiga, bau tak sedap tersebut dari bangkai manusia.
Baca juga: Warga Temukan Mayat Dicor di Tempat Usaha Isi Ulang Air Minum di Semarang
Selain itu, Is juga menjelaskan Yuliati sempat bertemu dengan rekan kerjanya tersebut, Husen pada Sabtu malam minggu.
Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.
Husen sempat menyerahkan kunci toko ke Yuli.
"Katanya sudah pamit sejak hari Jum'at. Husen mau naik travel, pulang ke Banjarnegara," terangnya.
Kejadian ini, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di dalam tempat tersebut.
Bahkan tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.
"Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut ribut padahal mereka biasanya melek sampai malam," terangnya.
Kata polisi
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan membenarkan, korban yang dicor merupakan pemilik usaha tersebut.
Mayatnya dalam kondisi dicor.
Sebelum dibongkar mayat hanya kelihatan kakinya saja.
"Iya, jenazah dicor," bebernya.
Sementara relawan Semarang yang terlibat dalam proses evakuasi mayat korban memberikan kesaksiannya.
"Kepala sama tubuh sudah misah," ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya kepada Tribun Jateng.
"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," sambung relawan itu.
Ia mengungkapkan, mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.
Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.
Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.
Baca juga: Sholeh Tega Bunuh dan Membuang Mayat Anak Kandung, Polisi Duga Pelaku Alami Baby Blues Syndrome
"Iya tanpa tangan dan kepala," jelasnya.
Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.
Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.
Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.
"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Fakta Mayat Dicor di Semarang, Ternyata Juga Korban Mutilasi Ditemukan Tanpa Kepala dan Tangan
(Iwan Arifianto/TribunJateng.com)